Sekarang ini anarki makin membumi. Banyak hal yang bisa di jadikan alasan kenapa bertindak anarki tak masuk di akal. Di tayangan televisi, kerusuhan antar suporter sepakbola nasional terus terjadi, apa yang harus di ributkan hingga membawa luka dan juga nyawa melayang karena sepakbola? Saling hantam di jalanan hanya karena tim yang di dukung kalah dalam pertandingan, mulai dari wasit tak bisa melakukan tugasnya hingga saling ejek yang menjurus kasar. Imbasnya, banyak kerugian yang terjadi, pedagang di pinggir jalan maupun rumah - rumah penduduk yang tak tahu apa -apa. Ada lagi, konser musik di daerah - daerah pasti akan ada keributan, baik itu musik pop, rock dan yang pasti dangdut!. Demikian juga di kala demo untuk menyerukan pikiran dan tak menyetujui suatu hal, pasti rusuh! Dari mulai kalangan rakyat kebanyakan hingga kaum yang katanya pandai dan ilmiah, mahasiswa! Dimana letak rasa hormat pada sesama manusia?
Cobalah menuju alam, bisa di pastikan tak ada sekalipun dipikiran melintas rasa anarki, cobalah daki tingginya gunung, tak ada lagi rasa tak manusiawi. Temukan sahabat di alam luas, niscaya anarki tak makin membumi.
Kita hanya perlu menjaganya dan menjaga akhlak bukan ?, agar alam tetap berseri dan tetap menebarkan kedamaian dan keindahan surgawi di bumi yang makin tak terkendali lagi. Ada ungkapan kata, Ketika engkau sering berteriak dan menangis karena disakiti oleh cinta, tak kah kau sadar bahwa alam dan hutan ini juga berteriak mengerang karena kau sakiti? Betapa engkau telah merusaknya dengan bermacam alasan yang kadang tak masuk akal. Jangan mengeluh saat alam membalas, dengan amukannya yang tak pandang bulu karena terlalu dalam sakitnya.
Adil pada alam semesta tak hanya di alam bebas atau gunung, tetapi juga dalam perilaku sehari -hari, kenapa kita tak mencobanya? Agar perilaku anarki dan tak berperi kemanusiaan hilang. Gunakan idiom pecinta alam sejati, bahwa alam dan kita semua kepunyaan Tuhan yang maha segala, tak layak kita menghela nafas kerusuhan dan kerumitan di bumi Tuhan. Cobalah tiru alam yang bersahaja.
Merayap dipekatnya malam, menyeruak semak belukar, menembus hutan belantara, mendaki batu terjal, menggapai Puncak Dunia!!...Kurengkuh karya luar biasa Sang Maha Karya, kucapai bersama peluh, seiring gemuruh badai gunung, walau sepi terkungkung..Nikmatmu Ya Allah, tak terkira ketika karyamu yang agung berhasil kugapai, seiring teriakku: "Kan kujaga segala milikMu!!!"...Alam indah Indonesia!.
ARTIKEL TERKAIT: