Ada banyak moda transportasi tersedia untuk menuju jalur pendakian tersebut. Dari Bandar Udara Internasional Praya, Lombok Tengah, Anda bisa naik taksi atau bus Damri ke Mataram. Tarif taksi sekitar Rp 120 ribu, bus Damri sekitar Rp 25 ribu.
Selanjutnya dari Mataram bisa naik angkutan umum minibus ke Senaru, dengan tariff Rp 25 - 30 ribu. Sebelum ke Torean, Anda bisa melapor dan mengurus perizina di Pos Pendakian Gunung Rinjani di Senaru.
Dari Senaru, Dusun Torean, Desa Loloan, Lombok Utara, bisa dijangkau dengan menyewa angkutan umum pedesaan dengan tariff sekitar Rp 200 ribu jika Anda datang berombongan.
Bisa juga naik ojek dengan tariff Rp 50 ribu. Total biaya mendaki Gunung Rinjani via Torean diperkirakan sekitar Rp 3 juta.
Di Dusun Torean, tak ada penginapan sekelas losmen, apalagi hotel. Para pendaki bisa menginap di rumah Amak Herni tetua adat setempat sekaligus porter dan pemandu senior.
Di rumah itu terdapat tiga beruga sejenis gazebo yang biasa dipakai untuk tidur pendaki. Amak Herni juga membuka warung yang menjual makanan kecil, minuman, dan logistik lain untuk keperluan pendakian.
Dia tak menetapkan tarif resmi. Untuk menginap di rumahnya, plus sekali makan malam dan sarapan, rombongan ( lima orang ) dikenai biaya Rp 250 - 300 ribu.
Untuk menyewa jasa porter dan pemandu, tarifnya diperkirakan Rp 150 - 200 ribu per hari.
Lalu kapan waktu yang tepat untuk melalui jalur pendakian Torean?
Pendakian Gunung Rinjani secara resmi ditutup sepanjang Januari - Maret. Waktu yang pas mendaki lewat jalur Torean antara Mei dan Oktober.
Pada bulan - bulan itu, cuaca bagus dan angin tak terlalu kencang. Debit air Sungai ( Kokok ) Putih yang harus dilewati di jalur itu juga tak terlalu deras.
Pendakian sebaiknya dilakukan sejak pagi hingga sore. Tak disarankan mendaki lewat rute itu pada malam hari karena jalurnya banyak melalui pinggir jurang yang dalam, bisa mencapai 50 - 100 meter. tempo
ARTIKEL TERKAIT: