Kekejaman pada monyet - monyet ini belum banyak diperhatikan oleh masyarakat maupun instansi terkait, padahal Indonesia mempunyai Undang - Undang Kesejahteraan Satwa yang di terapkan pada KUHP pasal 302 dan Undang - Undang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya No 5 Tahun 1990, tetapi UU ini hampir tidak pernah diterapkan atau tidak ada ke tegasan dari pelaksana UU ini.
Banyak yang tidak peduli dengan aksi topeng monyet, tetapi, tahukah anda proses pelatihan monyet - monyet agar menjadi pintar beraksi mengemis di jalanan? Mengapa kita sebagai anak bangsa yang memiliki fauna tidak bisa peduli? Bahkan dari luar negeri lah yang peduli dengan aksi demo di Ibu Kota.
Aksi topeng monyet yang kerap dijadikan alat untuk mengemis di perempatan, diprotes oleh puluhan warga negara asing ( WNA ) yang tinggal di Jakarta. Mereka berunjuk rasa di Balaikota, Monas dan Bundaran Hotel Indonesia.
"Kami dari Jakarta Animal Aid Network ( JAAN ), meminta pemerintah DKI Jakarta membebaskan ibukota dari topeng monyet. Bisa memulai dengan merazia untuk selanjutnya dapat mengeluarkan SK atau Perda yang melarang kehadiran topeng monyet," kata juru bicara JAAN, Benfika disela - sela aksi di Bundaran HI, Jl MH Thamrin. Warga asing ini mulai dari usia remaja hingga orangtua yang berasal dari sekolah internasional Jakarta International School ( JIS ) dan Gandhi's School. Para pengunjukrasa menilai, monyet hanya dijadikan objek eksploitasi dan menjadi modus untuk mengemis.
"Alasan kami karena topeng monyet menyiksa binatang. Faktanya, topeng monyet di pinggir jalan mengganggu ketertiban umum, banyak pejalan kaki menjadi takut. Topeng monyet hanya modus untuk mengemis. Harusnya bisa dikenakan Perda larangan mengemis," terang Benfika. Aksi ini dimulai di Balaikota DKI Jakarta, lalu dilanjutkan di Monumen Nasional ( Monas ). Setelah itu, mereka berjalan kaki ke HI dengan membawa poster penolakan topeng monyet.
"Stop topeng monyet! Stop monkey torture! Get the monkey out of this!" ucap para pendemo seperti terbaca dalam berbagai posternya.
"Topeng monyet bukan budaya. Sebagian menganggap lucu, namun di balik kelucuan ada penyiksaan yang dialami monyet," kritik pendemo.
Dan berikut ini video pelatihan monyet untuk dijadikan pengemis monyet.
Bersimpatilah untuk Monyet karena dia juga mahluk seperti kita, ciptaan Tuhan Sang Maha Pemilik alam ini.
ARTIKEL TERKAIT: