Pada saat umur ku satu tahun
Dia yang mengasihi ku makan, dia yang memandikan ku, ku balas dengan menangis sepanjang malam
Pada saat umur ku 2 tahun
Dia yang melatih ku untuk berjalan ku balas dengan melarikan diri pada saat dia butuh dengan ku,
Pada saat umur ku 3 tahun
Dia selalu bikin makanan yang sangat enak untuk ku ku balas dengan membuang piring ke lantai,
Pada saat umur ku 4 tahun
Dia kasih ku kertas dan pensil agar ku mulai belajar ku balas dengan corat - coret dinding,
Pada saat umur ku 6 tahun
Dia yang antar ku ke sekolah ku balas dengan teriak ” nggak mau pergi ke sekolah,
Pada saat umur ku 12 tahun
Dia selalu nasehati ku , berpenampilan yang baik ku balas dengan kata “ini kan gaul”
Pada saat umur ku 15 tahun
Dia selalu menanti ku pulang dengan penuh kasih sayang ku balas dengan tutup pintu kamar ku,
Pada saat umur ku 17 tahun
Dia selalu kasih ku uang piknik untuk ke luar kota ku balas dengan tidak pernah telepon kepadanya,
Pada saat umur ku 19 tahun
Dia selalu serius perhatikan masa depan ku tapi balasan ku tidak ada perhatian apa pun terhadapnya,
Pada saat umur ku 24 tahun
Dia tanya calon istri ku tentang persiapan nikah ku marah dengan mengatakan ” Ibu jangan turut campur urusan kami”
Pada saat umur ku 25 tahun
Dia yang siapkan segala biaya pernikahan kami dengan susah payah ku balas dengan tinggal di tempat jauh darinya,
Pada saat umur ku 30 tahun
Dia selalu telpon memberi nasehat tentang pendidikan anak - anak, tapi ku berterimakasih dengan mengatakan “ini zaman udah berubah bu!”
Pada saat umur ku 35 tahun
Dia mengasih tahu bahwa dia dalam keadaan sakit hanya ku berjawab “ya nanti!! aku ini lagi sibuk”.pada suatu hari, ibu ku meninggal,senantiasa kasih sayangnya masih ada dalam hatinya. segala usahanya yang penuh kasih sayang pada ku, tidak bikin hati ku bergerak atau perhatian dengannya.
Ini adalah penyesalan dari seseorang yang ibunya telah pergi.
“wahai teman ku jangan lah antum seperti ku, jika orang tua antum masih ada selalu lah dekati mereka dan jangan lupa segala kasih sayangnya, berbakti lah pada mereka dengan sungguh - sungguh, agar mereka bahagia serta mendapatkan ridanya, antum tidak bakal sukses dalam segala urusan maupun bahagia, jika antum menyakiti hati dua orang tua antum. Wahai teman ku…aku sangat ingin ibu ku bisa balik hidup walau pun sekejap, agar aku bisa cium kakinya minta maaf”.
Ini adalah komentar sahabatnya :
“ku pejamkan mataku prihatin terhadap sahabatku, Bingung seorang ibu itu adalah karunia yang luar biasa, tapi sayang sekali tidak ada yang menghargai sebuah karunia ini, kecuali seorang ibu itu sudah tidak ada. Ini adalah kesempatan meraih pahala sebanyak - banyaknya, selama dua orang tua kita masih hidup, kapan lagi?, pada hal Allah Swt sudah mengingatkan hamba - hambaNya, ( surat: alisraa ayat 23 ) untuk berbakti kepada dua orang tua, sehingga bakti kepada dua orang tua adalah faredah ( wajib ) setelah ibadah “Wahai ya rabbi, kasihilah mereka, kedua Orang Tuaku, sebagaimana mereka berdua telah mengasihi aku sejak kecil.”
ARTIKEL TERKAIT: