Pembelajaran zaman sekarang dengan zaman dulu sangat berbeda. Dulu sewaktu SD anak - anak masih diajarkan untuk membaca dan bahkan masih mengeja bacaan, namun sekarang ini pelajaran membaca sudah dipelajari di bangku TK dan bacaan sekarang sudah sangat bervariasi beda dengan bacaan dulu yang selalu mencantumkan nama Budi.
Biasanya awal belajar mengeja bacaan pada zaman SD dulu selalu diawali dengan kalimat “Ini Ibu Budi” atau “Ini Bapak Budi” dan berkembang hingga seluruh anggota keluarga Budi. Jika kita berfikir kritis pasti bertanya - tanya siapakah Budi itu? Dan mengapa nama Budi selalu disebutkan dalam setiap bacaan.
Pencetus kalimat “Ini Ibu Budi” bernama Siti Rahmani Rauf dan biasa dipanggil dengan panggilan Ani, maka wajar bila nama Budi selalu disandingkan dengan nama Ani. Inilah sosok yang menemukan kalimat “Ini Ibu Budi”.
Siti Rahmani Rauf merupakan seorang guru PNS yang lahir di Sumatera Barat pada tanggal 5 Juni 1919. Beliau telah menjadi guru SD sejak masa mudanya dan pada tahun 1937 beliau diangkat menjadi pegawai negeri sipil atau PNS dan mendapatkan gaji sebesar 25 Gulden.
Selain mengajar, ternyata Siti Rahmani Rauf juga diangkat menjadi kepala sekolah SD Negeri Tanah Abang 5 dan telah banyak melakukan banyak kegiatan yang dapat bermanfaat bagi anak didiknya. Kalimat “Ini Ibu Budi” telah populer hingga seluruh Indonesia karena Siti Rahmani Rauf telah menulis buku paket atau peraga kelas 1 SD yang menggunakan metode struktur analitik sintetik atau SAS yang telah laris dan menyebar di seluruh Indonesia.
Dalam buku tersebut Siti Rahmani Rauf banyak menuliskan nama Budi sebagai subjek utama dalam bukunya. Dengan buku yang ditulisnya maka jasa nenek ini masih tetap ada meskipun jaman telah berganti. Mengapa harus nama Budi bukan yang lainnya?
Pertanyaan ini masih belum dapat dipecahkan, mungkin nama Budi merupakan nama yang dapat menggambarkan anak - anak yang memiliki budi pekerti yang luhur sehingga dipilihlah nama itu dengan harapan anak - anak yang belajar membaca dengan buku itu dapat memiliki budi pekerti yang luhur.
Pada tahun 1976 sosok pertama yang mencetuskan kalimat “Ini Ibu Budi” yaitu Siti Rahmani Rauf pensiun dari jabatannya sebagai kepala sekolah dan menjalankan kehidupannya sebagai ibu rumah tangga biasa. Kalimat “Ini Ibu Budi” merupakan kalimat yang biasa saja dan bahkan terlihat sepele, namun dengan kalimat inilah banyak orang Indonesia dapat belajar membaca dengan lancar.
Meskipun nenek Siti Rahmani Rauf sudah tidak aktif mengajar namun jasa - jasa beliau masih dikenang sepanjang masa dan kalimat “Ini Ibu Budi” merupakan kalimat ampuh sebagai media belajar membaca yang hingga kini masih belum ada yang menyainginya. Hebat bukan?
ARTIKEL TERKAIT: