Berdasar pengalaman kami juga aku dalam penelusuran alam bebas di Indonesia, dari pulau ke pulau, dari gunung ke gunung, dari tebing ke tebing, sangat luas dan indah alam kepunyaan Tuhan ini. pada akhirnya kami dan kita merasa kecil dibandingkan seluruh isi bumi, serta hanya bisa bersyukur dan menikmati keindahannya tak merusaknya. Memakan selang waktu cukup lama hingga sampai pada hakikat bersyukur dan menghamba pada alam, dengan pola bergiat di alam bebas, mendaki gunung dan masuk di ranah rimba belantara yang bagaikan tak berujung, itulah kepastian bahwa manusia adalah bagian dari alam.
Belantara Indonesia menapaki rimba dengan suka dan juga peduli dengan cara bersih gunung, sering di lakukan tanpa bosan walaupun lelah pasti mendera. Bisa di tiru tanpa menggurui. Sadarlah sahabat di kala menapaki lereng gunung, teramat tak pedulinya manusia dengan banyaknya sampah yang berserak tak tertata menyiksa alam. Kasihan kan? Bersih massal di Gunung Merbabu , lalu menyusul di Gunung Lawu dan masih banyak gunung lainnya sewaktu pendakian, membuat kami sadar, bahwa kita tak boleh jahat dengan alam yang tak bersalah.
Cobalah sahabat alam semua benar - benar menjadi sahabat yang baik dan berguna tak hanya menjadi simbol kebanggaan sebagai yang katanya Pecinta alam. Wujudkan! Benar seperti yang pernah di katakan oleh Habib Muhammad Zuriat Fadil, Sie Bendahara dan Sie Agama Belantara Indonesia, bahwa mengapa kau mencintai alam? Banyak hegemoni tak positif hingga alam rusak.
Rupanya manusia lebih suka memuaskan nafsu sesaatnya ketimbang menciptakan harmoni semesta kecil dan semesta besar.
Untunglah pengurus aktif Belantara Indonesia periode ini sangatlah aktif benar - benar dan tak sekedar bersenang - senang menuruti nafsu. Panji Green dan Joe DC adalah sosok yang mengagumkan dengan berbagai ide mereka. Indahnya belantara di Indonesia maha luas jika kita teliti dan mencintai. Cobalah kawan....
Disamping semua itu pencerahan dari sisi agama juga mesti di lakukan dan di siapkan dengan baik. Ingat kapan kita berada di alam dan kapan kita ada bersama keluarga dan agama, agar selalu merasa bahwa kita tak sendiri di alam Tuhan yang maha indah dan luas ini. Maka kami pun selalu ingat akan keluarga kami, orang tua kami dan bisa bersimpuh di kaki orang tua dan juga bersimpuh di hadapan Tuhan yang Maha Esa. Wajib. Belantara Indonesia memiliki seorang Habib yang selalu memberi pengertian dalam tentang sang pemilik alam, yakni Tuhan. Kami bersyukur. Hilang semua seolah rasa kesombongan pada diri. Amin Ya Allah....Maka, sering lah menghadap orang tua kita selain yang pasti menghadap Tuhan dengan doa khusuk.
Foto di atas adalah saat kami berkumpul di Base camp kami di Yogyakarta dan juga saat aku kembali bersama orang tua ku di Palembang Sumatera Selatan yang teramat kubanggakan dan kuhormati. hal yang penting ya kawan, restu Tuhan dan orang tua adalah segalanya. Hingga saat berada di alam luas ini kita selalu percaya diri bahwa Tuhan ada di sekitar kita.
Saat di terpa badai di Merapi dan badai juga di Rinjani, tanpa merendahkan alam, kami percaya jika kami nantinya mampu pulang dengan selamat, karena Tuhan ada dan merestui. Penting bukan rasa percaya diri tinggi tanpa mengesampingkan usaha semampu mungkin untuk menggapai selamat? Contoh lagi, Di Singgalang kami dan aku terpaksa bertahan sekuat mungkin di terpa badai dan hujan deras hingga tubuh laksana tak berasa, sekuat mungkin kami bertahan dan merindukan keluarga kami di bawah sana yang tengah berada di tengah suasana aman dan nyaman. kami selamat karena percaya, selama kita berbuat baik pada siapa saja termasuk dengan alam, maka hasil baik pula yang akan kita terima. Insya Allah.
Disamping perbekalan dan alat - alat pendakian yang harus siap, jiwa dan hati juga harus siap dan dipersiapkan sebaik mungkin, berpola bersahabat dengan alam yang akan kita kunjungi. Tak hanya mengumbar rasa gagah karena telah menggapai puncak dan berkelanjutan vandalisme.
Ingat Tuhan dan ingat orang tua serta keluarga kita ya sahabat alam, mereka lah jantung hidup selama kita di dunia dan di sisi Tuhan nanti. Insya Allah...
ARTIKEL TERKAIT:
Inspirasi
- Ternyata Air Lebih Mahal Dari Emas
- Rindu Gunung Yang Dulu...
- Pendaki Era 90 an, Penuh Perjuangan
- Jangan Salah Pilih Teman Pendakian Gunungmu!
- Norman Edwin Quotes
- Tips Seru Petualangan Dengan Anak
- Inilah Sensasi Saat Mendaki Gunung
- Ingin Sahabat Sejati? Carilah Di Hutan Belantara
- Berilah 'Kelas Alam' Bagi Si Kecil
- 10 Lagu Wajib Nasional Indonesia Yang Menggetarkan Hati
- Romantisnya Mendaki Gunung Dengan Pasangan
- Mengharukan: Demi Anak, Seorang Ayah Jual Pena
- 70 Kali Dalam Sehari Maut Dekat Dengan Manusia
- Menikmati Pemandangan Alam Adalah Hak Kita, Tapi....
- Mendaki Gunung Tidak Akan Merubah Apapun!
- Inilah Masjid Portable Yang Pertama Di Indonesia
- Tips Berwudhu Di Alam Bebas
- Tips Packing Yang Tepat Untuk Mendaki Gunung
- Modal Utama Pendakian Gunung: Niat Belajar Dari Alam
- Menjadi Pendaki Yang Cerdas
- Gunung, Racun Yang Menyembuhkan!
- Sang Pemberani Yang Masuk Dalam Kawah Merapi
- Jatuh Cinta Paling Indah Itu Di Puncak Gunung
- Izinkanlah Aku Mendaki Gunung, Sekali Ini
- Dari Gunung Untuk Para Pendakinya