Para ilmuwan dari University of East Anglia ( UEA ) di Inggris mengungkapkan bahwa Bumi masih akan mendukung kehidupan hingga tiga miliar tahun ke depan. Namun, manusia diperkirakan bakal “lenyap” dalam waktu yang jauh lebih cepat.
Mereka menjelaskan planet kehidupan ini semakin lama semakin mendekati Matahari. Akibatnya, suhu di Bumi melonjak naik dan perlahan “melahap” semua makhluk hidup di dalamnya. Tapi besar kemungkinan sebelum hal buruk itu terjadi, manusia sudah lebih dulu punah.
Hal itu disebut - sebut sebagai konsekuensi yang harus ditanggung manusia akibat perilakunya yang seringkali memancing perubahan iklim dunia selama beberapa tahun terakhir. Lebih lanjutnya, tim peneliti mengatakan bahwa kesempatan terbaik manusia agar bisa bertahan hidup dengan cara migrasi ke Planet lain.
Ya, Bumi diperkirakan menjadi “galak” atau tidak layak huni pada 1,75 atau 3,25 miliar tahun lagi dari sekarang.
“Bumi akan memasuki ‘zona panas’ Matahari sesaat lagi. Suhunya yang begitu tinggi membuat lautan menguap. Selanjutnya, berbagai bencana siap menerjang dan bukan tidak mungkin akan merenggut nyawa semua makhluk hidup di planet ini,” kata Rushby, seperti dilansir dari The Independent.
Ia juga menambahkan, sejumlah aktivitas manusia telah menjadi pemicu utama perubahan iklim antropogenik ini. Jika Bumi sudah mencapai titik terpanasnya, maka manusia tidak akan mampu untuk tetap mempertahankan eksistensinya.
Di sisi lain, para astrologis melihat ada 1.000 planet yang mengorbit di luar tata surya yang diduga menjadi tempat terbaik untuk mendukung kehidupan. Mereka menemukan bahwa Gliese 581d bisa menjadi planet yang hangat dan menyenangkan bagi tempat tinggal manusia, setidaknya sampai 54,7 miliar tahun ke depan ( lebih lama dari umur Bumi ).
Namun, Rushby sendiri menekankan bahwa sampai saat ini belum ditemukan planet yang benar - benar lebih baik dari Bumi. Tetapi, ia yakin bahwa para ilmuwan dunia akan dapat menemukan planet layak huni dalam waktu 10 tahun cahaya. src
ARTIKEL TERKAIT: