Partner Your Adventure

Facebook Instagram

Pemandu

Pemandu gunung profesional dan Porter berpengalaman Membuat wisata gunungmu menyenangkan.

Baca

Guide

A mountain guide is a profession that is not easy in the waistband by climbers who are already poor...

Baca

Tetaplah Bertualang

Karena dengan bertualang, maka sejarah peradaban manusia akan terus berkembang.

Baca

Hymne

Hymne Belantara Indonesia silahkan anda semua miliki dan dengarkan nuansa pemujaan.

Baca

Showing posts with label Arung Jeram. Show all posts
Showing posts with label Arung Jeram. Show all posts

Manfaat Wisata Arung Jeram

Kemampuan fisik dan mental dibutuhkan dalam kegiatan wisata Arung Jeram karena adanya tantangan alam. Tentu, tantangan alam dalam Arung Jeram memang menambahkan khas rekreasi selain menguji adrenalin, karena lokasi Arung Jeram biasanya di wilayah hijau dan sejuk. Anda bisa menikmati suasana yang tenang di sela hiruk pikuk ketegangan.


Ketika melintasi jeram, Anda akan berteriak keras, seolah - olah terlepas dari semua masalah. Anda pun akan merasa excited dan stres yang membebani pikiran akan hilang. Bahkan, sekali mengarungi Wisata Arung Jeram, Anda pasti akan ketagihan. Mengapa? Seperti olah raga lain, Arung Jeram bagus dari segi kesehatan.

Berarung jeram dapat meningkatkan kemampuan atau kapasitas jantung dan paru - paru, kekuatan dan daya tahan otot, serta fleksibilitas sendi bahu dan pinggang. Manfaat Arung Jeram, tubuh bisa merasa lebih bugar.

Arung Jeram sebagai Wisata Arung Jeram mulai dikenal di Indonesia pada pertengahan dekade 90 - an. Sebelumnya kegiatan ini lebih banyak dilakukan para pecinta alam. Tak ayal, muncul kesan bahwa Arung Jeram hanya bisa dilakukan oleh orang yang sudah ahli dan berpengalaman.

Namun pada dasarnya olahraga Arung Jeram bisa dilakukan siapa saja tentu saja dengan persyaratan tertentu yang tentu saja untuk menjaga keselamatan orang itu sendiri.

Penyelamatan Diri Dalam Kegiatan Arung Jeram

Kegiatan arung jeram adalah kegiatan yang memacu adrenalin penggiatnya. Maka aturan penyelamatan diri bagi para peserta adalah hal yang utama. Banyak sekali faktor yang harus diperhatikan dalam kegiatan arung jeram ini. Tetapi yang harus disadari oleh para peserta arung jeram, kegiatan tersebut tidak akan bisa lepas dari resiko dan bahaya, baik oleh faktor manusia, faktor peralatan maupun faktor alam.

www.belantaraindonesia.org
Credit Photo From Google Picture
Meski begitu, Anda tidak perlu cemas, karena justru di sinilah letak salah satu kegembiraan yang akan Anda rasakan saat bermain - main dengan air.

Self Rescue atau tindakan penyelamatan diri saat melakukan kegiatan arung jeram ini perlu Anda cermati dengan benar. Walaupun Anda dipandu Skipper yang berpengalaman, ia tetap memiliki keterbatasan. Sehingga hal terbaik yang harus Anda lakukan adalah melakukan tindakan penyelamatan diri sebelum datang tim rescue yang akan membantu Anda.

Prinsip setiap tindakan penyelamatan dalam kegiatan arung jeram, adalah menyelamatkan diri sendiri sebelum melakukan tindakan penyelamatan terhadap orang lain. Si penyelamat harus benar - benar berada dalam kondisi yang aman dalam melakukan tindakan penyelamatan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari resiko lainnya dan kemungkinan bertambahnya korban.

Berikut hal apa saja yang harus Anda lakukan dalam Self Rescue atau penyelamatan diri:

1. SWIMMER
Swimmer adalah istilah yang digunakan oleh kalangan Boater untuk menyebut orang yang terlempar keluar dari perahu saat berarung jeram. Jika Anda belum pernah mengalaminya, percayalah, suatu saat Anda akan mengalaminya. Bagi Anda yang baru kali pertama melakukan kegiatan arung jeram, tidak perlu khawatir.

www.belantaraindonesia.org
Credit Photo From Google Picture
Banyak peserta yang kali pertama mengikuti kegiatan arung jeram mengalami hal ini dan tidak terjadi apa - apa dengan mereka. Bahkan menjadi cerita menarik bagi rekan - rekannya dan menimbulkan kesan tersendiri bagi yang mengalami. Namun tak sedikit pula peserta yang tidak mengalaminya dalam setiap kegiatan yang diikuti.

Hal pertama yang harus Anda lakukan jika mengalami Swimmer: Jangan panik! Mengapa jangan panik? Karena jika terjadi kepanikan, Anda tidak akan tahu apa yang harus Anda lakukan untuk tindakan penyelamatan diri. Setelah Anda dapat mengatasi rasa panik, selanjutnya Anda harus menyadari dan mengetahui situasi di sekeliling Anda.

2. TEHNIK BERENANG DI ARUS
a. Defensive Swimming Position
Defensive swimming position adalah berenang mengikui arus dalam posisi terlentang, kaki dalam keadaan rapat dan selalu berada di atas air untuk menghindari foot entrapment. Defensive swimming dilakukan pada arus deras dengan pandangan terarah ke hilir. Gunakan tangan sebagai pengatur keseimbangan atau untuk menuju pinggiran sungai dan menghindari berbagai rintangan lainnya.

www.belantaraindonesia.org
Credit Photo From Google Picture
Ingat, walaupun tidak terjadi sesuatu selama Anda melakukan defensive swimming dan Anda mulai menikmatinya, Anda tidak dalam posisi yang benar - benar aman. Berusahalah untuk menggapai tepian sungai dan segera keluar dari air. Jangan mencoba berdiri, meskipun pada daerah dangkal sekalipun, sebelum Anda mencapai tepian sungai atau berada pada arus yang cukup tenang.

b. Aggressive Swimming Position
Aggressive swimming position adalah berenang dengan cara melawan arus. Dilakukan pada arus yang relatif tenang dengan posisi menghadap ke hulu. Tujuannya, untuk mendekati perahu penolong, menghindari strainer, sieves, undercut, dan untuk menyeberang ke sisi tepian sungai yang lain dengan cepat.

Ingat, aggressive swimming ini hanya efektif dilakukan pada arus sungai yang relatif tenang. Jika Anda lakukan ini pada arus deras, tenaga Anda akan terbuang percuma; Anda akan tetap terseret arus deras.

www.belantaraindonesia.org
Credit Photo From Google Picture
Berikut ini beberapa pertanyaan yang dapat membantu Anda mendefinisikan situasi di sekeliling Anda saat Anda mengalami Swimmer dan menentukan tindakan apa yang harus Anda lakukan:

*Apakah di belakang Anda terdapat perahu? ( Baik perahu yang melemparkan Anda ataupun perahu lain )

Jika ya, berusahalah mendekatinya dari arah samping pada arus yang relatif tenang dengan aggressive swimming position. Jangan lakukan ini dari arah depan karena Anda dapat terseret perahu. Jika telah dekat, gapai dan peganglah boat line pada perahu.

Tunggu sampai rekan Anda menarik dan menaikkan Anda ke atas perahu kembali dengan cara menarik bahu pelampung yang anda kenakan. Jika tidak, lakukan aggressive swimming ataupun defensive swimming menuju tepian sungai.

*Apakah di dekat Anda terdapat Tim Rescue yang akan melemparkan throw bag / rescue rope?

Jika ya, raih throw bag / rescue rope yang dilemparkan. Pegang erat pada bagian tali, jangan pada bagian kantong tali. Pegang dengan tetap melakukan teknik defensive swimming sambil tim rescue menarik Anda ke tepian sungai.
Jika tidak, lakukan aggressive swimming ataupun defensive swimming menuju tepian sungai.

*Apakah di dekat Anda terdapat rintangan atau obstacle ( bebatuan, dahan / ranting, atau pohon tumbang )?

Jika ya, hindari daerah tersebut baik dengan aggressive swimming ataupun defensive swimming.
Jika tidak, lakukan aggressive swimming ataupun defensive swimming menuju tepian sungai.

*Apakah di dekat Anda terdapat undercut, strainer, dan sieves?

Jika ya, hindari daerah tersebut secepat mungkin dengan aggressive swimming.
Jika tidak, lakukan aggressive swimming ataupun defensive swimming menuju tepian sungai.

*Apakah Anda berada di bawah perahu terbalik?

Jika ya, segeralah keluar dari bawah perahu dengan cara menyelam ke arah hulu atau ke samping. Jangan menyelam ke arah hilir karena Anda akan tetap terperangkap di bawah perahu.
Jika tidak, lakukan aggressive swimming ataupun defensive swimming menuju tepian sungai.

*Apakah Anda berada di dalam hole / hydraulic ( arus berputar - putar )?

Jika ya, lakukan aggressive swimming dengan mengikuti putaran arus ke arah luar yang menuju hilir. Atau dapat juga dilakukan dengan menyelam pada bagian tengah pusaran dengan posisi berdiri sampai kaki menyentuh dasar sungai; lalu tolakkan kaki Anda sekuat mungkin ke arah hilir.
Jika tidak, lakukan aggressive swimming ataupun defensive swimming menuju tepian sungai. source

Tips Arung Jeram Bagi Pemula

Arung Jeram kegiatan di air deras yang menyenangkan. Tetapi banyak orang yang malas berkegiatan Arung Jeram atau rafting dengan alasan tidak bisa berenang atau juga tidak merasa mahir berenang.

Padahal, tidak bisa berenang bukan masalah, Anda tetap bisa ikut merasakan betapa serunya Arung Jeram. Tetapi, resiko tetaplah ada, apalagi Arung Jeram adalah olahraga yang memicu adrenalin.

 Tips Arung Jeram Bagi Pemula

Dan bagi pemula dalam kegiatan Arung Jeram atau rafting ini, Anda perlu mengikuti tips Arung Jeram bagi pemula berikut ini.

Kondisi tubuh
Sebaiknya peserta Arung Jeram dalam kondisi berbadan sehat. Tidak masalah jika Anda tidak bisa berenang, namun sebaiknya utarakan kepada pemandu bahwa Anda tidak bisa berenang.

Untuk usia peserta, kebijakan setiap operator berbeda - beda karena tergantung kondisi sungai dan tingkat kesulitan pengarungan.

Pakaian
Sebaiknya kenakan celana pendek dan kaus katun yang nyaman. Agar nyaman, kenakan sandal sebagai alas kaki. Sebaiknya gunakan sandal gunung daripada mengenakan sandal jepit.

Perlengkapan
Gunakan helm pelindung dan jaket pelampung ( life jacket ). Pilih jaket sesuai ukuran tubuh Anda. Cari jaket yang pas di badan, tidak kesempitan maupun terlalu longgar. Jaket pelampung tersedia dalam beberapa ukuran dan bisa diatur.

Pilih helm dengan ukuran pas di kepala
Helm tersedia dalam beberapa ukuran. Cara memastikan helm yang pas adalah tali tidak menyeberang dagu, melainkan berada di bawah dagu. Tetapi jangan sampai tali terlalu sempit hingga menyakiti dagu Anda.

Pemanasan
Tak ada salahnya Anda melakukan sedikit pemanasan sebelum melakukan Arung Jeram. Di beberapa operator Arung Jeram, hal ini seringkali jarang dilakukan.

Namun tetap saja, Arung Jeram adalah olahraga. Jika pemanasan kurang, bisa - bisa di tengah mengayuh dayung, tangan Anda kram.

Posisi duduk
Duduklah di tepi perahu karet. Jangan di tengah ataupun di dasar perahu karet. Hal ini untuk memudahkan Anda menyeimbangkan tubuh.

Ikuti instruksi di mana sebaiknya Anda duduk. Kadang posisi duduk diatur sesuai dengan berat badan peserta.

Anda bisa memilih duduk di sisi kiri atau sisi kanan. Ingatlah posisi duduk Anda karena berhubungan dengan cara mengayuh dayung dan instruksi saat mengayuh.

Lalu jepit kaki di bagian dasar perahu. Ada kantung khusus untuk meletakkan kaki agar Anda tak mudah terjengkang.

Dayung
Anda harus memperhatikan dengan benar cara membawa dan menggunakan dayung. Walau tampak hanya sebilah papan, salah - salah Anda bisa melukai diri sendiri maupun orang lain saat mendayung.

Jika Anda duduk di sebelah kanan, genggam ujung dayung berbentuk “T” dengan telapak tangan kanan. Sementara tangan sebelah kiri menggenggam tengah - tengah tongkat dayung.

Mengayuh
Sebelum memulai Arung Jeram, instruktur biasanya akan mengajarkan terlebih dahulu berbagai aba - aba. Di antaranya adalah instruksi “Maju” dan “Mundur”.

Instruksi “Maju” yaitu dayung dikayuh ke arah dalam untuk membuat perahu maju. Sebaliknya dari arah dalam ke luar akan membuat perahu mundur dan diinstruksikan dengan aba - aba “Mundur”.

Untuk aba - aba mengayuh biasanya ada tambahan intruksi berupa “Kanan” dan “Kiri”. Hal ini untuk menunjuk ke orang yang bertugas mengayuh.

Jadi, instruksi yang biasa diucapkan berupa “Kanan Maju, Kiri Mundur” atau “Kanan Mundur, Kiri Maju”. Kedua instruksi ini untuk membantu pemandu dalam membelokkan perahu ke kanan atau ke kiri.

Jadi misalnya “Kanan Maju, Kiri Mundur”, maka orang yang duduk di sebelah kanan segera mengayuh maju dayungnya, sementara orang yang duduk di kiri serentak mengayuh dayung mundur.

Sebaliknya, instruksi “Kanan Mundur, Kiri Maju” maka orang yang duduk di kiri mengayuh dayung maju dan orang yang di sebelah kanan mendayung ke arah mundur.

Selain itu, terdapat pula aba - aba “Stop”. Jika Anda mendengar instruksi ini, maka angkat dayung Anda atau berhenti mengayuh dayung. Ada pula instruksi “Pindah Kanan” dan “Pindah Kiri”.

Bila terdengar “Pindah Kanan”, maka orang di sebelah kiri segera pindah ke sisi kanan perahu, sementara orang di sebelah kanan tetap di posisinya. Begitu sebaliknya, jika terdengar instruksi “Pindah Kiri”.

Jika Anda mendengar instruksi “Boom”, maka instruksi ini dimaksudkan untuk menghindari jeram. Peserta segera mengangkat dayung dan badan merunduk ke dalam perahu, serta berpegangan pada perahu. Hal ini agar menjaga keseimbangan badan agar tidak terlempar ke sungai.

Saat Terjatuh
Bila Anda terlempar ke sungai, tetaplah tenang dan jangan panik. Namun, cara berenangnya tidak seperti berenang di kolam renang.

Arahkan tubuh Anda menghadap ke atas atau bawah tubuh menjadi terlentang, seakan sedang berbaring di atas air.

Lalu arahkan tubuh sesuai arus sungai, jangan melawan arus atau membelakangi arus. Angkat kaki tinggi dan menghadap ke depan atau ke arah hilir sungai.

Hal ini agar Anda mengetahui jika ada batu di depan Anda dan bisa menahannya dengan kaki.

Jika Anda terlempar cukup jauh, biasanya pemandu akan melempar tali sepanjang 20 meter. Peserta bisa menyambar tali tersebut dan akan ditarik menuju perahu.

Perahu Terbalik
Kadang saat arus deras atau memang disengaja, perahu akan terbalik. Di beberapa kejadian, peserta akan berada di dalam perahu yang terbalik.

Suasana yang seketika gelap kadang membuat panik. Jika hal ini terjadi, tetaplah tenang.

Walau perahu terbalik, di perahu terdapat celah udara. Cobalah keluar dari balik perahu dengan cara menyelam.

Namun sebenarnya di dalam perahu pun tetap aman. Hanya saja sebaiknya berusaha keluar agar tidak terkena batu.

6 Lokasi Menarik Bagi Rafter

Rafter atau para penggiat arus deras tentu mengetahui lokasi - lokasi untuk berarung jeram berikut ini dan memang kebanyakan para rafter menjadikannya idola. Semua itu tidak lepas dari bentuk arus dan juga lingkungan alam sekitar yang memanjakan para penyuka wisata arung jeram. Dan inilah 6 lokasi menarik bagi Rafter. Siapkan dan beranikan diri Anda!

1. Sungai Alas, Aceh


Dimulai dari wilayah barat Indonesia, Sungai Alas adalah lokasi arung jeram yang menantang di Aceh. Sungai Alas mengalir dan membelah Taman Nasional Gunung Leuser, NAD. Tidak hanya arusnya yang sangat deras, tetapi sungai ini juga mempunyai belokan yang tajam. Dibutuhkan stamina, nyali, dan insting yang kuat, dalam mengarungi Sungai Alas ini.

Bagi pemula, pengarungan Sungai Alas dimulai dari Muarasitulan di Kota Kutacane hingga Kota Gelombang. Sedangkan untuk yang profesional, petualangan bisa mengambil rute yang lebih jauh, yaitu mulai dari Angusan dekat Blangkejeran. Sungai Alas cukup terkenal di kalangan penggemar olahraga arung jeram.

Selian itu, pemandangan di sekitar sungai masih sangat alami. Jangan heran, jika Anda bertemu monyet, rusa atau gajah yang sedang minum di tepian sungai.

2. Sungai Citarik, Sukabumi


Setiap akhir pekan, Sungai Citarik ramai dikunjungi oleh warga Jakarta, Bandung, dan sekitarnya. Sungai Citarik terletak di Taman Nasional Gunung Halimun, Cikadang, Sukabumi, Jawa Barat.

Arus Sungai Citarik cukup menantang, arusnya yang deras akan menguji keberanian Anda. Akan tetapi, sungai ini juga mempunyai daya tarik tersendiri, yaitu air terjunnya. Air terjun di beberapa tempat di sekitar Sungai Citarik, akan menjadi pelepas dahaga Anda.

Ada banyak pengurus yang menawarkan paket arung jeram di sana. Rute dan harganya pun berkisar. Ada perjalanan yang menghabiskan waktu dari 1 jam dengan jarak hanya 5 km, hingga menghabiskan waktu 4 jam dengan jarak 17 km. Pilih yang sesuai selera dan stamina Anda ya!

3. Sungai Elo, Magelang


Masih di Pulau Jawa, Sungai Elo di Magelang juga menarik untuk diarungi. Sungai Elo yang terletak di Desa Blondo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Sungai ini dekat dengan Candi Borobudur dan sekitar 40 menit dari Yogyakarta.

Sungai Elo cocok untuk para pemula. Akan tetapi, Anda harus tetap waspada, karena arusnya cukup deras. Struktur sungai yang cukup miring dan jeramnya yang cukup deras, membuat Anda harus extra hati - hati. Perjalanan mengarungi Sungai Elo bisa memakan waktu 2 - 3 jam, jadi siapkan stamina Anda. Di beberapa tempat yang tenang, Anda juga dapat menyeburkan diri dan berenang di sungai ini. Menarik bukan?

4. Sungai Ayung, Bali


Bali tidak hanya Kuta, Sanur, atau Nusa Dua saja, tetapi Sungai Ayung telah menjadi destinasi favorit. Banyak wisatawan dalam negeri atau mancanegara berkunjung dan menantang adrenalin di tempat ini. Arung jeram Sungai Ayung berada di daerah Desa Payangan, Ubud, Bali.

Kegiatan arung jeram di Sungai Ayung, dimulai dari daerah Payangan dan berakhir di Desa Kedewatan. Panjang jalur arung jeram ini adalah 12 kilometer dengan waktu tempuh 2 jam. Sepanjang perjalanan, arus yang deras dan bebatuan sungai yang besar akan menantang Anda! Uniknya, di beberapa titik - titik tertentu Anda dapat melihat pahatan - pahatan tebing yang indah dan besar karya seniman Ubud.

5. Sungai Lamandau, Kalimantan Tengah


Kalimantan merupakan wilayah yang hijau dengan banyak pepohonan yang besar. Tidak ketinggalan, sungai - sungai yang besar dan panjang juga dapat Anda temukan di Kalimantan. Salah satunya adalah Sungai Lamandau di Kalimantan Tengah.

Sungai Lamandau berada di Desa Riam Tinggi, Kecamatan Delang, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah. Jika berarung jeram di sungai ini, maka Anda seolah dibawa ke dunia lain. Pohon - pohon yang tinggi, hutan tropis yang lebat, dan sungainya yang besar, akan menambah sensasi petualangan. Anda seolah arung jeram, sambil membelah hutan.

Sungai Lamandau, memiliki arus yang deras dan jeram - jeram yang menawan. Ditambah sungainya yang berkelok - kelok, akan menjadi pengalaman yang tidak akan terlupakan.

6. Sungai Nimanga, Sulawesi Utara


Tidak hanya Bunaken, Sungai Nimanga di Sulawesi Utara juga wajib dikunjungi saat Anda berkunjung ke sana. Sungai ini terletak di Desa Timbukar, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Sungai Nimanga akan memberikan pengalaman yang berbeda.

Sungai Nimanga memberikan jeram yang menantang. Sungai ini memiliki 5 tingkatan jeram. Tak heran, ada jeram setinggi 4 meter di Sungai Nimanga! Tentu dibutuhkan nyali dan kekompakan yang kuat untuk melewatinya.

Mengarungi Sungai Nimanga bisa memakan waktu hingga 5 jam. Jika lelah, Anda dapat beristirahat di tepi sungai dan menikmati keindahan alamnya. Jika beruntung, Anda dapat bertemu dengan yaki, monyet khas Sulawesi ( Macaca nigar ) dan tarsius.

Itulah 6 lokasi menarik bagi rafter penyuka arung jeram yang menantang di Indonesia. Jangan lupa, untuk mengikuti perintah dan larangan dari pendamping atau instruktur jeram. Serta, pemanasan terlebih dulu sebelum melakukan perjalanan. Selamat berbasah - basahan dan menaklukkan segala tantangan!  source photo credit from Google    Buy Customized Essays

Arung Jeram Itu Menyenangkan

Bila Anda belum pernah mencoba untuk berarung jeram, tentu tidak akan mendapatkan kisah sebuah perjalanan yang menyenangkan. Dan juga tidak akan mendapatkan besarnya manfaat dari kegiatan tersebut untuk mengembangkan potensi diri. Menyusuri arus deras kebanyakan orang menganggap suatu kegiatan yang berpotensi bahaya. Tidak salah tetapi juga tidak benar, karena Arung Jeram bukan olahraga maut

www.belantaraindonesia.org
Credit Foto: Google
Arung jeram selain sebagai olahraga yang akan memberikan manfaat kesehatan secara fisik ternyata juga mampu meningkatkan mental seseorang. Bahkan manfaat secara mental jauh lebih besar dari manfaat kesehatan fisik. Dengan berarung jeram, kita seperti di ajak melupakan rutinitas yang membosankan.

Ingat dalam psikologi, meluangkan waktu dari sesuatu yang monoton walau sedikit bisa menyegarkan kembali pikiran kita. Sehingga kita bisa membunuh tekanan kerja yang sehari - hari memacu kita untuk terus menampilkan performance terbaik kita.

Kondisi alam yang menenangkan saat pengarungan, akan membuat kita berpikir jika dunia ini sangat indah, dan penuh kedamaian. Hidup tidak selayaknya hanya mengejar materi, tapi juga menikmati keindahan yang di tawarkan oleh Sang Pencipta melalui karya - Nya yang luar biasa. Melalui Arung Jeram, akan terungkap sisi dunia yang tersembunyi dan cantik. Temukan momen ini disana.

Juga, saat arus liar menghadang sepanjang pengarungan, membuat kita harus selalu waspada menghadapi segala kemungkinan. Arungilah saja, tanpa rasa takut. Tumbuhkan sikap berani dalam bertindak. Tentunya juga memperhatikan momen yang tepat. Saat seseorang berarung jeram, sebenarnya olahraga ini sedang membuka pintu semua potensi yang melekat pada diri manusia.

Arung jeram merupakan kegiatan kelompok bukan kerja individu. Saat berarung jeram nanti Anda akan dituntut memiliki kesadaran untuk bekerjasama dengan orang lain. Saling percaya jika semua ikut terlibat, bukan karena kemampuan seseorang yang menonjol.

Kegembiraan psikis tidak berakhir ketika perjalanan sudah selesai. Studi telah membuktikan bahwa berpikir atau berbicara tentang peristiwa dari suatu kegiatan petualangan seperti arung jeram sungai menciptakan efek yang sama seperti melakukan kegiatan itu sendiri.

Dengan kata lain, setelah perjalanan berakhir dan 'kehidupan nyata' mulai lagi, pikiran tentang wisata akhir pekan yang menyenangkan akan terus membawa manfaat menghilangkan stres yang sama seperti yang terjadi ketika Anda sedang berada di sana.

Setiap mengenang sesuatu perjalanan yang pernah kita lakukan sebelumnya dengan membicarakan secara menggebu - gebu ke teman kerja, keluarga, maupun orang yang baru kita kenal, justru akan meningkatkan kesehatan psikologis seseorang dalam waktu yang lama. maka, cobalah berarung jeram sekarang juga untuk mendapatkan perjalanan yang menyenangkan dan nantinya akan Anda kenang. Percayalah!

7 Tips Sebelum Memulai Arung Jeram

Arung Jeram pada masa ini mulai lagi menjadi kegiatan olahraga yang banyak diminati. Kebanyakan ingin mencoba menguji adrenalin di arus deras dengan cara aman selain untuk melepas kepenatan apabila telah menjalani waktu kerja selama 6 hari.

7 Tips Sebelum Memulai Arung Jeram

Tetapi sebelum memulai ber Arung Jeram atau Rafting, cobalah ketahui Tips berikut ini.

1. Cari tahu tentang sungai
Sebelum pergi ke lokasi rafting, cari tahu dulu informasi mengenai sungai yang akan Anda lalui. Informasi yang dicari bisa berupa deras arus, panjang sungai yang akan dilalui, jenis bebatuan dan zona - zona ekstrem. Ini akan membantu Anda untuk mengetahui medan yang akan dihadapi.

2. Makanlah 2 - 3 jam sebelum ber Arung Jeram
Hal lain yang perlu diperhatikan sebelum ber Arung Jeram adalah mengisi perut. Rafting adalah olahraga yang akan menghabiskan banyak tenaga.

Jadi, jika tidak ingin kehabisan tenaga, makanlah terlebih dahulu. Tetapi ingat, jangan makan tepat sebelum memulai rafting karena bisa menyebabkan Anda mual - mual bahkan muntah. Makanlah 2 atau 3 jam sebelum memulai.

3. Lakukan Pemanasan
Selama Arung Jeram, akan ada banyak hal terjadi. Anda bisa saja diharuskan lompat atau berenang tiba - tiba. Agar tidak terjadi cedera otot, lakukanlah pemanasan 10 - 15 menit sebelum memulai. Ini penting untuk melenturkan otot.

4. Perhatikan fasilitas yang ada
Selain pemanasan, Anda harus memerhatikan dengan benar kelengkapan yang digunakan. Contoh peralatan standar yang harus Anda kenakan adalah helm dan pelampung.

Pastikan juga helm terpasang dengan baik. Jangan sampai terlepas ketika Anda mengarungi derasnya sungai.

5. Dengarkan instruksi dengan benar
Nah, ini dia yang paling penting, dengarkan instruksi pemandu sebelum berarung jeram. Perhatikan hal - hal apa saja yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan.

Jangan sampai Anda kebingungan ketika berada di tengah - tengah sungai yang berarus deras.

6. Jangan panik bila perahu terbalik
Kejadian yang paling sering terjadi ketika ber Arung Jeram adalah perahu karet yang digunakan terbalik. Jika Anda mengalami ini, jangan keburu panik.

Tenanglah karena pelampung yang dikenakan akan membuat Anda mengapung. Selain itu, sikap panik yang dikeluarkan malah bisa membuat Anda terbawa arus.

7. Gunakan pemandu yang terpercaya
Setiap kegiatan Arung Jeram biasanya menggunakan paket yang disediakan agen tertentu. Nah, pastikan agen yang digunakan adalah agen profesional dan telah Anda ketahui kualitas kerjanya.

Jika ada warga lokal yang menawarkan paket Arung Jeram, sebaiknya Anda tetap menggunakan paket resmi atau agen yang telah dipercaya.

Ini berhubungan dengan kenyamanan dan keselamatan selama kegiatan Arung Jeram berlangsung.

Asal - Usul Arung Jeram

Asal - usul Arung Jeram, kegiatan olahraga air deras yang banyak di gemari oleh kalangan penggiat alam bebas sebagai lahan menguji keberanian diri dalam menghadapi derasnya arus sungai, silahkan di ketahui bagi para penggemarnya. Arung Jeram adalah olahraga yang penuh tantangan, tetapi bagi penyukanya, kegiatan tersebut menjadi favorit, alasannya, karena tantangannya. Dan berikut ini asal - usul Arung Jeram.

www.belantaraindonesia.org

Sejak zaman purbakala manusia yang mendiami bumi ini lebih banyak tinggal di daerah dimana terdapat banyak air. Dalam melangsungkan hidupnya manusia selalu mengarungi sungai - sungai untuk mencari bahan makanan atau yang lainnya. Dan peralatan yang mereka pergunakan adalah benda - benda yang terdapat disekitar mereka misalnya, batang pohon yang diikat banyak sebagai media untuk mengapung.

Ada juga yang membuat perahu dari batang pohon yang besar dimana batang pohon tersebut kemudian dilubangi. Suku di Canada zaman dahulu telah memulai pengembangannya, lalu orang - orang Carib Indian mengembangkannya dan menamakannya Pirogue, sedangkan orang primitif biasa menyebutnya Dug Out Canoe. Orang - orang Maoris dari New Zealand mengembangkan Dug Out Canoe maha besar untuk mengangkut pasukan tempur mereka. Sementara suku Kwakiuti Indian daei Vancouver, Canada menghiasi perahu mereka dengan ukiran yang indah.

Bark Out Canoe adalah pengembangan dari Dug Out Canoe, dimana dibuat dari tempelan papan - papan oleh orang Indian Amerika Utara. Orang Eskimo menciptakan Skin Covered Craft yaitu perahu yang dibungkus dengan kulit binatang agar tidak tembus air.

Akhirnya pada abad 19 seorang pramuka bernama John Macgregor mengembangkan kendaraan air ini untuk rekreasi dan olahraga. Zaman terus berkembang, orang tertarik akan keindahan dan lingkungan sungai dan terus mengembangkan kegiatan ini. Material perahu ini juga berkembang hingga ke plastik, aluminium, fiberglass dan karet.

Selanjutnya orang mulai berfikir bagaimana caranya agar dapat mengarungi sungai dengan kendaraan yang dapat menampung penumpang lebih banyak dan perbekalan. Setelah perang dunia II usai, perahu angkatan laut milik Amerika mulai digunakan untuk mengarungi sungai. Namun perahu ini didesain untuk menerjang ombak laut, bukanlah untuk di jeram. Arung Jeram dilakukan dengan menggunakan perahu bulat yang disebut ”Basket Boat” karena bentuknya mirip keranjang. Perahu ini selalu penuh dengan air bahkan hanya dengan melewati jeram kecil. Sampai saat ini perahu jenis ini masih digunakan pada sungai yang mudah.

www.belantaraindonesia.org

Di tahun 1950, sebagai kegiatan yang mulai banyak digemari, kualitas perahupun ditingkatkan. Maka mulailah diproduksi perahu khusus untuk Arung Jeram dengan bentuk khusus yang naik dibagian depan dan belakangnya dengan material yang lebih kuat dan dapat mengangkut orang dan perbekalan lebih banyak.

Sampai tahun 1983, para pengarung jeram tidak mempunyai pilihan lain selain menimba air keluar perahu setelah melewati jeram. Para pengarung jeram sering mengalami “mimpi buruk” bila harus kehilangan “timba alias ember” untuk menimba perahu.

Setelah beberapa macam perahu dicoba, tahun 1983 perahu dapat mengeluarkan air sendiri disebut ”Self Bailer” berhasil diproduksi oleh Jim Cassady. Kunci sukses perahu ini adalah lantainya yang diberi angin. Lantai yang berisi udara ini akan selalu mengapung di atas permukaan air sehingga dengan sendirinya air keluar lewat lubang disekeliling lantai perahu.

Negara kita yang hampir sebagian besar terdiri dari air tidaklah mengherankan kalau sejak dulu kala bangsa kita sudah mengenal pengarungan sungai. Misalnya di pulau Kalimantan suku - suku Dayak telah lama mengarungi sungai Mahakam atau Kapuas dengan perahu biduk, yang juga terbuat dari batang pohon yang dilubangi, juga suku - suku pedalaman di Irian, yang hidup disekitar sungai Mamberamo. Dan suku - suku lain di Nusantara ini.

Sedangkan kegiatan pengarungan sungai berarus deras dengan menggunakan perahu karet yang tercatat dalam sejarah adalah ketika diselenggarakannya Lomba Arung Sungai Citarum I yang diadakan oleh kelompok pendaki gunung dan penempuh rimba Wanadri, Bandung, yang juga mendapat dukungan dari Angkatan Laut kita.

www.belantaraindonesia.org

Momen ini boleh dikatakan sebagai titik tolak dari perkembangan arung jeram di Indonesia. Klub - klub pecinta alam seperti Wanadri dan Mapala UI yang kemudian melakukan serangkaian kegiatan ekspedisi. Selain menggunakan perahu karet kegiatan ini juga sudah dikembangkan dengan menggunakan kayak dan canoe.

Ekspedisi Internasional pertama di bidang arung jeram ini dilakukan oleh klub Aranyacala Trisakti yang mengarungi sungai - sungai bagian California, ,Oregon dan Idaho, USA pada tahun 1992.

Melihat perkembangan yang sangat pesat dari kegiatan ini pada era 90 - an, beberapa penggiat mulai membutuhkan suatu wadah komunikasi bagi para penggiat arung jeram di Indonesia. Pada tanggal 29 Maret 1996, berdiri Federasi Arung Jeram Indonesia, yang dibidani oleh 30 klub arung jeram baik komersil maupun amatir. Ini adalah satu titik tolak menuju perkembangan orde baru dalam dunia Arung Jeram Indonesia.

Tips Arung Jeram

Tips arung jeram bagi anda yang menyukai kegiatan olahraga wisata air ini ataupun bagi anda yang ingin mencoba arung jeram sebagai pemula. Arung jeram adalah kegiatan olahraga yang berhubungan dengan alam, yakni sungai - sungai berarus liar. Membangkitkan adrenalin serta ketegangan saat di tengah arus deras, tetapi juga menyenangkan dan melepas penat kegiatan sehari - hari anda.


Ketika melintasi jeram, berteriaklah dengan keras sepuasnya karena itu adalah sah - sah saja. Nah, sebelum berarung jeram, simak tips berikut.

Kondisi Fit.
Anda tentunya harus memiliki kondisi yang sehat dan fit saat mengikuti kegiatan arung jeram. Apabila anda merasa ragu dengan kemampuan mengikuti kegiatan arung jeram atau kesehatan tidak mendukung maka sebaiknya cek kesehatan terlebih dahulu sebelum mengikuti kegiatan ini.

Ikuti Instruksi.
Sebelum memulai pengarungan, anda akan diberikan instruksi. Mulai dari apa yang harus dilakukan jika anda terlempar keluar dari perahu dan bagaimana berusaha agar tetap aman. Ikutilah semua instruksi pemandu. Jika Aada tetap terlempar keluar perahu maka berenang akan lebih mengasyikan dalam pengarungan anda!

Kamera Anti Air.
Tidak dianjurkan untuk membawa video rekam atau kamera saat pengarungan. Karena akan mudah rusak bila terkena air. Kecuali jika anda memiliki kamera khusus untuk kegiatan outdoor yang anti air. Pengelola arung jeram biasanya menyiapkan tenaga fotografer yang akan mengabadikan kegiatan pangarungan anda. Selanjutnya anda dapat dilihat atau dipesan setelah selesai pengarungan.

Apabila Tak Bisa Berenang.
Anda yang tidak dapat berenang? Maka anda tidak dianjurkan mengikuti kegiatan arung jeram pada sungai yang memiliki tingkat kesulitan class 4 atau class 5. Cukuplah menikmati jeram dengan mengenakan pelampung. Pilih sungai dengan tingkat kesulitan class 2 dan class 3.

Kacamata.
Untuk anda yang berkacamata, disarankan untuk memberikan pengait tali pada kacamata agar tidak terlepas.

Krim Tabir Surya.
Saat anda menggunakan krim tabir surya ( sunscreen ) maka jangan gunakan di kening. Sebab, saat terkena air akan berbahaya bila terkena mata. Jangan juga menggunakannya pada kaki bagian belakang. Hal ini dapat menyebabkan terpeleset.

Alas Kaki.
Tidak dianjurkan mengenakan sandal. Sandal tidak memberikan proteksi bahkan sedikit menyulitkan bila dipakai berenang. Kenakanlah sepatu olahraga atau sandal gunung. Lebih bagus bila anda memiliki sepatu khusus untuk kegiatan arung jeram akan lebih baik lagi.

Pakaian.
Dianjurkan pula untuk mengenakan pakaian dari bahan synthetic fleece, polypro, capilene atau wol pada bagian dalamnya. Jangan mengenakan pakaian dari bahan katun. Bahan ini akan membuat anda kedinginan saat basah.

Wet Suit.
Saat cuaca panas dengan suhu air dingin disarankan mengenakan wet suit. Sementara saat cuaca dingin dan suhu air dingin pada sungai class 5 kenakan wet suit dikombinasi dengan jaket khusus. Berbeda jika cuaca hangat dan suhu air yang tidak terlalu dingin. Sebaiknya kenakan pakaian olahraga dan t - shirt saja.

Rafting Self Rescue

Dalam rafting atau arung jeram, masalah yang tak ingin di temui adalah terlempar dari perahu atau harus berenang di derasnya arus sungai. Bila itu semua terjadi, langkah utama adalah dilarang panik, bagi yang terlempar ke sungai maupun untuk yang masih berada di dalam perahu. Dan berikut ini tips self rescue dalam kondisi kecelakaan di arus deras dalam arung jeram.

A. Berenang di Jeram
Hal yang perlu diingat dan dilakukan saat sedang berenang di jeram,yaitu :
1 . Tenang. Yakinkan diri bahwa pelampung kuat mengangkat tubuh anda ke permukaan air secepatnya.
2 . Jika anda muncul di bawah perahu, gunakan tangan anda untuk menggeser badan ke arah samping perahu.
3 . Jika kesulitan untuk naik ke atas perahu jangan ragu minta bantuan pada anggota tim lain yang berada diatas perahu untuk membantu.
4 . Jika tidak dapat kembali ke perahu secepatnya berenang dengan posisi duduk atau telentang, dengan kaki di usahakan sedekat mungkin dengan permukaan air, badan menghadap ke arah hilir sungai.
5 . Jika ada batu di depan, sambut dengan kaki, badan kemungkinan akan terputar. Setelah itu kembali ke posisi semula.
6 . Bila melihat jeram mulai kecil dan sedikit, berenanglah segera menuju ke tepi sungai atau bila ada eddies, berenaglah menuju ke eddies. Kemudian tunggulah hingga dijemput anggota tim lainnya.
Posisi telentang menghadap ke arah hilir sungai dengan kaki tetap berada di atas permukaan air dan pandangan selalu mengarah kedepan dimaksudkan agar kita dapat mengetahui rintangan yang ada di depan kita seperti batu strainer dan lain - lainnya, juga untuk menghindarkan diri dari kaki terjepit di celah batu.
Hal lainnya yaitu juga untuk membantu kita mengorientasi bagian depan sungai untuk antisipasi tindakan penyelamatan.


B. Perahu Terjebak ( Wrap )
Perahu wrap di batu atau di dinding sungai yaitu keadaan dimana perahu terbentur batu / dinding, sedangkan arus kuat mendorong dari arah berlawanan. Jika sisi bagian hulu tertekan air dan tenggelam maka perahu akan melekat di batu / dinding. Cara melepaskan diri yaitu dengan teknik ‘Filp Line’ ( jika Wrap ringan ) yaitu dengan mendorong atau menarik perahu ke arah bagian batu yang tidak menyebabkan wrap, cara lain yaitu dengan teknik ‘Z-Drag’ ( bila wrap berat ) yaitu dengan mengempiskan salah satu katup tabung perahu.
Keadaan wrap ini dapat dihindari jika pada saat perahu akan membentur batu atau dinding anggota tim pindah posisi ke sisi yang berada pada sisi perahu yang akan menabrak batu / dinding. Akibatnya sisi bagian hulu ( sisi perahu yang dikosongkan ) akan terangkat sehingga arus kuat melewati bagian bawah perahu.

C. Perahu Terbalik
Keadaan ini bisa disebabkan ketika melewati dam, hole ataupun saat masuk eddies yang kuat dan besar.
Teknik dalam membalikkan perahu :
1. Bagi tugas anggota tim yang naik ke perahu yang terbalik dengan yang tetap berada di air sambil memegang erat perahu ( pada D-ring atau pada Toat perahu )
2. Anggota tim yang diatas perahu memasangkan carabiner ke D-rig lalu mengikatnya dengan tali / webbing ( sisi yang akan dibalik ).
3. Lakukan pembalikkan perahu dengan menarik tali atau dengan bantuan T-grip dayung ( terlebih dahulu dikaitkan dengan tali ). Posisi pembalik perahu berada di bagian sisi yang menjadi tumpuan atau lawan dari sisi yang akan ditarik. Anggota tim dibawah bersiap - siap ( memegang erat toat perahu ). Perahu dibalik dengan cara tali ditarik ke arah belakang yang didahului dengan hentakan keras hingga perahu oleng terbalik kembali.
4. Setelah perahu terbalik seperti semula, posisi anggota tim yang tadinya diatas perahu terbalik kini berada dibawah dan sebaliknya dengan anggota tim yang dibawah kini berada diatas perahu.
5. Anggota tim yang kini diatas membantu menaikkan anggota tim yang berada dibawah.
6. Selama dalam pembalikkan perahu diusahakan agar barang - barang tidak boleh hilang contohnya dayung.

Penggunaan peralatan penyelamat dan tali - temali ( rescue rope )

Dalam self rescue juga digunakan alat bantuan dalam penyelamatan misalnya menggunakan rescue rope atau tali lempar ketika ada peserta yang hanyut, tertahan di hole, terperangkap di jeram, di atas batu, di eddies, ketika ada perahu yang wrap atau terjepit diantara batu.

Tingkat Kesulitan Sungai Untuk Arung Jeram

Tingkat kesulitan sungai di kegiatan arung jeram, di bagi dalam kelas atau grade, mulai dari grade I sampai grade VI, mulai dari sungai " tingkat mudah " hingga sungai " sangat berbahaya " ( American White Water Affilitation = AWWAS ). Dan berikut ini kelas - kelas atau grade - grade tingkat kesulitan sungai untuk arung jeram.

www.belantaraindonesia.org

Kelas I ( Easy )
Air sungai mengalir tenang dan kadang-kadang diiringi riam kecil. Jarang dijumpai rintangan seperti batu, pusaran air atau air terjun. Scouting ( pengintaian ) untuk menentukan lintasan tidak perlu dilakukan. Self rescue ( menyelamatkan diri ) sangat mudah untuk dilakukan.

Kelas II ( Novice )
Air sungai dengan ombak tidak terlalu tinggi. Jarak antar batu besar agak renggang. Scouting masih tidak perlu dilakukan. Self rescue masih mudah dilakukan.

Kelas III ( Intermediate )
Riam - riam diiringi gelombang - gelombang yang tidak terduga. Manuver dibutuhkan untuk dapat menghindari batu atau hole. Scouting untuk menentukan lintasan sangat membantu bagi yang belum berpengalaman. Untuk yang sudah berpengalaman dapat melakukan scouting tanpa menghentikan perahu. Kadang - kadang team rescue harus siap siaga ditepi sungai. Self rescue masih dapat dilakukan.

Kelas VI ( Extrime )
Kelas dengan kesulitan dan bahaya yang sangat ekstrim. River rescue tidak mungkin dapat dilakukan. Untuk pengarungan dibutuhkan persiapan ynag sangat cermat. Secara umum kelas ini tidak dianjurkan untuk diarungi. Sungai pada kelas ini dapat dapat mengalami penurunan grade atau kelas menjadi kelas V apabila sungai ini telah berhasil diarungi secara aman. Setiap sungai memiliki banyak kelas tergantung keadaan karakteristik dan volume airnya.

Kelas IV ( Advance )
Jeram sulit dan sambung - menyambung. Gelombang air bisa mencapai 2 meter dengan variasi kelokan cukup tajam. Posisi batuan berdekatan dan cukup berbahaya dan arusnya liar. Scouting dan manuver cepat dan terlatih sangat diperlukan . Medan cukup potensial untuk kecelakaan. Self rescue sulit dilakukan dan tim rescue sangat perlu dalam pengarungan.

Kelas V ( Expert )
Kesulitan tinggi mempunyai riam yang panjang dan liar serta sambung - menyambung. Arus lebih deras dengan jeram yang berbahaya ditambah batu - batu yang besar dan sungai yang sempit. Di butuhkan manuver rumit dan cepat agar dapat melaluinya. Self rescue tidak mungkin dilakukan, bila terjadi kecelakaan, river rescue sangat sulit untuk dilakukan meski oleh yang ahli. Scouting merupakan keharusan tapi sering kali sulit dilakukan.

Kelas VI ( Extrime )
Kelas dengan kesulitan dan bahaya yang sangat ekstrim. River rescue tidak mungkin dapat dilakukan. Untuk pengarungan dibutuhkan persiapan ynag sangat cermat. Secara umum kelas ini tidak dianjurkan untuk diarungi. Sungai pada kelas ini dapat dapat mengalami penurunan grade atau kelas menjadi kelas V apabila sungai ini telah berhasil diarungi secara aman. Setiap sungai memiliki banyak kelas tergantung keadaan karakteristik dan volume airnya.
 

Seputar Ber Arung Jeram

Arung jeram adalah kegiatan yang berspesifikasi pada sebuah cara penyelamatan di arus deras. Olahraga murni yang mengandalkan kekuatan, kecepatan dan ketepatan dama bertindak dan juga berpikir. Pada dasarnya tak semua orang bisa berlaku benar di arus deras, tetapi dengan metode latihan terperinci, semua bisa di lakukan dengan baik dan menuju benar. Bukankah alam tak bisa di tebak secara matematika?


APAKAH ARUNG JERAM ITU AMAN ?

Arung jeram adalah kegiatan yang menggairahkan, mengasyikkan, sedikit liar tetapi menyenangkan. Seperti pada kegiatan petualangan lainnya, arung jeram tetap memiliki resiko dan bahaya. Namun resiko tersebut justru menambah semangat dan menjadi perangsang bagi para penggiat kegiatan ini, sehingga bukan menjadi alasan mengapa orang - orang tidak menyukai kegiatan arung jeram.

Para pemandu yang profesional dan berpengalaman akan berusaha untuk meminimalisasi resiko dan bahaya. Bahkan secara statistik, anda akan lebih aman mengikuti kegiatan arung jeram dibandingkan dengan berkendara didalam kota. Seorang pegawai pemerintahan di Amerika mengutarakan pada suatu penelitian, bahwa angka kecelakaan untuk kegiatan arung jeram masih jauh dibawah sepak bola! Namun tentu saja masih ada resiko dan anda harus menerima resiko tersebut saat berada di sungai.

BILA TAK BISA BERENANG, BISAKAH IKUT ARUNG JERAM ?

Setiap orang yang mengikuti arung jeram akan selalu mengenakan pelampung ( life jacket ) yang memiliki daya apung tinggi. Pelampung ini akan tetap menjaga anda berada diatas permukaan air, bahkan pada saat anda terlempar dari perahu dan tercebur ke sungai sekalipun. Banyak orang yang tidak dapat berenang mengikuti kegiatan arung jeram dan mereka sangat menikmatinya. Yang paling penting adalah anda tidak panik saat terlempar dari perahu dan tercebur ke sungai. Namun orang yang tidak dapat berenang tidak dianjurkan mengikuti kegiatan arung jeram pada sungai yang memiliki tingkat kesulitan class V keatas dan cukuplah menikmati jeram pada sungai dengan tingkat kesulitan class II dan maksimum class IV.

APAKAH DI BUTUHKAN KONDISI TERTENTU SAAT BER ARUNG JERAM ?

Dalam kegiatan arung jeram selalu menggunakan dayung. Ini artinya anda akan memegang dayung dan melalukan pendayungan saat berada di atas perahu. Anda tentunya harus berada pada kondisi yang sehat dan fit saat mengikuti kegiatan arung jeram. Mendayung dapat menyebabkan kelelahan, tetapi pemandu akan memberikan instruksi pada anda teknik mendayung. Sehingga tidak selamanya saat anda berada diatas perahu akan melakukan pendayungan.

Jika anda merasa ragu dengan kemampuan untuk mengikuti kegiatan arung jeram, atau tentang kesehatan anda, sebaiknya anda melakukan cek kesehatan terlebih dahulu sebelum mengikuti kegiatan arung jeram.

APA YANG HARUS DIPERSIAPKAN UNTUK BER ARUNG JERAM ?

Yang harus prepare dari rumah beberapa hal yang harus disiapkan antara lain : pakaian olahraga dan T-shirt sekaligus pakaian ganti selesai rafting, sepatu olahraga atau sepatu jogging, atau bila anda memiliki sepatu / sandal khusus untuk kegiatan arung jeram akan lebih baik lagi. Perlengkapan mandi ( toiletris ). Untuk anda yang berkacamata, disarankan untuk memberikan pengait / tali pada kacamata anda agar tidak mudah terlepas. Jangan lupa untuk memakai sunscreen, tetapi jangan gunakan dikening karena saat terkena air akan berbahaya bila terkena mata anda, atau menggunakannya pada kaki bagian belakang, hal ini dapat menyebabkan anda terpeleset.

JIKA BELUM PERNAH BER ARUNG JERAM, TINGKAT KESULITAN MANA YANG TEPAT ?

Sebagai awal, mulailah pada sungai dengan tingkat kesulitan class II atau class III. Namun jika anda merasa yakin dengan kemampuan yang anda miliki, sehat dan haus akan tantangan, anda dapat mencoba sungai dengan tingkat kesulitan class IV meskipun belum memiliki pengalaman sebelumnya. Karena pemandu akan melatih anda terlebih dahulu dan menjelaskan bagaimana cara penyelamatan di sungai serta teknik mendayung. Sedangkan untuk sungai dengan class V, anda harus memiliki pengalaman pengarungan sungai dengan tingkat kesulitan class IV terlebih dahulu.

BISAKAH ARUNG JERAM UNTUK YANG TELAH BERUMUR ?

Untuk kesehatan, orang tua yang masih aktif dan berumur lebih dari 60 tahun masih boleh mengikuti kegiatan arung jeram. Sebagai langkah awal, cobalah pengarungan pada sungai dengan tingkat kesulitan class I - II. Selanjutnya tergantung pada apa yang dirasakan setelah melakukan pengarungan tersebut. Anda boleh mencoba pengarungan pada sungai dengan tingkat kesulitan class III. Karena cukup banyak peserta yang berumur 60 - an sampai 70 - an menikmati kegiatan arung jeram.

APA YANG HARUS DILAKUKAN JIKA TERLEMPAR DARI PERAHU ?

Percaya atau tidak, banyak orang yang menyukai saat terlempar keluar dari perahu! Ini sangat mengasyikkan. Pada awalnya memang dapat menyebabkan disorientasi dan sedikit kewalahan. Namun banyak pula orang yang sudah berkali - kali mengikuti kegiatan arung jeram dan tidak pernah terlempar keluar perahu. Beberapa orang hanya berenang pada pengarungan pertama mereka karena tidak mampu naik kembali keatas perahu atau karena tertinggal jauh dari perahu yang melemparkannya. Ini adalah bagian dari sebuah kegiatan arung jeram.

Sebelum anda memulai pengarungan, anda akan diberikan instruksi apa yang harus anda lakukan jika terlempar keluar dari perahu, dan bagaimana berusaha agar tetap aman. Ikuti semua instruksi pemandu anda, dan jika anda tetap terlempar keluar perahu, maka berenang akan lebih mengasyikan dalam pengarungan anda!

Tips di atas adalah metode arung jeram profesional yang kebanyakan di adakan secara profesional juga, lengkap dengan tingkat keamanan dan pemandu yang mengerti arung jeram. Karena kegiatan Rafting atau Arung jeram bukan kegiatan yang main - main mengandalkan kemauan semata, tetapi juga pengetahuan dan mental.

Tehnik Berenang Bagi Rafter

Rafter atau penggiat arung jeram, tak bisa lepas dari bahaya walaupun di kondisikan memakai perahu rafting yang boleh dikatakan aman untuk pengarungan sungai. Bagaimana jika tiba - tiba kita tercebur di air deras saat perahu rafting kita berada di tengah sungai? Ini juga perlu di ketahui oleh para penggila arung jeram. Jadikan anda rafter yang mengetahui tehnik berenang di arus deras.

www.belantaraindonesia.org

Berenang Menuju Eddies ( pusaran air )
Bila seorang rafter terjatuh dari perahu dan masuk kedalam sebuah jeram, maka yang paling baik dan tidak membahayakan adalah melakukan sebuah aggressive swimming menuju kesebuah eddies. Sebuah eddies yang cukup besar bisa digunakan untuk beristirahat. Hal ini berlaku juga bagi rafter yang akan melakukan scouting ( melihat lintasan sungai ) terhadap jeram - jeram berikutnya dihilir sungai ( downstream ).

Untuk memasuki sebuah eddies, hal pertama yang harus dilakukan adalah memperhatikan situasi di sekitar jeram. Perhatikan batu - batu yang muncul kepermukaan, strainer ( hambatan yang merintangi sungai : cabang pohon, dll ), sweeper ( pohon yang jatuh kedalam air ), pillow ( arus sungai menabrak batu membentuk riak gelombang air ) dan standing wave ( bentukan ombak berdiri yang tinggi ).

Hal ini harus menjadi perhatian utama, karena dalam kondisi batu - batu atau banyaknya hambatan dan aliran air yang sangat kuat, tidak mungkin bagi kita untuk melakukan active swimming ( berenang secara aktif ) dengan efektif menuju eddies.

Berenang Memegang Dayung
Ketika terjatuh dari perahu, sebaiknya dayung yang kita pergunakan jangan sampai terlepas jauh, karena berenang sambil memegang dayung apabila mengetahui tekhniknya sangat membantu.

Pada saat berenang di jeram, perhatikan situasi disekitar kita. Cara memegag dayung sama dengan seperti saat kita mendayung. Tangan yang satu memegang T-grip dan yang lainnya memegang tangkai. Saat situasi memungkinkan, segera gerakan dayung dengan blade ( bilah dayung ) terlebih dahulu kayuh dari belakang ke depan untuk mengarahkan tubuh kita.

Bila tidak memungkinkan Balikan tubuh dari posisi terlentang ( defensive swimming ) menjadi terlungkap, lakukan gerakan mendayung secara lurus searah dengan badan dari atas kepala sampai dada, kearah tujuan kita.

Perhatikan kecepatan aliran air, karena hal tersebut dapat menghambat upaya kita untuk menepi, baik keperahu atau menuju eddies. Kecepatan gerakan mengayuh dayung untuk menolak tubuh harus lebih cepat dari kecepatan aliran air, sehingga kita akan segera menepi.

Pada saat melakukan penolakan, perhatikan juga posisi tubuh kita, karena ketika dayung dikayuh akan menghasilkan tenaga yang memungkinkan badan kita berputar, sehingga upaya untuk menepi akan sia - sia.

Berenang Di Wave
Berenang di wave ( ombak sungai ) adalah hal yang menyenangkan. Tetapi harus diingat bahwa wave tidak selamanya dalam keadaan menyenangkan. Panjang wave biasanya terbatas sekitar 100 m, bentuknya cenderung tidak kontinyu dan tidak stabil.

Hal ini disebabkan karena struktur sungai yang membentuknya, sehingga pada sebuah sungai mungkin hanya ada beberapa wave dengan panjang hanya beberapa meter.

Pada saat berenang pada wave yang tinggi ( standing wave ) akan lebih mudah dan aman dengan melakukan gerakan menyelam ke bagian bawah ombak yang tinggi tersebut, sebelum terlebih dahulu mengambil nafas. Setelah muncul kepermukaan orientasi situasi dan lakukan defensive swimming kembali.

Pada kondisi tertentu, berenang di wave harus ekstra hati - hati dan siaga, karena medan yang dilalui akan mengalami perubahan yang drastis. Mungkin dari kondisi wave yang menyenangkan akan dilanjutkan pada hole yang besar atau pillow yang dangkal.

Berenang Di Hole
Suatu kondisi tertentu mungkin kita akan berenang di hole, hole adalah bentukan arus yang tertahan rintangan ( batu ) menyebabkan arus putar seperti roda dengan arus permukaan mengarah kehulu dan bagian bawah mengarah ke hilir.

Jika tidak mengetahui tekniknya, kita dapat terus tertahan oleh arus balik dan berputar - putar di hole, hal ini sangat berbahaya. Cara berenang supaya dapat keluar dari hole adalah ketika sebelum masuk hole merubah posisi berenang kita dengan melakukan gerakan cannon ball.

Peluk kedua dengkul, tundukan kepala, buat badan seperti bola. Dengan posisi tubuh seperti ini kemungkinan tubuh terkena hambatan arus akan sedikit, biasanya akan relatif lebih mudah terlepas dari hole. Jika sudah terjebak, berenang sekuatnya ke arah kiri atau kanan memanfaatkan arus kuat menuju hilir.

Ada dua jenis hole dimana jalan keluarnya adalah harus berenang mengikuti arus balik yang menabrak arus kuat ke hilir. Pada saat itu tubuh kita akan terbawa ke dalam air dan terdorong beberapa meter keluar dari hole.

Hal tersebut terjadi karena air yang jatuh dari dam memiliki kekuatan yang besar umtuk mendorong apa saja yang ada di bawahnya. Tetapi jangan sampai terjebak ke dalam backwash ( arus balik yang menggulung ), karena untuk melepaskan diri dari dalam backwash sangat sulit.

Berenang Di Undercut
Terjepit di undercut ( lorong / celah batu / tebing yang berongga tertutup air ) adalah mimpi buruk bagi para rafter. Cara terbaik untuk keluar dari undercut adalah dengan berenang sekuat tenaga untuk menjauh dan keluar, biasanya 45 derajat melawan ke arah kiri atau kanan tergantung dimana posisi undercut.

Jika sudah terlalu dekat, balikkan badan pada posisi terlentang, kemudian angkat kaki tinggi - tinggi, jauhkan tubuh dari dinding batu, dengan menekan kaki ke dinding dengan mengarahkan tubuh 45 derajat keluar.

Jika tidak berhasil dan setengah badan kita sudah tersedot, biasanya bagian kaki gunakan tangan untuk menahan supaya badan kita tetap berada di luar atau jika ada pegangan yang kokoh segera bertahan untuk menunggu pertolongan dari rekan yang lain.

Apabila seluruh badan sudah masuk ke dalam undercut, segera peluk kedua lutut, kemudian tunggu beberapa detik dan jangan melawan dengan harapan badan kita tetap di arus utama dan terseret keluar. Jangan menutup mata supaya kita tahu saat berada di dalam undercut yang gelap. Apabila badan kita terjepit atau berputar - putar didalam undercut, usahakan tetap tenang.

Jika badan kita terjepit, pelajari keadaan, coba untuk melepaskan diri, cari tempat berpijak, tolak sekuatnya dan berenang ke arah luar. Hal utama yang perlu diperhatikan adalah tidak panik dan mempertahankan kesadaran.

Setelah dapat keluar cari eddies terdekat dan berenang masuk kedalamnya. Setelah berhasil mengamankan diri, kalau masih sanggup langsung bersiap untuk menolong rekan lain atau menyelamatkan barang - barang yang hanyut terbawa air.

Berenang Di Sweepers Dan Strainers
Beberapa rintangan yang harus diwaspadai oleh para rafter adalah rintangan pohon yang jatuh ke dalam air ( sweeper ) dan sebuah rintangan yang menghambat diatas permukaan air ( strainer ) yang di dalamnya terdapat sebuah hole atau dam yang berbahaya. Bila kita terjebak di dalam sweeper dan stainer ini, kita akan menemukan kesulitan untuk melepaskan diri dari rintangan tersebut karena badan tertahan rintangan dan terdorong arus sungai.

Cara Melepaskan Diri Dari Sweeper Atau Stainer

Bila kita akan menghadapi sweeper atau stainer, cobalah untuk berenang menghindar skuat tenaga. Saat benturan atau tabrakan dengan stainer atau sweeper tidak terelakan, berputarlah dengan poros perut dengan muka menghadap ke arah downstream dan usahakan tubuh tetap berada di permukaan air.

Pusatkan perhatian untuk mendekati batang pohon atau mulut goa, buat gerakan dengan kaki terlebih dahulu dan tarik tubuh kita keatasnya dengan bagian kepala terlebih dahulu menggunakan pegangan yang dapat kita temukan di sekitar kita. Bila hal tersebut tidak dapat dilakukan di atas sebuah batang pohon / sweeper, cobalah bertahan sampai ada yang menyelamatkan kita.

Bila kita benar - benar harus melewati di bawah sweeper tersebut, hal pertama yang harus kita lakukan adalah rasakan rintangan - rintangan yang ada dengan kaki atau tangan. Berenang di bawah stainer atau sweeper merupakan usaha terakhir untuk melepaskan diri dari rintangan - rintangan tersebut.

Cara Aman Ber Arung Jeram

Arung jeram atau dalam bahasa lain dan lebih terkenalnya adalah rafting, memerlukan kekompakan dalam tim, karena arung jeram adalah kegiatan yang melibatkan banyak orang, tak mungkin sendirian, karena jika sendirian di sebut tukang pancing! Kegiatan alam yang cenderung menjadi wisata sungai ini memerlukan strategi untuk aman. Nah ada beberapa cara agar aman dalam ber arung jeram.


* Kenali kemampuan diri anda. Jika kemampuan berenang anda minim, pilihlah lokasi kegiatan arung jeram yang tidak menuntut anda memiliki kemampuan berenang.
* Gunakanlah selalu pelampung dan helm saat anda berada di atas air maupun saat beristirahat sejenak di pinggiran sungai.
* Waspadalah terhadap segala bahaya yang ada di sungai atau tempat sekitar arung jeram, dan persiapkan diri menghadapi kemungkinan bahaya itu.
* Mintalah pada skipper untuk menghentikan kegiatan jika terjadi hujan deras atau jika anda dalam pengarungan. Segera tepikan perahu, tunggu sampai hujan berhenti dan debit air kembali normal.
* Gunakanlah sepatu olahraga atau sandal gunung selama mengikuti kegiatan arung jeram.
* Pasanglah pengait jika anda memakai kacamata.
* Jangan mengenakan pakaian dan bahan banyak menyerap air sehingga memberatkan anda, kenakanlah pakaian dari bahan lycra, neoprene atau parasut.
* Ikatlah rambut anda dengan baik, jangan biarkan tergerai.
* Pakailah sunblock untuk menghindari sunburn dengan SPF yang sesuai dengan kulit anda, oleskan secara merata dan jangan dioleskan pada dahi dan lipatan lutut.
* TinggaIkan segala barang berharga anda seperti perhiasan. jam tangan, HP dan kunci kendaraan pada tempat yang aman.
* Bawalah barang - barang yang diperlukan selama dalam pengarungan. Pastikan barang - barang itu terbungkus kantong plastik sebelum memasukkannya ke dalam dry bag, serta pastikan pula dry bag yang dibawa dalam kondisi yang baik dan terikat pada perahu selama pengarungan.
* Pastikan diri anda tidak berada di bawah pengaruh alkohol dan obat - obatan sebelum memulai kegiatan. Jangan memaksaka diri mengikuti kegiatan jika anda masih dalam masa pengobatan atau perawatan.
* Pastikan bahwa anda telah mengerti sepenuhnya tentang cara, teknik dan instilah yang diberikan saat safety talk sebelum anda memulai kegiatan. Jika merasa ragu dan belum memahami, jangan malu meminta trip leader atau skipper untuk menjelaskan kembali.

Jenis Arung Jeram

Arung jeram, kegiatan bersentuhan dengan alam yang menyenangkan bagi penggiat alam bebas, walau kadar bahayanya cukup tinggi, tetapi dengan menguasai tehnik dan mengenal jenisnya, maka segala hal yang berbau resiko bisa di minimalisir. Nah apa saja jenis arung jeram itu? Ini sedikit penambah pengetahuan.

Edy atau edies adalah kondisi air yang tenang di pinggir sungai. Edy terbentuk karena adanya batuan, belokan dipinggir sungai ataupun pada ujung hilir delta sungai atau ada batuan besar di pinggir sungai. Adanya batuan tersebut mencegah arus besar melewati jalurnya sehingga air tenang. Penjelasan mudahnya jika biasanya arus mengalir dari hulu ke hilir maka arus edy mengalir dengan arah yang berkebalikan yaitu dari hilir ke hulu. Tidak hanya itu, pada ujung hulu, aliran ini tertahan oleh batuan besar / halangan lain misalnya pondasi kaki jembatan di tengah sungai atau bibir sungai itu sendiri ( pada belokan sungai ). Edy banyak dimanfaatkan untuk istirahat, parkir perahu, karena bentuk alirannya yang berlawanan arah dan adanya penahan pada ujung aliran membuat perahu tidak terus hanyut ke hilir.

Drop, terbentuk karena terjadi penurunan dasar sungai seperti bentuk tangga/undak menurun pada dasar sungai tetapi tidak terlalu besar. Jika beda ketinggiannya terlalu besar ( seperti air terjun kecil maupun besar ) disebut hidrolik, dan ini bisa berbahaya karena ada tekanan besar ke dasar sungai sebelum aliran dilemparkan lagi ke permukaan terus ke hilir. Aliran ini dapat membuat perahu tersedot ke dalam air.


Double drop, terbentuk karena arus sungai melewati atau melampaui batuan besar. Disebut double drop karena bentuk arus yang menyerupai terjunan besar dan berurutan. Double drop dapat membuat perahu kehilangan keseimbangan. Jika perahu tanpa kayuhan melalui double drop yang besar, perahu bisa tertarik terus ( tertahan) dan tidak bisa keluar. Untuk dapat melewati double drop dengan aman dan nyaman, para rafter harus mengikuti perintah skipper atau pemandu sungai.

Standing wave, arus yang bentuknya menyerupai gelombang laut. Meski tidak besar dan tinggi namun dapat memaksa perahu melompat - lompat dan mengayun ke depan dan ke belakang. Arus semacam ini akan lebih seru jika dilalui dari depan, namun demikian banyak harus dihindari bila datangnya dari arah samping, karena besar kemungkinan menyebabkan perahu terbalik. Arus semacam ini tetaplah liar karena jarak dan irama gelombang yang tak terukur. Saat perahu masuk jeram sempit, arus yang dibentuk oleh benturan - benturan dinding sungai atau batuan besar di kanan kiri jalur, akan sangat mengasyikkan meski harus tetap diwspadai, contohnya Jeram Budil Progo Bawah dan Jeram Godbless Pekalen Bawah. Standing wave yang rata dan panjang dapat dinikmati di Sungai Serayu dan Progo Bawah saat musim hujan tiba. Jika perahu jatuh di kawasan standing wave, yang paling penting untuk diperhatikan adalah tidak panik. Prinsip yang tetap harus dipegang adalah membelakangi arus dan kaki dinamis.

Turbulence, merupakan gelombang berpusar di bawah permukaan air yang biasanya terbentuk karena kedalaman sungai yang dihiasi batuan besar atau jatuhnya air dari ketinggian sebelumnya, misal air terjun atau air jatuh dari dam. Pusaran air akan menyedot perahu jika perahu tidak mempunyai daya dorong ke depan. Oleh karenanya, “dayung kuat” adalah perintah skipper untuk menghindari jebakan turbulensi di bawah jeram. Jebakan turbulensi cukup berbahaya jika para rafter terjatuh di dalamnya, karena biasanya badan tidak bisa keluar dari jebakan ini. Jeram akan terus menyedot badan perahu, sehingga sebaiknya para rafter justru harus mengikuti arus bawah dan jangan dilawan. Kemudian buat formasi bola, yaitu tekuk tubuh dalam - dalam, setiap orang saling memegang dan merangkul sehingga membentuk bola hingga perahu terdesak ke dasar sungai. Begitu mendapat pijakan, langsung jejakkan perahu ke atas sekuat mungkin agar menuju permukaan.
Undercut, merupakan arus memotong yang sangat ditakuti di setiap kegiatan arung jeram, meski para rafter tidak selalu menemuinya di semua sungai. Banyak yang berpendapat bahwa apapun yang masuk ke dalam arus undercut tidak akan bisa keluar, termasuk manusia. Di permukaan undercut terlihat seperti pusaran ringan, namun sebenarnya arus ini berputar cukup keras di bagian dalam. Di lapangan, bentuk spesifik undercut sulit untuk diprediksi kecuali ketika sungai surut atau kering. Selain turbulensi arus yang kuat, faktor lain yang membuat perahu sulit keluar dari undercut adalah adanya halangan berupa akar pohon ( jika letaknya di pinggir sungai ), tonjolan - tonjolan batu tak beraturan, dan entrapment ( jebakan ). Bentuk undercur yang dalam dan panjang sering disebut saringan karena benda apa pun yang masuk ke dalamnya, sekalipun bisa keluar, akan keluar dalam bentuk serpihan - serpihan seperti habis dicincang. Namun bila terjebak di arus undercut yang tidak terlalu dalam, para rafter bisa keluar dengan menggunakan teknik bola atau renang hole.

Lokasi Arung Jeram Di Indonesia

Arung jeram yang mulai di kenal secara luas di Indonesia pada sekitar tahun 70 an adalah olahraga air yang membutuhkan kewaspadaan prima dan tehnik mumpuni yang di asah lewat latihan langsung dan mengenal medan. Dan memang tak menyangkal bahwa kegiatan tersebut pada era lama sering menimbulkan korban tewas, tetapi pada era sekarang, arung jeram telah berubah menjadi kegiatan wisata air dan juga rekreasi alternatif. Dan pada akhirnya beberapa lokasi arung jeram telah dikembangkan secara profesional dan mengutamakan keamanan tentunya.

Dan berikut ini beberapa lokasi arung jeram di Indonesia

Sungai Wampu

Sungai Wampu merupakan sungai paling populer untuk arung jeram di provinsi Sumatra Utara.Sungai ini mengalir melintasi dua kabupaten, yaitu Karo dan Langkat sepanjang lebih dari 140 kilometer. Hulunya berada pada dataran tinggi Karo dan bermuara di kawasan Suaka Margasatwa Karang Gading, Langkat Timur Laut. Pada kawasan tertentu masyarakat memberi nama yang berbeda - beda untuk Sungai Wampu. Masyarakat di Karo menyebutnya Lau Biang, lalu ada yang menyebut Lau Tuala. Sedangkan untuk bagian hilir di Langkat dinamakan Wampu. Agak ke bagian muara, masyarakat menyebutnya dengan Ranto Panjang. Rute utama untuk berarung jeram biasanya dimulai dari desa Kaperas di Marike sampai dengan jembatan Bahorok di Kab. Langkat. Jarak tempuh kurang lebih sepanjang 22 km, waktu tempuh normal 4 - 5 jam. Rute pengarungan yang lebih panjang dapat dimulai dari desa Rih Tengah, kab. Karo. Hanya saja perjalanan menuju ke desa ini cukup sulit, disamping harus melewati jalan off road selama 3 jam, harus dilanjutkan pula dengan trekking selama 3 jam. Tetapi jangan khawatir karena anda akan disuguhi pemandangan yang indah di titik awal pengarungan.

Sungai Alas

Sungai ini terletak di dalam TN Gunung Leuser dan mengalir ke arah Aceh Selatan. Sungai ini termasuk sungai yang selalu diimpikan untuk diarungi oleh penggiat arung jeram. Tingkat kesulitan jeram - jeramnya antara III – IV. Ada beberapa trip yang bisa dipilih. Untuk perjalanan satu hari pengarungan dapat dimulai dari Serkil ke Ketambe atau Natam dekat Kutacane. Jika memang tertarik untuk trip panjang, pangarungan dapat dimulai dari Ketambe ke Gelombang, Aceh Selatan. Jalur ini adalah jalur ekspedisi yang cukup menegangkan sekaligus mengasyikkan, karena melintas hutan tropis selama tiga hari penuh. Di titik - titik perhentian telah disediakan fasilitas pondok - pondok wisata yang dapat digunakan untuk bermalam.

Sungai Tripa

Sungai ini juga terdapat di TN Gunung Leuser. Titik awal pengarungan dimulai dari desa Pasir dan berakhir di desa Tongra, Terangun Aceh Tenggara. Muara sungai Tripa berada di Aceh Barat dan mengalir ke Samudera Hindia. Untuk mencapai desa Pasir dapat melalui Blangkejeren melalui jalan - jalan berlumpur.

Sungai Asahan

Sungai ini mengalir dari mulut Danau Toba melewati Kab. Asahan dan berakhir di Teluk Nibung, Selat Malaka. Jeram sungai asahan terkenal liar dan deras. Topografi daerah ini bergelombang membuat jeram - jeram di sungai asahan ini menjadi sangat variatif, berombak tinggi, dan panjang. Titik awal dapat dimulai dari Sampuran Harimau yang terletak di desa Tangga di Kab. Asahan dan titik akhirnya di desa Bandar Pulau. Jeram terbesar dan terganas adalah rabbit hole yang mempunyai grade V.

Sungai Batang Toru 


Sungai Batang Toru terletak di wilayah Tapanuli Selatan berhulu di Danau Toba. Mengalir ke arah Barat daya dan bermuara di Samudera Hindia. Sungai ini dikenal juga dengan nama Aek Sigeon oleh orang - orang Tarutung sampai ke hulu, sedang orang di sekitar Batang Toru ini menyebutnya dengan nama Aek Sarula. Panjang sungai sekitar 125 km.

Way Semangka

Way Semangka terletak di pingir perbatasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung. Lintasan yang asyik untuk diarungi adalah sepanjang 23 km dengan waktu tempuh antara 5 s/d 7 jam. Pemandangan di sisi sungai sangat menarik terutama di separuh sungai bagian atas. Start dimulai dari desa Tugu Ratu dan finish di Dam Talang Asahan. Untuk mencapai tempat start di Tugu Ratu memakan waktu sekitar 5 - 6 jam dari Tanjung Karang.

Sungai Citarik

Sungai ini cukup terkenal di antara para penggemar pengarung jeram. Kondisi airnya cukup jernih dan relatif stabil sepanjang tahun. Lintasan yang cukup asyik untuk diarungi sepanjang 17 km. Start dapat dimulai dari Parakan Telu desa Cigelong atau dari Pajagan, desa Cigelong. Sedang finish di desa Citangkolo, Cikidang atau di desa Cikadu, Pelabuhan Ratu. Total pengarungan sekitar 4 jam. Namun pada umumnya pengarungan dimulai dari Pajagan dan berakhir di desa Cikadu.

Sungai Cicatih 

Terletak di Kab. Sukabumi, sungai cukup lebar antara 25 s/d 100 meter. Entry point pertama adalah dari Dam PLTA Ubruk, sedang entry point ke dua dari desa Bojongkerta. Sedang finish di jembatan gantung Leuwilalai. Lama pengarungan sekitar 3 jam jika titik mulai dari DAM Ubruk, jika mulai dari Bojongkerta lama pengarungan sekitar 2 jam. Jeram terrbesar adalah jeram gigi dengan tingkat kesulitan Class IV.

Sungai Cimandiri 


Terletak di daerah Sukabumi Jawa barat. Sungai yang berhulu di Gunung Gede Pangrango ini merentang sepanjang 8,6 km. Biasanya, jalur pengarungan yang ditempuh adalah antara jembatan Padabeunghar dan jembatan desa Cilalai, titik yang sama untuk mengakhiri pengarungan di Sungai Cicatih.

Sungai Cikandang

Air sungai Cikandang berasal dari Gunung Cikuray dan Papandayan yang bermuara di Samudra Hindia ( laut selatan ), terletak di wilayah selatan kabupaten Garut. Sungai ini masih sangat asri dan jauh dari polusi karena jauh dari daerah permukiman. Air sungai Cikandang relatif stabil baik dimusim kemarau ataupun musim hujan. Lebar sungai bervariasi antara 50 meter – 300 meter. Titik awal pengarungan dapat dimulai dari kampung Sindang Ratu, Pakenjeng dan berakhir di pesisir pantai selatan di desa Cijayana. Lama pengarungan sekitar 4 – 5 jam, jarak tempuh sekitar 20 km. Jeram dengan tingkat kesulitan IV+ adalah Jeram Bangkai, Jeram Sobek, Jeram Erlan Hole, Jeram Tepung, Jeram Batu Nunggul, Jeram Panjang, Jeram Anis, Jeram Parakan Lubang dan Jeram Goodbye.

Sungai Cimanuk

Hulu sungai Cimanuk berasal dari Gunung Papandayan, melintasi 4 Kabupaten, yaitu Garut, Sumedang, Majalengka dan Cirebon. Sungai ini bermuara di laut Jawa dengan beberapa pilihan lokasi dan lama pengarungan. Beberapa entry point untuk pengarungan sungai ini antara lain: Jager – Leuwi Goong, Leuwi Goong – Sasak Besi, Sasak Besi – Limbangan, namun ada pula yang berakhir sampai ke Wado (kab. Majalengka) dengan lama pengarungan mencapai 3 Hari. 

Sungai Cipeles


Terletak di Kab. Sumedang dan merupakan sungai yang baru untuk kegiatan arung jeram. Panjang lintasan yang biasa diarungi sejauh 10 Km dengan lama pengarungan 2 jam. Lokasi entry point sungai ini adalah Rumah Makan Sari Bumi dan finish di Bendungan Sentig.

Sungai Cikaso


Hulu sungai Cikaso berada di daerah pegunungan di Sukabumi utara. Sedang muara sungai ini berada di pantai selatan di daerah Kecamatan Surade, Sukabumi Selatan. Panjang sungai yang sudah diarungi baru sekitar 24 km. Sungai ini mempunyai daya tarik tersendiri, karena di sepanjang aliran sungai banyak ditemui air terjun yang meluncur dari tebing-tebing sungai yang ditumbuhi lumut-lumut hijau. Lebar sungai Cikaso bervariasi antara 50 sampai 100 meter. Di jeram Sarongge yang terletak di kampung Cimampar, Cangkuang aliran sungai menyempit di antara tebing-tebing terjal, bahkan di salah satu bagian aliran sungai tertutup runtuhan batu breksi, sehingga tak dapat diarungi. Entry point dimulai dari jembatan Bojong Kecamatan Kalibunder dan finish di jembatan Cikaso kecamatan Tegal Buleud.

Sungai Palayangan 


Air sungai Palayangan berasal dari Situ Cileunca yang terletak di Pangalengan, Kabupaten Bandung yang terkenal dengan kesejukannya. Sungai Palayangan memiliki gradien tinggi dengan arus yang cukup deras. Sungai ini dapat diarungi sepanjang tahun. Lebar sungai antara 5 - 10 meter dengan kelokkan tajam dan beberapa drop menyertainya. Jeram dengan tingkat kesulitan tertinggi adalah jeram blender yaitu berupa drop setinggi 2 meter, sedang jeram yang paling menarik adalah jeram Kecapi. Airnya dingin, jernih dan bersih. Panjang lintasan sungai yang dapat diarungi adalah 5 km dengan lama pengarungan 1 - 2 jam.

Sungai Cianten

Terletak di Kabupaten Bogor. Hulu sungai berada dari hutan-hutan di kawasan Taman Nasional Halimun. Sungai Cianten merupakan anak sungai Cisadane. Aliran air sungai cukup stabil, karena di atas lokasi start Batu Beulah merupakan Dam yang berfungsi untuk PLTA. Kelas kesulitan dapat meningkat saat tinggi muka air naik. Panjang sungai yang dapat diarungi saat tinggi muka air bagus sekitar 13 km sampai di titik pertemuan dengan sungai Cisadane. Pada umumnya start dimulai dari Batu Beulah dan berakhir di Jembatan Leuwiliang. Bagi pemula, sungai Cisadane merupakan pilihan yang tepat untuk berarung jeram. Letaknya tak jauh dari kota Bogor. Aliran air berasal dari dari kawasan hutan-hutan di Gunung Salak. Panjang sungai yang biasa diarungi adalah sepanjang 9 km dengan waktu tempuh sekitar 2 jam. Titik awal dimulai dari jembatan Ciampea dan berakhir di kampung Pasir, sekitar satu jam pengarungan dari titik pertemuan sungai Cianten – Cisadane.

Sungai Progo

Hulu sungai Progo berada di lembah diantara dua gunung, Sindoro dan Sumbing. Mengalir ke arah selatan, membelah dua propinsi, Jawa Tengah dan Yogyakarta. Arusnya cukup deras dan sangat fluktuatif terutama pada musim hujan. Entry point dapat dilakukan dari beberapa tempat. Titik pertama adalah dari Taman Kyai Langgeng di Kota Magelang, titik kedua Jembatan Tempuran Kabupaten Magelang, titik ke tiga jembatan Borobudur, Mendut, titik ke empat jembatan Klangon. Titik akhir biasanya sampai di Dam Ancol, Kabupaten Sleman. Jarak total etape Kyai Langgeng, Magelang ke Dam Ancol, Yogyakarta sekitar 40 km. Etape paling menantang adalah antara jembatan Klangon dan Dam Ancol dengan waktu tempuh sekitar 3 jam. Setiap pengarung jeram harus waspada dengan hujan yang cukup deras, karena ketinggian air dapat secara tiba-tiba naik dan mengakibatkan banjir bandang.

Sungai Elo

Sungai Elo terletak di Kabupaten Magelang dekat dengan Candi Mendut dan Candi Borobudur kira-kira 35 menit dari Jogjakarta. merupakan Anak sungai Progo yang berhulu di lereng barat gunung Merbabu. Airnya lebih jernih dibanding sungai Progo. Pemandangan di sisi kanan kiri sungai masih asri dan menarik. Pengarungan dimulai dari Jembatan Blondo, Magelang, dan berakhir di Mendut, atau di sekitar titik pertemuan antara Progo dan Elo. Lama pengarungan sekitar 2,5 jam dan jarak tempuh 8 km.

Sungai Serayu

Sungai Serayu terletak di Kabupaten Wonosobo – Banjarnegara, Jawa Tengah kira-kira 2,5 jam perjalanan dari Jogjakarta dengan melewati lereng Gunung Sindoro-Sumbing yang menyajikan kesejukan dan panorama alam pengunungan. Panjang sungai yang biasa diarungi lebih dari 25 km dengan lama pengarungan 4 – 5 jam. Start awal dapat dimulai dari beberapa titik antara lain adalah dari jembatan di desa Blimbing, dan desa Tunggoro ( Kab. Wonosobo ), serta desa Prigi ( Kab. ) Banjarnegara, sedang finish berada di desa Singomerto ( Kab. Banjarnegara ).

Sungai Pekalen

Terletak di Kab. Probolinggo – Jawa Timur, Sungai Pekalen atau biasa disebut Kali Pekalen Sampean bersumber dari gunung Gunung Argopuro ( 3.088 m ). Sungai ini disebut-sebut sebagai sungai terbaik untuk kegiatan arung jeram di Jawa Timur. Kali Pekalen bersumber di tiga tempat, Sumberduren dan Ranusegaran, dan sumber di tapal batas Guyangan-Watupanjang. “Batang air” dari Sumberduren dari Gunung Malang (1.221 m) dan Ranusegaran itu kemudian bertemu di Desa Jangkang, Kec. Tiris. Air dari kedua sumber inilah yang kemudian membentuk kali Pekalen Tiris - Condong yang menjadi “jalan tol” arung jeram. Sedang sumber ketiga, di tapal batas Guyangan-Watupanjang, Kec. Krucil baru bertemu dengan hilir kali Pekalen di Desa Brani Wetan, Kec. Maron. Dari sini kemudian kali Pekalen mengalir ke utara dan bermuara di Desa Penambangan, Kec. Kraksaan. ‘Barang Baru’ Dari sekitar 50 km panjang batang air di Kali Pekalen, sekitar 25 km ( Tiris-Condong ), berdasarkan survei, bisa dimanfaatkan untuk arung jeram. Jarak tempuh masih bisa diperpanjang lagi menjadi 40 km, sehingga bisa mendarat persis di dekat kantor Pembantu Bupati di Gading.

Sungai Brantas

Sungai Brantas cukup menarik untuk penggemar arung jeram. Jeram yang terkenal disungai ini adalah jeram Suud. Titik awal pengarungan biasanya dimulai dari Gang Sembilan Gadang sampai ke daerah Dam Blobo atau daerah Karang Duren, Malang. Pengarungan memakan waktu sekitar 3 jam.

Sungai Maiting

Terletak di daerah Makale, Sulawesi selatan. Titik entry point berada di desa Dende Ma´dong. Jeram pertama yang akan kita temui adalah jeram Sella. Tingginya sekitar dua meter dan jatuh dengan kemiringan 90 derajat. Dengan alur sempit dan terapit batu besar di kiri dan tebing terjal di kanan perahu. Sepanjang perjalanan juga terlihat banyak binatang jenis biawak yang mirip Iguana merayap di batuan pinggir sungai. Binatang melata ini sanggup melompat ke dalam air dan menyelam berlama-lama di dalamnya. Uniknya ia mampu berlari di atas permukaan air sampai sejauh 20 meter ke depannya. Selain iguana juga banyak satwa yang lain, aneka jenis burung, kupu-kupu dan ular. Sungai ini memiliki dasar yang berpasir putih serta tebing-tebing menjulang di kiri - kanan.  Di beberapa bagian tebing banyak air terjun berhamburan bak pancuran raksasa.



Sungai Sadang

Sungai terbesar di Sulawesi Selatan, melintasi Tana Toraja dengan panjang mencapai 182 km ke arah barat. Sungai Sadang memiliki lebar rata - rata 80 meter dan mempunyai anak sungai sampai 294 jumlahnya. Pengarungan di sungai ini dilakukan dari daerah Buakayu dengan lama pengarungan 2 hari. Untuk menuju ke sana dapat dilakukan dengan mengendarai jip dari Rantepao selama 3,5 jam. Jeram ´Puru´ sejauh dua kilometer berupa jeram class III akan menghadang di permulaan pengarungan. Bagian atas jeram ´Puru´ lebih dahsyat lagi. jeram - jeram tersebut pernah ´memakan´ korban mahasiswa - mahasiswa kota Malang yang pernah melakukan perjalanan ekspedisi di sana. Selanjutnya ada jeram bernama Pembuangan Seba class IV dengan penampang pinggir sungai yang terkadang lebar dan tiba - tiba menyempit dengan cepat. Jeram dengan tingkat kesulitan V adalah jeram Fitri, berupa patahan dan arus sungai yang menabrak batu besar membuat selalu ada kemungkinan perahu menempel di batu dan terjebak di antaranya. Setelah beristirahat semalam di rumah panggung yang biasa disebut ‘lantang’ di pinggir sungai yang berpasir putih, pengarungan dilanjutkan melewati jeram - jeram class III – IV. Exit point sungai Sadang adalah jembatan ‘Papi’.

Sungai Bongka


Sungai terbesar di Sulawesi Utara dengan panjang mencapai 126 km, dan mempunyai anak sungai sejumlah 199 buah. Belum ada data lengkap tentang kegiatan arung jeram di sungai ini.

Sungai Lariang

Sungai paling besar di Sulawesi dengan panjang mencapai 255 km dan memiliki anak sungai sampai 637 buah jumlahnya. Luasnya mencapai 7.152 km persegi. Hingga saat ini masih dapat dihitung dengan jari, rombongan tim arung jeram yang pernah mencicipi nikmatnya jeram di sana.Nah selamat ber arung jeram ya sahabat alam....

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×