Turun Gunung

Akhirnya, dengan banyak pertimbangan, Belantara Indonesia turun gunung dari Merapi dan sekitarnya. Disamping rasa lelah yang mendera, juga keadaan disana telah banyak ahli di bidangnya yang menanganinya, seperti Basarnas dan anggota Kopassus. Tentu mereka semua lebih berkompeten dalam hal menyabung nyawa! Tak ada niat meninggalkan kesedihan para korban bencana Merapi, tetapi banyak juga yang mesti kami selesaikan dalam waktu bersamaan. Ada yang harus kembali melanjutkan kuliah, KKN, skripsi dan juga pekerjaan untuk hidup normal. Pergi dengan langkah biasa seperti saat datang, tak perlu menonjolkan nama partai atau organisasi demi mendapatkan simpati dan kata wah dari khalayak ramai. Kini hanya rasa haru dan luka hati yang tertinggal di dada dan pikiran kami. Teramat duka para penanggung musibah alam. Yang membuat jadi terhenyak adalah, dikala seperti itu musibah menghantam, ada ulah berbagai kalangan yang kami nilai tak baik dan cenderung laknat. Walauhuallam. Semisal kabar dari berita, penyunatan dana bencana, pemasangan bendera partai di barak pengungsian yang hanya untuk mengejar simpati dan pandangan hebat dari orang banyak, dan masih banyak lagi. Walau banyak juga yang bertindak manusiawi dan ikhlas dalam perjuangan demi saudara di bumi Indonesia dengan meringankan beban - beban mereka.

Kini Merapi masih juga belum padam marahnya, hujan abu dan awan panas serta banjir lahar dingin masih membahana di kawasan Merapi dan sekitarnya. Jogjakarta, dimana base camp Belantara Indonesia ada, mendadak menjadi memutih dengan abu vulkanik. Sampai kapankah Merapi meluapkan amarah?





Pengungsi Merapi membutuhkan pertolongan dan ketenangan juga membutuhkan Tuhan sebagai Maha Penolong. Adakah yang bilang jika mereka tak membutuhkan Tuhan? Benarkah? Yakin? Tolol - lah dan Laknatullah jika berpikiran seperti itu, karena kata para syuhada, Allah Swt tak membutuhkan manusia, tetapi manusialah yang membutuhkan Allah Swt. Jadi lewat doa lah yang kita bisa panjatkan dan mintakan pada Tuhan, ringankan dan naikkan derajat mereka di mataMu Ya Allah!.... ( Ini tak berlaku bagi yang menganut Atheis dan tak pecaya dengan Tuhan dan Kitabullah dengan alasan apapun ).





Kini, Belantara Indonesia kembali turun gunung, hanya doa dan harapan baik semoga mereka saudara kami yang tertimpa bencana Merapi dan juga yang tertimpa bencana di Wasior dan Mentawai serta musibah - musibah alam lain di Indonesia, semoga selamat dan sehat agar antinya kembali bisa merasakan indah dan nikmatnya alam Indonesia secara wajar tanpa amukan.

Sekarang Belantara Indonesia sedang di sibukkan dengan kedatangan Habib Syech bin Abdulkadir Assegaf dari Solo yang akan memberikan pencerahan iman dan batin. Kami semua siap menyambut kedatangan pewarta khalam Allah Ta'alla. Dan kedatangan beliau tentu tak disarankan untuk disambut oleh kaum Atheis dan peragu Al Quran. Silahkan atur acara atheis nya sendiri, dan jangan buat umat Allah yang lain merasa di bajak. Insya Allah..

ARTIKEL TERKAIT:

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×