Membuka Jendela Memanah Rembulan

Ada satu ungkapan bahwa sesuatu yang baik akan diraih dengan memuaskan walaupun berawal dengan duka sengsara yang seperti tak berujung. Ungkapan ini tak lupa juga buat para penggiat alam bebas dan penempuh rimba Indonesia pada khususnya. Seperti saat berusaha mencapai puncak gunung, rintangan pasti datang. Saat kami menuju Gunung Slamet di Purbalingga, Jawa Tengah.


Slamet termasuk gunung tinggi, bahkan tertinggi di Jawa Tengah, jelas halangan sangat banyak dan menantang. Jelas yang pertama menjadi rintangan adalah dana menuju Purbalingga. Tentu bukan dalam bentuk uang yang sedikit, perlu persiapan dan menata ulang hingga yakin, bahwa kita mampu pulang pergi menuju Slamet. Jadi akhirnya kami bisa pergi tanpa harus jual es cendol atau jual baju demi ke Slamet!

Selanjutnya adalah perbekalan untuk demi kita bertahan hidup, perlu di persiapkan dengan benar. Kemudian yang paling pasti adalah halangan di tengah rimba Slamet. Mulai dari menuju Pos 1 Cigowong memang jalan cenderung mendatar dengan melewati hutan pinus dan lumayan jauh serta tak melewati WC umum. Tetapi bukankah itu merupakan bonus? karena setelah pos 1 kami melalui jalur yang menanjak dan berhutan lebat. Tentu bukan sesuatu yang mudah dikarenakan kita juga membawa beban barang bawaan di tangan maupun di punggung masing - masing. Berat, sehingga kita jadi sering istirahat menghela nafas ( bau?).

Jalur demikian terus sebanyak 13 pos! Menjelang puncak jalur bertambah menyebalkan, kanan kiri jurang dan tukang pijet..bukann.....maksudnya jurang dan bebatuan bertebing tinggi. Belum lagi hari tengah malam sehingga membuat tempat menjadi sedikit menyeramkan. Itulah, awal yang kami pandang enak tetapi ada sisi yang tak enaknya. Pergi dengan senyum dan semangat tetapi luluh juga saat alam menyapa.

Awal kami tatkala berangkat penuh dengan mengumbar senyum hingga mirip pemain lenong bocah, tetapi saat gunung Slamet kami daki, berubah jadi mirip sirkus tak laku lagi. Itulah didikan alam yang akan membuat kita menghilangkan sombong dan sifat meremehkan. Hingga mencapai puncak yang kami lalui dengan susah payah, akhirnya puncak di kaki kami.

Masih malam menjelang dini hari kami tersenyum lebar penuh haru dan kebanggaan sebagai Penggiat alam bebas, puncak Slamet di kaki kami. Ibaratnya kata Wiro Sableng, kami berhasil Membuka jendela memanah rembulan, karena kami dapat melihat bulan di langit dengan teramat jelas dari puncak gunung. Jendela hutan penuh rintangan berhasil kami lewati dan menggapai puncak dengan sang bulan yang seolah tersenyum riang.

Dan kami tak senyum seriang bulan, takutnya di kira gila...heuehueheue.Itulah alam khususnya gunung tinggi yang bisa kita pijak. Mengajari kita agar dalam menghadapi hidup selalu optimis walau rintangan dan tantangan akan hadir menghalangi langkah menuju keberhasilan. Jika kita mampu meraihnya maka satu poin kita dapatkan: yaitu keberhasilan atas jerih payah usaha sendiri tanpa di bayangi takut. Ya pedoman hidup semoga terlaksana bagi kita semua yah..

Dan bagi Belantara Indonesia : Hidup adalah pendakian dan konservasi Muluk? tidaklah, karena inilah saat ini bidang yang kami cintai dan ingin kami kembangkan menuju alam dengan segenap keterbatasan. Episode gunung Slamet silahkan ambil hikmahnya sebesar yang bisa di ambil dari artikel kecil ini. Jangan surut tatkala alam seolah memusuhi kita.

Dan jangan lupa celana gunung dan memakai celana dalam agar tak jadi bahan gunjingan di tengah rimba saat ada yang tahu kita tak memakainya!...Candaaaa...dan kami referensikan Gunung Slamet sebagai ajang pendakian bagi yang belum, karena alam Slamet susah kita temukan di semua gunung di Indonesia maupun dunia. Indah..sesuai dengan Membuka Jendela Memanah Rembulan.

ARTIKEL TERKAIT:

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×