Tetapi di antara semua itu kita harus mengetahui tentang sisi lain yang berkenaan dengan historisnya Yogyakarta, yakni Sumbu Imajiner di Yogyakarta atau garis lurus yang membentang dari ujung utara hingga ujung selatan Yogyakarta.
Konon kabarnya, dalam mitos yang selama ini diyakini, ada hubungan antara Merapi, Keraton Yogyakarta dan Laut Selatan. Selain itu, garis lurus ini juga menggambarkan bahwa Gunung Merapi sebagai batas utara Yogyakarta atau Jogja, Pantai Selatan sebagai batas selatannya dan dengan Kraton sebagai Poros atau Pengaturnya. Bila dilihat dari peta ataupun dari udara memang garis ini melencengnya sekitar 1 - 3 derajat saja.
Selain Merapi, Kraton dan Laut Selatan, masih ada yang mendasari terbentuknya sumbu imajiner tersebut.
1. GUNUNG MERAPI
Gunung Merapi sebagai batas utara Yogyakarta dan disinilah garis lurus itu dimulai.
2. TUGU YOGYAKARTA
Photo Credit Belantara Indonesia |
Pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono VII bangunan ini didirikan kembali. Namun sayangnya dengan bentuk berbeda seperti yang dapat disaksikan sekarang. Ketinggiannya pun dikurangi dan hanya sepertiga tinggi bangunan aslinya. Lama - kelamaan nama tugu golong gilig dan tugu pal putih semakin dilupakan seiring penyebutan bangunan ini sebagai Tugu Jogjakarta.
3. MALIOBORO
Malioboro adalah suatu pusat perbelanjaan yang sejajar dengan jalan lurus dari Tugu Jogja menuju Kraton.
4. ALUN _ ALUN UTARA
Selain berfungsi sebagai media pertemuan Sultan dengan Rakyatnya, di Alun - alun Utara juga terdapat Pohon Beringin ( Ficus benjamina; famili Moraceae ) yang berjumlah 64 ( termasuk dua ringin kurung ) yang melambangkan usia Nabi Muhammad. Dua pohon beringin di tengah Alun - alun Utara menjadi lambang makrokosmos ( K. Dewodaru, dewo = Tuhan ) dan mikrokosmos ( K. Janadaru, jana = manusia ).
5. KERATON YOGYAKARTA
Keraton Yogyakarta atau dalam bahasa aslinya Karaton Kasultanan Ngayogyakarta merupakan tempat tinggal resmi para Sultan yang bertahta di Kesultanan Yogyakarta. Keraton artinya tempat dimana “Ratu” ( bahasa Jawa yang dalam bahasa Indonesia berarti Raja ) bersemayam.
Keraton Yogyakarta tidak didirikan begitu saja. Banyak arti dan makna filosofis yang terdapat di seputar dan sekitar keraton. Selain itu istana Sultan Yogyakarta ini juga diselubungi oleh mitos dan mistik yang begitu kental. Filosofi dan mitologi tersebut tidak dapat dipisahkan dan merupakan dua sisi dari sebuah mata uang yang bernama keraton.
6. PLENGKUNG GADING
Plengkung Gading yang bernama asli Plengkung Nirboyo merupakan pintu selatan dari komplek Kraton Yogyakarta.
7. PANGGUNG KRAPYAK
Panggung krapyak atau sering disebut Kandhang Menjangan dibangun oleh Sultan Hamengku Buwono I dan saat ini merupakan benda cagar budaya. Gedhong panggung, demikian disebut, merupakan sebuah podium dari batu bata dengan tinggi 4 m, lebar 5 m, dan panjang 6 m. Tebal dindingnya mencapai 1 m. Bangunan ini memiliki 4 pintu luar, 8 jendela luar, serta 8 pintu di bagian dalam. Atap bangunan dibuat datar dengan pagar pembatas di bagian tepinya. Untuk mencapainya tersedia tangga dari kayu di bagian barat laut. Bangunan bertingkat ini disekat menjadi 4 buah ruang. Dahulu tempat ini digunakan sebagai lokasi berburu menjangan oleh keluarga kerajaan.
8. PANTAI SELATAN ( CEPURI )
Pantai selatan dengan mitosnya Nyi Roro Kidul memang sudah terkenal. Tapi bukan itu yang di maksud. Yang di maksud adalah Cepuri, yaitu tempat Upacara Labuhan Pantai Selatan yang terletak di Pantai Parangkusumo atau sebelah barat Parangtritis. Dan disinilah garis itu diakhiri.
ARTIKEL TERKAIT: