1. Dengarkan arahan dari instruktur
Saat pertama kali, Anda akan diberikan instruksi lengkap mengenai diving. Mulai dari cara menggunakan masker oksigen sampai cara melihat kadar oksigen di dalam tabung. Penjelasan akan sedikit panjang dan terdengar membosankan, namun sangat penting. Dengarkan dengan baik dan jangan malu untuk bertanya jika tidak mengerti.
Kebanyakan pemandu diving merupakan orang mancanegara, jadi penjelasan akan disampaikan dengan bahasa Inggris. Meski ada beberapa pemandu yang bisa bahasa Indonesia, kebanyakan dari mereka akan lebih lancar jika menjelaskan dalam bahasa ibu - nya. Bertanyalah saat Anda tidak terlalu jelas mendengar dan mintalah untuk mengulang penjelasan mereka.
2. Pilih kacamata yang pas di wajah
Perlengkapan diving yang pas adalah modal utama untuk menjelajah bawah laut. Kacamata renang atau google yang pas sangat penting terutama bagi Anda diver pemula. Mendapati air masuk ke dalam masker tentu akan membuat Anda tidak nyaman dan tentu panik.
Rasakan kekencangan kacamata saat fitting alat, menunduklah dan rasakan apakah masker terasa lebih longgar. Jangan lupa untuk mengencangkan karet masker sebelum masuk ke dalam air. Jika air sudah terlanjur masuk ke dalam masker, angkat kepala sedikit, buka masker dan dorong air dengan hembusan nafas dari hidung. Lakukan hal tersebut dengan cepat. Kalau bisa, latihan dahulu sebelum benar - benar diving.
3. Jangan tahan nafas saat berada di air
Yang paling penting saat diving adalah jangan tahan nafas selama berada di bawah air. Kadang, secara tidak sadar Anda menahan sedikit nafas saat menghembuskan udara lewat mulut. Hal itu sangat berbahaya karena bisa menimbulkan kecelakaan pada paru - paru.
Bernafaslah dengan normal dan santai selama berada di air. Hirup udara dalam - dalam lewat mulut dan keluarkan semuanya lewat mulut juga. Kapasitas udara yang masuk dan keluar haruslah sama dan seimbang. Selain itu, udara di dalam tubuh akan membuat Anda lebih ringan sehingga bisa membuat Anda terdorong ke permukaan lebih cepat.
4. Hafalkan isyarat tangan
Tentu Anda tidak akan bisa bicara selama berada di dalam air. Maka dari itu, diciptakanlah isyarat sebagai media komunikasi selama di bawah laut. Kenali dan hafalkan baik - baik isyarat tersebut. Salah - salah isyarat, bisa beda artinya.
Jempol ke atas berarti Anda ingin atau diminta naik ke permukaan. Sedangkan jempol ke bawah diisyaratkan untuk menyelam lebih dalam. Telapak tangan yang bergoyang membentuk seperti gelombang diartikan sebagai adanya masalah. Telapak menarik garis horizontal di leher menjadi isyarat yang paling menyeramkan karena berarti kehabisan oksigen.
5. Jangan terlalu jauh dari pemandu
Boleh saja menikmati taman laut sendiri atau berjalan lebih lambat / jauh dari pemandu, namun jangan terlalu jauh. Karena Anda pemula, akan lebih riskan terkena masalah dibanding yang sudah profesional. Kecelakaan akan lebih mudah terjadi saat masalah datang dan Anda berada jauh dari pemandu.
Selain itu, keasyikan menikmati terumbu karang akan membuat Anda lupa diri. Bisa - bisa Anda tersasar dan tertarik arus bawah. Untuk menghindari hal seperti itu, jagalah jarak aman dengan pemandu.
6. Sesuaikan kuping dengan tekanan air
Setiap meter, tekanan air akan semakin kuat. Hasilnya, telinga Anda akan sakit. Ada caranya sendiri untuk menghilangkan sakit di telinga saat berada di dalam laut. Tekan dan hembuskan nafas dari hidung dalam keadaan hidung tertutup. Jika tidak bisa, Anda bisa menelan ludah setiap kali telinga terasa sakit.
Jangan panik jika sakit tak kunjung hilang. Sampaikan masalah tersebut kepada pemandu. Tidak hilangnya sakit di kuping bisa disebabkan dari penyakit Anda seperti sinus dan pilek yang baru sembuh. Secepat mungkin, segera naik ke permukaan karena jika tidak, gendang telinga Anda bisa rusak. source
ARTIKEL TERKAIT: