Namun hal yang paling mengesankan adalah ketika kita bisa membahagiakan seseorang dan membuatnya tersenyum sebelum ia menutup mata untuk selama - lamanya. Namun karena kita tak tahu kapan seseorang akan meninggalkan dunia ini, orang bijak menasehatkan untuk selalu berbuat baik pada sesama.
Berikut ini kami akan berbagi kisah - kisah menggetarkan, tentang harapan yang terkabul sebelum maut menjemput. Selamat membaca.
SEBUAH DANSA TERAKHIR ( One Last Dance )
Brett Marie Christian adalah seorang gadis belia usia belasan tahun yang mengidap Leukimia. Seharusnya ia bisa melakukan banyak hal saat masih muda, namun apa daya, penyakitnya memburuk dan ia pun sekarat.
Brett sangat ingin berdansa sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya. Namun karena kondisi tubuhnya terlalu lemah, para teman sekelasnya pun membuatkan sebuah pesta dansa mini dengan Brett sebagai ratunya.
Gadis itu mendapatkan seorang dance partner yang tampan. Gadis ini juga menggunakan gaun pink yang cantik, kuku tangan dan kakinya pun dimanicure dan pedicure. Ia dinobatkan sebagai penari tercantik malam itu.
Itu adalah kado terindah bagi Brett, sekaligus kisah manis yang menutup kisah hidupnya di dunia. Tiga hari kemudian, Brett meninggal dunia dengan tenang.
DONGENG PENUTUP KISAH HIDUPKU
Colby Curtin adalah gadis 10 tahun yang masih senang dengan berbagai kisah dongeng, terutama Disney. Kanker membuatnya lemah dan tak bisa pergi ke bioskop untuk menonton film 'Up'.
Mendengar permintaan manis ini, pihak Disney Pixar tak ingin mengecewakannya. Mereka pun mengirimkan kurir dengan sebuah memorabilia dan DVD film 'Up'.
Colby sangat senang bisa menonton film yang diidam - idamkannya. Itulah dongeng terakhir yang ia dengar dan lihat sebelum ia tidur dalam damai 7 jam kemudian.
Menurut sumber, saat Colby menonton film itu, 'Up' bahkan belum tayang di bioskop manapun. Namun pihak Disney Pixar membuatkan khusus untuk Colby tanpa mempublikasikannya ke media.
LULUS SARJANA SEBELUM LULUS HIDUP
Ini adalah kisah nyata seorang nenek yang meninggal di usia 100 tahun dan mendapatkan gelar sarjananya sebelum menutup mata. Harriet Richardson Ames, berharap bisa menjadi sarjana pendidikan setelah sekian lama.
Setelah berulang tahun di usia 100, nenek ini mendapatkan gelar diploma yang sudah lama ia dambakan. Namun sehari setelah itu, Ames meninggal dunia.
Sebagai seseorang yang berkecimpung di dunia pendidikan dan meluluskan banyak orang dalam pendidikan mereka, akhirnya Ames lulus dalam akademiknya sendiri, sekaligus lulus dalam kehidupan yang fana ini.
HARAPAN TERAKHIR SI MALAIKAT KECIL
Menyadari hidup akan berakhir di usia yang sangat muda memang merupakan kenyataan yang terasa sangat pahit. Masih banyak yang seharusnya bisa kita lakukan di dunia seperti kebanyakan orang.
Brenden Foster memang tak diberi waktu banyak di dunia, tapi baginya itu bukanlah hambatan untuk memaniskan hidupnya. Brenden ingin menjadi malaikat kecil meski ia sekarat akibat kanker yang diidapnya.
Bocah kecil ini dibantu oleh banyak orang, menyediakan banyak makanan bagi yang kelaparan. Sekitar 200 sandwich dan 2500 makanan dibagi - bagikan pada banyak orang yang membutuhkan di Los Angeles.
Berita kedermawanan malaikat kecil ini membuatnya disegani dan dihormati. Bahkan pemakamannya digratiskan dan seorang veteran perang Vietnam memberinya apresiasi atas perbuatannya yang mulia.
PERNIKAHAN TERAKHIR
Banyak wanita yang bermimpi untuk menikah, termasuk Maire Taomia. Namun kenyataan bahwa ia mengidap kanker perut, membuatnya terhenyak.
Maire pun mengatakan pada ayahnya bahwa ia membutuhkan restu sang ayah agar ia bisa menikah dengan sang kekasih. Pernikahan impian antara Maire dan Marouna Tunul pun akhirnya terjadi.
Demi membahagiakan sang pengantin, sebuah lembaga sosial pemerhati kanker membiayai seluruh keperluan pernikahan tersebut. Mulai dari makanan, gaun dan segala perlengkapan pesta pernikahan impian Maire. Maire masih sempat merasakan menikah, menjadi istri dan menjadi ibu.
SURAT CINTA RAHASIA UNTUK AYAH DAN IBU
Kanker memang menjadi penyakit yang mengerikan dan bisa menyerang siapa saja. Salah satunya adalah si gadis kecil Elena Desserich.
Saat ia berusia 6 tahun dan divonis terkena kanker otak. Semenjak itu, ia selalu membuat surat cinta untuk kedua orang tuanya yang disembunyikan di berbagai tempat.
Tahun 2007, Elena dipanggil Tuhan. Namun setelah kepergiannya, orang tuanya selalu menemukan surat cinta dari putri kecilnya itu. Entah di case CD, di lemari buku, di dalam tas dan sebagainya.
Surat - surat dengan tulisan tak beraturan itu tetap berhasil melelehkan air mata dan kerinduan. "Rasanya seperti Elena ada di sini dan menjaga kami," ujar orang tua Elena. src
ARTIKEL TERKAIT: