Seringkali kegiatan positif tersebut di buat seolah - olah tak berarti di kala ada yang melakukan kesalahan dalam berkegiatan. Seperti yang kami temukan di saat menuju gunung - gunung di Indonesia, ada beberapa yang justru membawa bekal minuman keras dalam pendakian, dengan alasan bisa menghangatkan badan di kala dingin menerpa. Alasan yang sungguh ironis, karena justru dengan minuman keras akan membuat pikiran kita tak sejalan dengan raga dan itu sangat berbahaya di alam bebas, ya tahu sendiri bahayanya. Dan menurut pemikiranku, dengan menenggak miras di saat melakukan perjalanan apapun itu adalah cara pamer diri di depan orang biar di anggap hebat!...menurutku lho..padahal?...kurcaci!.. Jangan minum minuman keras saat bertualang di alam bebas. Berbahaya jiwa dan raga.
Lalu kesalahan lagi dengan membuang sampah bawaan di area gunung atau rimba. Alam seperti mereka tak berhak dan berkewajiban menerima sisa bekal kita ataupun sampah kita.Atau bahkan mereka tak berhak menerima pengrusakan. Ada beberapa yag suka melakukan corat coret di batu di dekat puncak maupun di pohon - pohon yang mereka lalui. Sayang sekali dan kasihan alam. Biasanya coretan yang bertuliskan nama grup atau nama perseorangan yang biar orang tahu bahwa mereka sudah pernah sampai kesana. Tak perlu bukan? dan tak penting.
Tinggalkan jejak dengan perilaku baik dan sopan terhadap apapun di alam bebas, yang justru akan membekas dan menjadi prasasti selamanya. Tetapi jangan lebay dengan membawa asbak dari rumah agar puntung rokok tak berserakan di alam. Banyak alternatif membuang puntung rokok, yakni misalnya langsung di makan..eh..langsung di bakar atau di hancurkan biar menyatu dengan tanah. Ada lagi yang sengaja membawa golok dari bawah untuk menerabas pepohonan dengan alasan main terabas untuk memperpendek jarak dan juga waktu. Alasan klasik. Kasihan pohon - pohon di bunuh tanpa dosa.
Jalur yang telah ada tentu di buat demi keamanan bersama dan jika mengambil jalur terobosan tentu akan membahayakan kita karena pasti belum tahu dengan medan baru. Hindari ya..Yang paling sering, yaitu kesalahan mengeluarkan kata - kata tak berperikemanusiaan atau kata - kata kotor. Suara dikeraskan hingga menggema di seluruh penjuru alam. Mengerikan! Ketika kita misalnya jatuh tersandung dahan pohon atau batu, lalu kata binatang yang menggonggong lantang terdengar. Pantas? tidak tentunya. Alasan karena terbiasa dan tak sadar begitu saja lepas dari mulut? Ah itu bisa diperbaiki dengan perilaku baik dan sopan dalam pergaulan.
Aneka kesalahan kecil yang sering mengganggu kegiatan kita dan orang lain bisa di coba di minimalisir dengan berhati - hati dalam bertindak. Jadilah pecinta alam yang ikhlas mencintai alam tanpa tendensi, bawa nama baik grup dengan adil dan bijaksana. Selamat berpetualang!
ARTIKEL TERKAIT:
Pengetahuan
- Manfaat Bagi Yang Suka Naik Gunung
- Stop Sampah Dan Vandalisme Di Gunung
- Mengenal Bunga Edelweiss Lebih Jauh
- Cara Mencuci Dan Merawat Jaket Gunung
- 5 Gunung Dengan Jalur Tersulit Di Indonesia
- 7 Puncak Gunung Tertinggi Di Jawa Tengah
- 8 Fakta Gunung - Gunung Di Sumatera Barat
- 7 Gunung Tertinggi Di Jawa Barat
- 5 Mitos Seru Di Gunung Lawu
- Fakta Menarik Tentang Gunung Rinjani
- Fakta Tentang Gunung Bawakaraeng
- Inilah Fakta Tentang Gunung Semeru
- Tips Membuat Bivak
- 5 Gunung Yang Berselimut Mistis
- Tips Tidur Nyenyak Dalam Tenda
- Pastikan 5 Hal Ini Sebelum Mendaki Rinjani
- Tips Memakai Tabir Surya Bagi Pendaki Gunung
- Tips Mendaki Gunung Dalam Hening
- Inilah Tehnik Aklimatisasi Yang Baik
- Tips Sebelum Mendaki Gunung
- Mengenal Gejala Acute Mountain Sickness
- 5 Gunung Tertinggi Di Dunia
- Himalaya Untuk 5 Negara
- Hindari Sambaran Petir Saat Mendaki Gunung
- Fontus, Botol Ajaib Untuk Pendaki