Mengapa Malas Mendaki Gunung?

Sering kita mendengar penolakan dari teman atas ajakan kita untuk mendaki gunung. Rata - rata jawaban penolakan itu adalah malas! Dengan berbagai macam alasan mereka menolak ajakan mendaki gunung. Padahal bagi yang tahu, banyak manfaat dalam sebuah pendakian gunung. Apa saja alasan utama hingga banyak yang malas dan menolak untuk mendaki gunung?

www.belantaraindonesia.org

1. Karena Mendaki Gunung Akan Membuat Capek
Mendaki gunung itu identik dengan tas Carrier, ponco, nesting, tenda, sepatu gunung dan banyak hal yang berat. Barang bawaan berat, harus menempuh jalan mendaki pula. Hal seperti ini yang terkadang banyak membuat pendaki pemula malas melanjutkan perjalanan hingga puncak. Dan kemudian nantinya akan malas bila di ajak mendaki kembali.

Antisipasi: Selain olahraga teratur, manfaatkan yang namanya Porter. Di beberapa gunung, selalu tersedia porter atau orang yang mau membawa barang barang kita sampai puncak dengan bayaran yang sudah ditentukan biasanya.Dengan begini, satu beban dapat dikurangi.

2. Hutan Tidak Aman Dan Banyak Binatang Buas
Dengan banyaknya pohon yang membentuk sebuah hutan maka otomatis habitat binatang buas juga ada. Ada harimau, macan, singa, monyet, bahkan ular yang kecil pun bisa menjadi buas.

Antisipasi: Jangan pernah takut dengan hewan buas. Hewan seyogyanya, tidak pernah menyerang manusia. Andai pun menyerang, tidak pernah menyerang manusia untuk diniatkan dimakan. Menyerang mungkin karena marah, habitatnya terganggu, atau rantai makanannya terputus. Jadi, bertanya dahulu ke tempat penjaga gunung, pernah terjadi hal - hal seperti itu apa tidak sebelumnya.

3. Gunung Itu Angker
Memang ada beberapa gunung yang memang menjadi angker karena perlakuan manusia. Misalnya menjadi ajang untuk bersemedi atau mencari berkah. Seperti perlakuan pada Gunung Lawu atau Merapi. Intinya gunung tidak apa - apa, manusia yang menakut - nakuti.

Antisipasi: Sebelum mendaki gunung, perhatikan aturan - aturan untuk mendaki gunung yang biasanya penjaga basecamp di gunung lebih tahu. Apa pantangan dan aturan yang harus pendaki patuhi. Kemudian hormati aturan tersebut. Yang paling penting: Berdoa pada Tuhan mohon keselamatan dalam perjalanan.

4. Mendaki Gunung Akan Mempercepat Kematian
Tidak ada tempat satupun di Bumi ini yang menjamin kita aman dari kematian. Tidak ada yang tahu kapan Tuhan akan mengambil nyawa kita. Tetapi ada yang bilang, ke gunung itu sama dengan menyerahkan nyawa, sekali jatuh patah tulang, mati. Atau sekali tersesat, tak tahu jalan pulang, mati. Pas dipuncak atau pas mendaki, tiba - tiba ada badai, mati. Pokoknya lebih gampang matinya jika di gunung.

Antisipasi: Hati - hati dan mengenal medan. Pasti tidak akan semudah itu kita mati di gunung. Menyewa atau menggunakan Pemandu Gunung lebih baik.

5. Tidak Mempunyai Peralatan
Tidak punya tenda, Sleeping bag, celana dan baju lapangan, sepatu gunung, tidak mempunyai pengalaman pendakian dan lain sebagainya. Jangan takut dan menyerah.

Antisipasi: Pergi dan cari tempat penyewaan alat - alat pendakian gunung. Sudah banyak tersedia di berbagai kota besar maupun kecil. Jadi belum perlu kita membeli, tetapi dengan menyewanya agar lebih menghemat budget kita.

So, jangan malas mendaki gunung atau menolak ajakan mendaki gunung, karena nantinya pastinya akan ada penyesalan, mengapa tidak pernah mencoba? Paling tidak, lakukan sekali dalam seumur hidup: Mendaki Gunung! Semoga Anda ketagihan......

ARTIKEL TERKAIT:

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×