Perjalanan Menembus Alam Semesta

Perjalanan menembus alam semesta ini agar kita sadar, bahwa manusia bukanlah mahluk paling istimewa di bumi ini dan di semesta maha luas ini. Intinya, mengapa kita harus sombong? Ada yang lain di sisi kita, kita hanyalah mahluk kecil yang sebenarnya tidak sebanding dengan luasnya alam semesta ciptaan Tuhan Yang Maha Pencipta. Marilah mulai rendah hati dan buang rasa sombong kita.

Mari kita mengadakan perjalanan dengan kecepatan tinggi, bergerak ke jarak kelipatan 10 ke arah makrokosmos” ( “alam semesta” besar ). Kita akan mulai dari jarak 1 meter, lalu meningkat ke jarak 10 meter ( 10 x 1 ), 100 meter ( 10 x 10 ), 1.000 meter ( 10 x 10 x 10 ), 10.000 meter ( 10 x 10 x 10 x 10 ), dan seterusnya, sampai kita mencapai batas pengetahuan manusia saat ini.

Kemudian kita bergerak kembali lagi ke jarak semula 1 meter, lalu meneruskan perjalanan yang berlawanan arah yaitu mengurangi jarak dengan kelipatan 10 menuju mikro “kosmos” ( “alam semesta” kecil ). Kita akhirnya akan menemukan ( menyaksikan ) ketetapan hukum alam semesta.

Start pertama. Jarak 1 meter dari serumpun daun di suatu hutan ( Perhatikan gambar dalam tanda kotak dan juga untuk selanjutnya! ).


Perjalanan dimulai dengan bergerak naik ke atas berjarak 10 meter. Kita bisa melihat banyak daun - aunan.


Jarak 100 meter. Kita bisa melihat batas hutan.



Jarak 1 km ( km = kilometer ). Dari jarak meter ke kilometer. Dari jarak ini kita bisa terjun memakai parasut.



Jarak 10 km. Kita bisa melihat kota tetapi tak bisa melihat rumah - rumahnya.



Jarak 100 km. Dari jarak ketinggian ini, negara bagian Florida, AS, tampak samar - samar.



Jarak 1.000 km. Pemandangan negara bagian Florida dilihat dari satelit.



Jarak 10.000 km.  Belahan bumi bagian utara dan sebagian  dari Amerika Selatan.




Jarak 100.000 km. Bumi mulai tampak kecil.
Jarak 1 juta km. Bumi ( dalam kotak ) dan orbit bulan ( lingkaran warna putih ).
Jarak 10 juta km. Bagian dari orbit bumi ( warna biru ).
Jarak 100 juta km. Orbit planet Venus ( hijau ) dan orbit Bumi ( biru ).
Jarak 1 miliar km. Dari lingkaran dalam ke lingkaran luar: orbit - orbit Mercury ( putih ), Venus ( hijau ), Bumi ( biru ), Mars ( merah ), dan Jupiter ( kuning ).

Jarak 10 miliar km. Dari jarak ini kita dapat menyaksikan sistim tata surya dan orbit planet - planet.
Jarak 100 miliar km. Sistim tata surya mulai tampak kecil.
Jarak 1 triliun km. Matahari sekarang tampak sebagai bintang kecil di tengah - tengah ribuan bintang
Jarak 1 tahun cahaya ( 1 tahun cahaya = 9,46 triliun km lebih ). Matahari tampak semakin kecil.
Jarak 10 tahun cahaya. Disini ( dalam kotak ) kita tak melihat apa - apa.

Jarak 100 tahun cahaya. Yang terlihat hanya bintang - bintang dan Nebula.
Jarak 1.000 tahun cahaya. Dalam jarak ini kita melihat galaksi Bima Sakti ( Milky Way ), galaksi kita.
Jarak 10.000 tahun cahaya. Kita lanjutkan perjalanan masuk ke Bima Sakti ( Milky Way ).
Jarak 100.000 tahun cahaya. Kita mulai mencapai pinggiran Bima Sakti.
Jarak 1 juta tahun cahaya. Dalam jarak yang jauhnya luar biasa ini, kita bisa melihat keseluruhan galaksi Bima Sakti dan galaksi yang lain.

Jarak 10 juta tahun cahaya. Dalam jarak ini seluruh galaksi kelihatan kecil dengan ruang - ruang kosong di antara satu dan yang lainnya. Hukum yang sama berlaku juga untuk seluruh benda - benda yang ada di alam semesta. Mari sekarang kita balik pulang ke jarak semula ( jarak 1 meter dari rumpunan daun ).
Kita sekarang telah kembali ke start pertama. Dari jarak 1 meter ini, kita bisa menyentuh daun - daun.
Mendekat ke jarak 10 cm ( cm = centimeter ), kita bisa menggambarkan daun tersebut.
Jarak 1 cm. Pada jarak ini kita bisa melihat struktur daun.
Jarak 1 mm ( mm = milimeter ). Struktur sel daun mulai nampak.
Jarak 100 mikron ( 1 mikron = seperseribu milimeter ). Sel daun dapat dilukiskan dengan jelas. Kita dapat melihat perpaduan antara sel.
Jarak 10 mikron. Kita mulai perjalanan masuk ke dalam sel daun.
Jarak 1 mikron. Inti sel ( nucleus ) daun terlihat.
Jarak 100 nanometer ( 1 nanometer = seperjuta milimeter ). Kita dapat melihat kromosom daun.
Jarak 10 nanometer. Dalam “alam semesta” yang  kecil ini, rantai DNA dapat terlihat.
Jarak 1 nanometer. Blok - blok kromosom dapat dilihat.
Jarak 1 angstrom ( 1 angstrom = sepersepuluh-juta milimeter ). Tampak seperti awan elektron. Ini adalah atom - atom karbon yang membentuk dunia kita. Disini kita melihat kemiripan antara mikro kosmos ( alam semesta kecil ) dan makro kosmos ( alam smesta besar ).
Jarak 10 picometer ( 1 picometer = seperseratus juta milimeter ). Dalam miniatur dunia ini, kita dapat melihat elektron mengorbit ( mengelilingi ) atom.
Jarak 1 picometer. Terlihat ruang kosong antara inti sel ( nucleus ) dan orbit electron.
Jarak 100 femtometer ( 1 femtometer = sepertriliun milimeter ). Dalam jarak yang luar biasa dekatnya ini, kita bisa melihat inti atom.
Jarak 10 femtometer. Sekarang kita bisa melihat inti dari atom karbon.
Jarak 1 femtometer. Sekarang kita masuk ke wilayah imaginasi ilmiah, berhadap - hadapan dengan proton.
Jarak 100 attometer ( 1 attometer = seperseribu triliun milimeter ). Kita menyaksikan partikel yang paling kecil. Tidak ada ruang lagi lebih lanjut kita tuju. Kita telah sampai pada batas ilmu pengetahuan ilmiah yang ada saat ini.



Dan sekarang pertanyaannya :

- Apakah anda berada di tengah - tengah alam semesta ?

--Apakah anda mahluk hidup istimewa dari seluruh ciptaan yang ada?

- Apa yang ada di balik batas ? Apakah batas - batas itu ada?

Kita ulangi lagi, bahwa saat ini kita hanya mampu mengetahui batas terdekat sampai di jarak 100 attometer, dan jarak ke atas kita hanya mampu mengetahui batas terjauh hingga jarak 10 juta tahun cahaya. Namun kita bisa melanjutkan perjalanan pengetahuan kita melampaui batas - batas tersebut sejauh ( sebatas ) imaginasi kita.

Siapa yang mengatakan bahwa kita sendirian di alam semesta ini ? Mengapa kita harus sombong?

Source: Wahdanial

ARTIKEL TERKAIT:

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×