Ada kan idiom bahwa tertawa akan membuat kita sehat, tentu bukan tertawa tanpa sebab, tetapi tawa karena alasan penuh dan tak juga mentertawakan orang lain atau menganggap orang lain aneh membuat kita tertawa bernada meremehkan. Setelah berkutat dengan alam, setelah lelah menautkan kaki di tebing batu, mulailah dan selingi dengan tawa yang menyehatkan dan membuat orang lain suka tanpa merasa di tertawakan tanpa sebab.
MENJADI BATU....
Dua orang anak laki-laki yang sedang mencapai masa pubertas, yaitu Anto dan Badu sedang bermain di pinggir sungai. Tiba-tiba Badu masuk ke dalam semak yang kebetulan ada di dekat situ. Anto menunggu sambil keheranan, tapi setelah menunggu beberapa lama Badu tidak keluar-keluar. Anto pingin tahu lalu ia pun masuk dalam semak tersebut.
Dari dalam semak itu, Anto dan Badu menginting seorang cewek yang sedang mandi. Tiba-tiba lagi Anto keluar dari semak dan berlari pulang. Badu kaget lalu tanpa pikir panjang mengikuti Anto. Sampai di rumah Badu bertanya kepada Anto.
Badu : "Kenapa tadi kamu lari?"
Anto : "Ibuku bilang kalau aku melihat cewek telanjang, nanti tubuhku akan berubah jadi batu. Tadi aku sudah merasakan ada bagian tubuh yang mulai mengeras. Makanya aku cepat-cepat pergi dari situ!"
Badu : "Ooooh begitu." sambil mengangguk mengerti.
Dari dalam semak itu, Anto dan Badu menginting seorang cewek yang sedang mandi. Tiba-tiba lagi Anto keluar dari semak dan berlari pulang. Badu kaget lalu tanpa pikir panjang mengikuti Anto. Sampai di rumah Badu bertanya kepada Anto.
Badu : "Kenapa tadi kamu lari?"
Anto : "Ibuku bilang kalau aku melihat cewek telanjang, nanti tubuhku akan berubah jadi batu. Tadi aku sudah merasakan ada bagian tubuh yang mulai mengeras. Makanya aku cepat-cepat pergi dari situ!"
Badu : "Ooooh begitu." sambil mengangguk mengerti.
Menghisap Lampu
Pada waktu pelajaran Bahasa Indonesia di salah satu Sekolah Dasar, Ibu Guru memberikan pertanyaan kepada murid-murid untuk membuat kalimat dari kata bantu yang Ibu Guru sebutkan.
Ibu Guru : "Yah... kamu Susi buat kalimat dari kata Pelangi"
Murid Susi : "Kemarin sore sehabis hujan kami melihat pelangi"
Ibu Guru : "Bagus.... kini giliranmu Tony, buat kalimat dengan kata Telur"
Murid Tony : "Saya membeli telur di warung"
Ibu Guru : "Bagus.... nah sekarang kamu Yanto, buat kalimat dengan kata bantu Lampu"
Murid Yanto : "Ibu menghisap lampu"
Ibu Guru : "Koq bisa begitu Yanto" (sambil kebingungan)
Murid Yanto : "Iya... soalnya tadi malam Ibu bilang sama Bapak, Pak... tolong matikan lampunya nanti saya hisap"
Ibu Guru : ????????????????
Ibu Guru : "Yah... kamu Susi buat kalimat dari kata Pelangi"
Murid Susi : "Kemarin sore sehabis hujan kami melihat pelangi"
Ibu Guru : "Bagus.... kini giliranmu Tony, buat kalimat dengan kata Telur"
Murid Tony : "Saya membeli telur di warung"
Ibu Guru : "Bagus.... nah sekarang kamu Yanto, buat kalimat dengan kata bantu Lampu"
Murid Yanto : "Ibu menghisap lampu"
Ibu Guru : "Koq bisa begitu Yanto" (sambil kebingungan)
Murid Yanto : "Iya... soalnya tadi malam Ibu bilang sama Bapak, Pak... tolong matikan lampunya nanti saya hisap"
Ibu Guru : ????????????????
Lucu Banget!!
Disebuah perempatan jln raya, lampu merahpun menyala tanda semua kendaraan bermotor harus berhenti. Dasar tukang becak biasalah..nylonong aje. nah bersamaan ama tukang becak, ada sepasang suami istri sedang mengendarai motor baru. sepasang suami istri ini bibirnya sumbing semua,na'udzubillah ya... kasihan banget. nah.. karena baru bisa ngendarai motor jadi kurang tahu tuh sama yang namanya rambu - rambu. ngikut aja sama tukang becak yang nekat. tak ayal sempritanpun berbunyi, ehh maaf peluit coy. Munculah disana seorang POLWAN yang cantik menghampiri Bapak - bapak yang sumbing tadi. "Selamat siang bapak!!"POLWAN menyapa dengan suara lembut banget, wiiih...mantep coy. Bapak - bapak itu langsung copot helm dan tersenyum. Polwan itu langsung menginterogasi, "Bapak namanya siapa??". Bapak - bapak itu menjawab dengan begitu jelasnya "Memek lu nikmat", sambil menyodorkan kartu SIMnya. mendengar seperti itu, Polwan cantik itu tersentak dan memperlihatkan warna muka merahnya, alias marah. Namun sambil melihat kartu SIM bapak - bapak tadi akhirnya muka merah yang diperlihatkan mulai memutih kembali menampakkan kecantikannya sambil tersenyum manis. OOoo. nama bapak "MEMET RUKHIMAT". ( he..he..he.... ya iyalah bibirnye aje sumbing mana mungkin bisa ngomong jelas ye?) maaf ye cm sekedar humor aje. Moga kita,istri kita,keturunan kita,saudara - saudara kita, teman- teman kita dan semuanya diberi kesehatan. Amiin..ARTIKEL TERKAIT: