Gunung Sumbing.
Salah satu gunung tinggi di jawa setelah Semeru dan Slamet,.Ketika kita akan memulai pendakian dari Base Camp, kita akan memulainya dengan melewati “hutan bambu” yang kata penduduk setempat adalah gerbang menuju suatu kerajaan mahluk halus, Walahuallam.
Masih menurut penduduk dan beberapa pendaki, jika kita melewati hutan bambu tersebut dan daun - daun bambu tampak kuning di penglihatan kita, maka lebih baik tunda atau batalkan rencana pendakian kita, tersebab jika kita nekad akan terjadi sesuatu hal yang tak kita inginkan.
Akan tetapi jika daun bambu tak ada perubahan, silahkan lanjutkan pendakian. Begitu juga setiba kita di PESTAN ( Pasar Setan ), yaitu tempat ber space luas biasanya untuk peristirahatan mendirikan tenda, kita akan sering menemui hewan yang tak lazim kita temui di gunung.
Semisal tikus, ayam kampung, dll yang kalau kita kejar akan hilang tanpa bekas, padahal tempat itu hampir tak ada pepohonan untuk bersembunyi.
Dan di tempat itu juga kadang jika waktu masih malam, kita akan mendengar suara tertawa yang arahnya dari puncak Sumbing, yang menurut penjaga Base Camp itu adalah suara dari sebuah batu di Puncak yang di sebut Batu Tertawa!.
Yang apabila kita dekati berbentuk batu lebar persegi panjang yang tentu saja tak akan tertawa ketika kita dekat ( yang menurut logika saya itu adalah suara yang terjadi karena angin yang kadang jadi aneh karena kita tak terbiasa ).
Juga kejadian yang sering menimpa pendaki adalah tersesat cukup jauh walau akhirnya bisa bertemu jalan biasa lagi. Fenomena alam yang luar biasa!
Gunung Slamet.
Gunung yang berada di wilayah Purbalingga ini merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah dengan ketinggian sekitar 3.432 mdpl dan hutan di gunung ini masih teramat lebat dengan pohon - pohon yang besar.
Jika kita lewat jalur Bambangan, setelah Pondok Pemuda yang merupakan Pos 1, kita akan memasuki batas vegetasi hutan dengan lahan penduduk.
Memulai perjalanan yang seperti di dunia lain! Setelah agak lama perjalanan, dan memasuki pos 3 yang disebut dengan Samarantu, yakni biasanya tempat untuk mendirikan tenda, kita akan memulai misteri yang sesungguhnya.
Samarantu kata pak Muhaeri, penjaga gunung sekaligus Kepala Desa Bambangan, adalah Tempatnya Hantu! tak jarang yang terjadi ketika kita membuka tenda akan terdengar suara aneh, tertawanya perempuan, suara kaki kuda, dll.
Seperti yang dialami rekan penulis ketika mendaki Slamet bertiga,dan mendirikan tenda untuk beristirahat, menjelang tengah malam keluar tenda untuk buang air kecil, ketika memasuki tenda lagi, di dalam tenda sudah ada 3 orang lagi!..lalu siapa yang satunya? sementara dia ada di luar? yang akhirnya tak jadi masuk tenda.
Begitu juga ketika di Puncak Gunung Slamet yang merupakan lautan pasir sering terjadi badai sehingga memang dilarang untuk mendirikan tenda.
Saat turun gunung pun masih ada yang “mengganggu”, yakni setiap kita berjalan, disebelah kita dibalik semak belukar serasa ada yang bergerak mengikuti. Ketika kita berhenti, dia pun berhenti, ketika kita berjalan, diapun berjalan. Aneh atau biasa?
Gunung Semeru.
Gunung tertinggi di tanah jawa,yang puncaknya disebut Puncak para Dewa, yakni Mahameru atau Jonggring Saloka dengan ketinggian 3.676 Mdpl.
Setelah kita sampai di ranu Gumbolo yang biasa untuk beristirahat karena ditempat itu ada danau yang luas, kita akan melewati jalur menanjak sekitar 500 meter yang disebut TANJAKAN CINTA, yang barang siapa bisa melewati tanpa berhenti dan menoleh maka bagi yang jomblo akan segera menemukan jodoh dan yang sudah ada jodoh akan awet perjodohannya, Wallahualam…
Dan satu lagi, setelah kita melewati tanjakan cinta adalah Oro - oro ombo yang berupa padang sabana yang luas, lalu kita akan memasuki batas vegetasi, yang ditandai dengan Pohon cemara yang hanya satu atau disebut Cemoro Tunggal, disitu sering terjadi penampakan berupa Orang tua berbaju putih mirip pertapa, tetapi keberadaannya tak pernah mengganggu, mungkin hanya memperlihatkan bahwa beliau ada walau mahkluk halus.Yang juga diyakini sebagai penjaga pintu Gerbang menuju Puncak Para Dewa.
Demikian, hanya 3 gunung itu yang penulis bisa temui, sementara di Gunung - gunung lainnya belum pernah mengalami kejadian yang diluar nalar. Bisa jadi referensi atau tidak mempercayai sama sekali…:)
ARTIKEL TERKAIT:
