Taman Nasional Alas Purwo dapat ditempuh sekitar 8 jam lebih pusat kota Banyuwangi, naik mobil. Salah satu daya tarik taman nasional kebanggaan Banyuwangi ini adalah hutan bambu.
Hutan bambu tersebut ada di kawasan Pos Pancur, yang merupakan pos paling timur dari Taman Nasional Alas Purwo atau bisa dibilang inilah ujungnya Banyuwangi. Pos pancur hanya berjarak sekitar 2 km dari Pantai G - Land, yang merupakan tempatnya peselancar dunia menaklukkan ombak setinggi 6 meter.
Untuk menuju hutan bambu, wisatawan harus terlebih dulu memarkirkan kendaraan di Pos Pancur. Fasilitas di Pos pancur lengkap, ada tempat parkir luas, musala dan warung makan. Setelah itu, Anda bisa berjalan kaki menuju hutan bambu yang searah dengan Gua Istana.
Hutan bambu ini mungkin sekitar 500 meter dari Pos Pancur. Lihatlah, di kiri kanan jalan banyak bambu yang panjang dan melengkung. Ditambah dengan suasana yang masih alami, tidak ada manusia atau pos penjagaan di dalam hutan bambu, suasananya makin terasa magis!
Beberapa kali, kicauan burung terdengar dari atas pepohonan yang tinggi. Anda pun harus hati - hati melangkah, sebab tanahnya terasa licin jika malam harinya hujan. Ada baiknya Anda menggunakan sepatu daripada sandal jepit.
Suasana magis makin berasa ketika memasuki bagian dalam hutan bambu. Makin banyak bambu yang menutupi jalan dan Anda harus menundukan kepala melewati beberapa bambu yang melengkung. Bambu - bambu di dalam hutannya merupakan jenis bambu jajang.
Hutan bambu di Taman Nasional Alas Purwo merupakan ekosistem yang mendominasi kawasan. Dominansi bambu pada tipe ekosistem hutan hujan dataran rendah ini tidaklah mengherankan karena bambu merupakan salah satu jenis tumbuhan yang mencirikan kawasan karst.
Perakaran bambu yang bersifat oksidatif sangat cocok tumbuh di kawasan TN Alas Purwo yang sebagaian besar kawasannya merupakan kawasan karst dengan topografi landai hingga terjal. Penyebaran hutan bambu di kawasan hampir di seluruh kawasan terutama di sepanjang tepi kawasan taman nasional dan mengelompok di bagian tengah kawasan yang merupakan zona inti.
Ditemukan paling tidak 10 ( sepuluh ) jenis bambu, yaitu bambu ampel ( Bambusa vulgaris ), bambu wuluh ( Schizostrachyum iraten ), bambu rampal ( Schizostrachyum zollingeri ), bambu apus ( Gigantochloa apus ), bambu gesing ( Bambusa spinosa ), bambu jajang ( Gigantochloa hasskarliana ), bambu jalar ( Dinochloa sp ), bambu jawa ( Gigantochloa atter ), bambu ori ( Bambusa arundinacea ), pring manggong ( Bambusa jacobsii ).
Diantara 10 jenis tersebut 2 jenis diantaranya merupakan jenis endemik, yaitu Pring Manggong ( Bambusa jacobsii ) endemik TN Alas Purwo dan Bambu Jalar ( Dinochloa matmat ) yang merupakan endemik Pulau Jawa.
Hutan bambu memang menjadi jalan yang bakal dilalui bagi wisatawan yang mau ke Gua Istana. Meski begitu, jangan lewatkan momen melewati hutan bambu begitu saja. Keluarkan kamera dan berposelah di antara bambu - bambu di sana. src
ARTIKEL TERKAIT: