Suku Inuit, Penghuni Ujung Bumi

Di tengah lautan es Artik nan dingin dan terpencil, tinggalah sebuah suku yang telah ada selama ratusan tahun yang lalu. Orang kebanyakan mengenal dengan nama Eskimo yang bisa jadi satu - satunya kelompok manusia yang tinggal di ujung Bumi.

www.belantaraindonesia.org

Kutub Utara bisa dibilang merupakan ujungnya Bumi. Tempat paling ekstrem untuk ditinggali. Mulai dari cuacanya yang seakan musim dingin abadi, hingga sulitnya mencari makanan. Namun di tengah kawasan Artik yang seakan tidak berpenghuni itu, tinggalah sebuah suku bernama Inuit atau yang biasa dikenal dengan Eskimo.

Tak disangka, suku ini jumlahnya mencapai jutaan. Ada sekitar 4 juta orang yang hidup di tempat super dingin ini. Mereka menggantungkan kehidupan dengan cara berburu. Beberapa hewan yang diburu untuk keperluan makanan mereka adalah anjing laut, ikan paus, rusa atau burung yang sedang lewat untuk migrasi.

Banyak kandungan yang tak terduga dari para hewan ini. Kandungan vitamin C di ikan paus narwhal setara dengan yang dimiliki buah jeruk. Dari sinilah para Suku Inuit bisa bertahan hidup dan terus memiliki keturunan hingga kini.

Satu hewan yang jadi teman baik mereka adalah anjing Husky. Mereka membantu para manusia berburu, mengangkut hasil buruan, dan menjadi sensor terbaik dalam hal mengenal ketebalan es. Dengan begini, kecelakaan karena terperosok ke dalam es tipis bisa dihindari.

www.belantaraindonesia.org
Sahabat baik Suku Inuit, anjing Husky
Selama setahun, suku ini hanya bisa melihat Matahari secara cerah selama 13 menit, di hari ke 13 pada pukul 13.00. Selain itu, pemandangan gelap gulita seperti malam, atau sore menjelang malam.

Kehadiran Matahari yang sebentar ini bukan hanya jadi harapan bagi para Suku Inuit. Tapi juga tanda perubahan musim. Dengan hadirnya Matahari, berarti dimulai juga musim berburu, sebelum musim dingin menerpa.

Suku yang tinggal di sekeliling es ini memiliki rumah yang unik. Rumah Igloo namanya. Berbentuk setengah lingkaran, dengan pintu kecil maju ke depan, rumah ini terbuat dari es dan salju. Terasa dingin jika dibayangkan. Namun ini jauh lebih hangat dibanding harus berada di luar dengan angin dingin menusuk. Karena udara di sana dinginnya bisa mencapai -20 derajat Celcius.

Namun dengan berubahnya musim, serta pemanasan global, suku ini bisa - bisa dalam ujung tanduk. Lantaran, hewan - hewan buruan mereka tidak lagi singgah di sana. Bisa jadi karena es yang mulai meleleh, bisa jadi karena banyak yang tidak sampai karena gagal. Jika sudah begitu, dari mana suku ini bisa bergantung dalam urusan makanan?

ARTIKEL TERKAIT:

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×