Beberapa tahun berselang naik lagi ke Puncak Merapi,perubahan makin nyata,nampak menyolok adalah sampah yang menggunung di Puncak dan sepanjang pendakian..ahh...katanya Pencinta Alam? kenapa merusak alam? Katanya sesumbar bahwa alam harus di jaga, kenapa kau tinggalkan alam dengan sampah?...Kini ku akan coba lagi menyambangi Merapi untuk kesekian kalinya. Kurindukan suitan Badai merapi yang membuatku harus bertiarap berjam - jam,kurindukan Pasar Bubrah Merapi yang melegenda, kurindukan Puncak Garuda dengan latar belakang kawah menguning akibat belerang yang mengepul di iringi gemuruh suara lava panas...tapi..tak kurindukan sampah Merapi!..( buat kawan yang mengatas namakan Cinta Alam, mari yuk peduli dengan alam kita, termasuk gunung - gunung megah yang pernah kita daki ) Biarkan Gunung tetap angkuh berdiri, sesungguhnya dia tak butuh kita hadir dan mendakinya, kita yang telah di beri waktu dan "ijin" nya untuk menikmati indahnya dari dekat kenapa harus merusak dan mengotori?
Salam Lestari, Belantara Indonesia
ARTIKEL TERKAIT: