Anjungan Tunai Mandiri Di Rinjani

Rinjani, salah satu gunung terbaik milik Indonesia yang berada di Nusa Tenggara Barat, baik dari segi alamnya maupun segi budaya masyarakat setempat, adalah gunung berperingkat bintang lima.

Apabila ukuran bintang lima di setarakan dengan Hotel, maka Rinjani adalah Hotel mewah tingkat internasional! Gunung yang "mewah" karena alamnya dan kearifan lokal penghuninya.

Anjungan Tunai Mandiri Di Rinjani

Gunung Rinjani bagi penduduk setempat adalah Anjungan Tunai Mandiri ( ATM ) . Mereka kebanyakan menjadi Porter atau pemandu jalur dan pembawa barang bawaan para pendaki Rinjani.

Medan pendakian yang berat dan panjang, hingga sulitnya air bersih membuat peran porter menjadi sangat penting. Ahli botani Belanda, Zollinger, yang tercatat sebagai pendaki pertama ke Rinjani pada 1846, juga mengandalkan porter lokal. Namun, dia akhirnya membatalkan niat ke puncak karena kehabisan air bersih.

Anjungan Tunai Mandiri Di Rinjani

Pendakian berikutnya ke Rinjani juga selalu mengandalkan porter. Vulkanolog dari Direktorat Geologi Bandung, Kama Kusumadinata, yang mendaki Rinjani pada tahun 1969, juga mengandalkan porter lokal.

Dengan tim pendaki beranggotakan empat orang, Kusumadinata membawa delapan porter lokal, termasuk satu pemangku adat dari Senaru. ”Orang - orang itu memang kuat - kuat berjalan,” kata Kusumadinata.

Pendakian ke Rinjani pada masa lalu harus disertai pemangku adat. Pendakian waktu itu juga disertai pemangku gunung karena Rinjani masih dianggap sebagai tempat keramat.

Saat itu, belum banyak warga sekitar Rinjani yang menjadi porter. Warga lebih memilih menjadi petani. Sembalun berjaya sebagai penghasil bawang putih.

Warga mendaki Rinjani saat itu lebih untuk mencari kesembuhan atau bertapa.

Hingga tahun 1990 - an, mencari porter di Rinjani tidaklah gampang. Selain medan yang sulit, tak sembarang orang berani mendaki ke sana.  

Gunung Rinjani merupakan gunung keramat bagi warga setempat. Pendakian juga memakan waktu lama karena harus membuka semak belukar sepanjang jalan.

Anjungan Tunai Mandiri Di Rinjani

Pendakian semakin berat selepas Sungai Padabalong hingga Plawangan Sembalun. Jalurnya terus menanjak tanpa ampun.

Rute menuju Plawangan Sembalun terkenal dengan sebutan Bukit Penyesalan . Namun, menjelang tahun 2000 - an, pertanian di kaki Rinjani semakin mundur.

Sejak saat itu, banyak warga beralih profesi menjadi porter. Saat itu para porter mendapat bayaran Rp 2500 / hari.

Jika dibelanjakan, upah sehari itu bisa mendapat 50 kilogram beras. Upah itu sangat besar waktu itu dibandingkan upah buruh bangunan atau tani yang hanya Rp 200 per hari.

Seiring dengan waktu, jalur pendakian ke Rinjani semakin populer, khususnya bagi pendaki mancanegara.

Puncaknya, pada tahun 2009, jumlah pendaki Rinjani dari luar negeri mencapai 8.455 orang. Adapun jumlah pendaki dalam negeri mencapai 1.668 orang.

Kebutuhan akan porter pun meningkat. Namun, upah sebagai porter jauh lebih kecil dibandingkan tahun 1990 - an. Kini, porter Rinjani dibayar Rp 100.000 per hari, setara dengan 20 kilogram beras.

Anjungan Tunai Mandiri Di Rinjani
Ogah, Porter Rinjani

ANJUNGAN TUNAI MANDIRI WARGA RINJANI

Meskipun rezeki dari bekerja sebagai porter mengecil, pekerjaan itu tetap menjadi tumpuan. Upah porter jauh lebih besar dibandingkan upah tukang ojek, yang rata - rata mendapat Rp 30.000 per hari, atau buruh tani, yang mendapat Rp 15.000 per hari.

ATM ( anjungan tunai mandiri ) kami, ya, di gunung ini,” ujar Rahidun seorang porter di Rinjani. Rahidun kembali ke Sembalun dan menjadi porter pada awal 2011 setelah merantau selama delapan tahun di Sabah, Malaysia.

Kini, warga Rinjani mendaki gunung untuk hidup. ”Kalau tak ada Rinjani, kami tak bisa makan sekarang,” Lanjutnya.

Namun, jadi porter pun mengenal musim. Selama Desember hingga Januari, jalur pendakian di Rinjani ditutup karena memasuki musim hujan dan badai.

Pada bulan - bulan itu, para porter biasa memilih bekerja sebagai buruh migran di Malaysia. Syaifudin, salah satu porter Rinjani yang berancang - ancang ke Malaysia begitu turun dari Rinjani.

Uang bayaran ini akan saya pakai untuk bayar tekong yang bisa bawa bekerja di Malaysia,” katanya. ”Bulan - bulan ke depan, ATM kami di gunung ditutup.

Inilah sekelumit cerita tentang sisi lain di salah satu gunung megah di Indonesia. Anjungan Tunai Mandiri di Rinjani.

ARTIKEL TERKAIT:

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×