Meski sempat tertutup abu pasca erupsi Gunung Merapi pada Oktober - November 2010, agaknya tidak mengaburkan pesona Museum Sentalu di hati para penikmat sejarah dan pecintanya.
Dan memang benar, Museum Ullen Sentalu yang menyajikan koleksi intangible dari empat Keraton Mataram—Kasultanan, Kasunanan, Pakualaman, dan Mangkunegaran—ini tetap menarik untuk dikunjungi.
Museum Ullen Sentalu berlokasi di lereng selatan Gunung Merapi. Tepatnya di area Taman Kaswargan, kawasan wisata Kaliurang, sekitar 25 kilometer dari Kota Yogyakarta ini memiliki daya pikat dalam penataan ruang atau interior.
Ditambah dengan display menarik dan segenap koleksi terpelihara baik serta lengkap sebagaimana ditampilkan di ruang pamer Guwa Sela Giri dan Kampung Kambang.
Hal - hal lain yang juga menarik perhatian adalah kepiawaian pemandu tur, kelengkapan fasilitas museum, kelancaran arus kunjungan dan program atau event menarik.
Salah satu ruang pamer di Kampung Kambang yang mengesankan yaitu Ruang Syair untuk Tineke yang menampilkan koleksi puluhan syair puisi berbahasa Indonesia dan Belanda yang ditulis oleh para kerabat dan sahabat GRAj Koes Sapariyam atau Tineke, putri Pakubuwono XI.
Salah satu isi surat yang menggugah, ”Perempoean itu tiang negara. Djikalaoe baik perempoean, baiklah negara. Djikalaoe roesak perempoean, roesaklah negara,” ditulis oleh GRAy Siti Nurul Kamaril Ngasarati Kusumawardhani, tertanggal 15 November 1946.
Seri koleksi yang jangan sampai Anda lewatkan ada di Ruang Batik Vorstendlanden yang menampilkan koleksi batik - batik sarat seni dan makna folosofi luhur dari Keraton Yogyakarta dan Surakarta.
Berlanjut ke Guwa Sela Giri, ruang pamer bawah tanah bernuansa gothic, memamerkan karya lukis dokumentasi dari tokoh - tokoh Dinasti Mataram.
Jangan lupa ke Ruang Putri Dambaan, menampilkan foto dokumentasi GRAy Siti Nurul Kusumawardhani, putri tunggal Mangkunegara VII dan permaisuri GKR Timur.
Salah satunya, foto Gusti Nurul menari di resepsi pernikahan Ratu Yuliana dan Pangeran Bernard di Belanda.
ARTIKEL TERKAIT: