Dari ibukota Sumsel ini tersedia banyak bus ke arah Pagar Alam, salah satunya dengan menggunakan bus Dharma Karya.
Atau apabila Anda dari Jakarta, sebelumnya dapat menumpang bus jurusan Bengkulu atau Padang, dan turun di Lahat.
Kota Pagar Alam, memang sesuai dengan namanya, kota ini jelas dikelilingi barisan pegunungan Bukit Barisan dan yang tertinggi dari barisan tersebut adalah Gunung Dempo.
Gunung ini sangat indah menjulang tegak menggapai langit nan biru apabila dilihat pada pagi hari. Oleh karena itu sangat tepat bila bermalam dulu di kota ini, disini banyak tersedia losmen atau motel, berkisar Rp20 ribu semalam.
Budaya kota yang sudah berbaur dari berbagai suku baik pendatang maupun asli menciptakan kedamaian yang anda tidak peroleh di kota - kota besar.
Dari terminal Pagar Alam, terlebih dulu mencarter mobil / taksi untuk jurusan Pabrik Teh PTPN III yang jaraknya mencapai 15 KM dari terminal.
Di Pabrik ini ada baiknya anda berkenalan dengan seseorang yang biasa dipanggil pak Anton, beliau termasuk yang dituakan oleh para pencinta alam seantero Sumsel - Lampung.
Dengan meminta bantuannya, mobil carteran akan membawa anda ke desa terdekat dari kaki gunung Dempo, yang dapat memakan waktu lebih dari 20 menit, karena jalannya cukup terjal, berkelok dengan melewati hamparan kebun teh nan hijau.
Dusun VI, biasa disebut, dari sini anda harus melaporkan diri / bersilahturahmi dengan kepala keamanan desa, Wamin namanya.
Di desa ini pula ada baiknya terlebih dahulu beristirahat sambil mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik.
Hanya sayang, jangan berharap kebutuhan logistik Anda dapat dipenuhi disini, warung yang ada sangat kecil, itupun cuma satu.
Maklum rata - rata yang tinggal di sini adalah buruh pemetik teh, yang rata - rata berasal dari pulau Jawa. Kalau boleh Anda tahu, ketinggian altitude disini mencapai 1200 Mdpl. Jadi Anda tinggal mendaki 1900 meter lagi untuk mencapai puncak Dempo.
Pendakian yang baik, sekitar jam 10 pagi, selain Anda dapat menikmati indahnya susunan bukit barisan, perjalanan akan sedikit santai, tidak dikejar waktu.
Satu jam pertama, hanya kebun teh dan kebun perdu yang dijumpai sebelum memasuki pintu hutan. Jalur sangat terjal dan licin bila hujan. Hutan yang dilewati sangat lebat dan padat sampai puncak Dempo.
Tiga jam dari mulut hutan, puncak pertama dapat dicapai. Dempo memiliki dua puncak, yang satunya lagi dinamakan puncak Api.
Anda bisa mendirikan kemah diantara dua puncak itu, karena disana tersedia mata air dan cukup terlindung bila ada badai.
Lagi pula sayang bila Anda tidak menikmati sunrise dari sana. Perjalanan turun hanya memakan waktu dua jam.
Bila kemalaman Anda bisa menginap di Dusun VI, dengan terlebih dahulu minta izin kepala keamanan di sana.
ARTIKEL TERKAIT: