Kawah ini bukanlah kawah sembarangan, buktinya turis mancanegara yang kebanyakan dari Prancis sudah banyak yang datang ke sini. Dan berikut penjelajahan di Kawah Ijen.
1. Formasi Bebatuan Kawah
Anda harus trekking menanjak sejauh 3 km untuk tiba di atas Gunung Ijen yang punya ketinggian 2.443 Mdpl. Belum selesai, Anda bisa turun sekitar 800 meter unntuk menuju dasar Kawah Ijen dan melihat danau di sana yang terbentuk dari kawah.
Layangkan pandangan Anda ke segala penjuru saat menuju dasar Kawah Ijen. Lihatlah, formasi bebatuan di sana benar - benar menarik untuk diabadikan dalam kamera. Batu - batunya kebanyakan berwarna abu - abu dan terlihat terkikis. Anda pun harus melewati bebatuan tersebut untuk mencapai dasar Kawah Ijen.
Ada yang bentuknya besar hingga kerikil kecil. Bahkan tak sedikit wisatawan yang bilang, kalau bebatuan kawah di sana bagaikan tempat syuting film - film fiksi. Bagaimana menurut Anda?
2. Api Biru, Hanya Ada Dua Di Dunia
Tahu api biru yang mungkin biasa Anda lihat pada kompor gas yang menyala? Jangan salah, api biru seperti itu juga ada di Kawah Ijen. Inilah fenomena yang cuma ada dua di dunia, satu lagi di Islandia di Eropa.
Fenomena api biru di Kawah Ijen sebenarnya bisa terlihat ketika Matahari sudah tenggelam. Namun, waktu terbaik untuk melihatnya adalah pada dinihari, mulai pukul 03.00 sampai 05.00 WIB. Api biru di Kawah Ijen atau di Islandia sebenarnya bukan api, melainkan suatu bentuk yang terjadi ketika gas yang keluar dari bawah kawah bertemu dengan oksigen yang belum tercemar.
Tapi toh, wisatawan dan turis lebih suka menyebutnya sebagai api biru. Lagipula, api biru yang ada di Kawah Ijen bukan cuma satu melainkan ada banyak. Api - apinya seolah muncul dari bawah tanah dan berpijar.
Ada baiknya Anda menggenakan masker kalau melihat api biru dari dekat. Sebab, gas belerang yang keluar bersamaan dengan api biru dapat membuat pikiran menjadi pusing dan perut mual. Apabila, terhirup oleh Anda. Api biru di Kawah Ijen sungguh dahsyat!
3. Pohon Putih
Kalau biasanya pepohonan punya batang berwarna gelap, maka berbeda dengan yang ada di Gunung Ijen. 400 Meter sebelum puncak Gunung Ijen, terdapat pepohonan yang batangnya berwarna putih. Wisatawan mengenalnya dengan nama pohon putih.
Pohon - pohon tersebut terlihat putih dari batang dan rantingnya. Uniknya lagi, pohon putih ini tidak memiliki daun seperti pohon yang sedang menggugurkan daunnya saja.
Sebenarnya pohon putih ini adalah pohon asam yang mati karena terbakar Matahari. Batang - batangnya mengelupas tapi yang gosong karena terbakar Matahari hanya di bagian bawah dan sisanya tidak terlihat gosong sama sekali. Itu terjadi secara alami yang biasanya pada bulan Juni sampai September.
Wisatawan yang baru melihat api biru di dasar Kawah Ijen , biasanya menunggu sampai pagi dan kemudian baru turun gunung. Saat itulah, mereka biasanya menghabiskan waktu dengan berfoto - foto dengan latar pohon - pohon putih. Saat kabut, pemandangan pohon putih terlihat lebih sempurna. Pepohonan itu diselimuti kabut dan rasanya seperti berada di Negeri Dongeng saja.
4. Suasana Magis Di Pagi Hari
Pagi hari di Kawah Ijen terasa begitu magis. Cahaya Matahari membuat panorama di sana mampu membuat siapa saja takjub. Tengoklah ke bagian atas kawah, jika Anda sedang di dasar kawahnya. Deretan wisatawan yang berdiri di sana terlihat bagaikan pohon - pohon saja.
Belum lagi, langit biru bersih menyegarkan pandangan. Udaranya yang masih tanpa polusi membuat pikiran jadi segar. Suasana pagi hari di Kawah Ijen rasanya sungguh berbeda di tempat - tempat lain. Cobalah! src
ARTIKEL TERKAIT: