![]() |
Photo Credit From Belantara Indonesia |
Mengapa banyak yang merasa dirinya pecinta alam, tetapi makna pecinta alam sendiri tak pernah mereka punyai? Padahal, setapak jalan tanahku, menguji kesabaran dan kebesaran hati mereka yang mengaku para pecinta alam.
Kemurnianku telah hilang, diracuni tangan - tangan kotor dari orang yang tidak bertanggung jawab. Mereka tak bisa lagi memandang, jika aku bisa bersandar pada bahu mereka, maka aku akan menangis mengadu kepada Tuhan yang menciptakanku, mengapa hal ini terjadi padaku? Mengapa mereka para pecinta alam tidak kasihan lagi kepadaku?
Padahal, apa yang mereka impikan, telah aku berikan. Lelahnya mereka mendakiku, aku bayar dengan alam rumahku yang indah untuk rasa dan mata mereka. Mengapa ini terjadi padaku? Tetapi ketika aku tak kuat lagi menahan rasa, dan aku marah, semua hanya saling menyalahkan dalam bencana.
ARTIKEL TERKAIT:
Inspirasi
- Ternyata Air Lebih Mahal Dari Emas
- Rindu Gunung Yang Dulu...
- Pendaki Era 90 an, Penuh Perjuangan
- Jangan Salah Pilih Teman Pendakian Gunungmu!
- Norman Edwin Quotes
- Tips Seru Petualangan Dengan Anak
- Inilah Sensasi Saat Mendaki Gunung
- Ingin Sahabat Sejati? Carilah Di Hutan Belantara
- Berilah 'Kelas Alam' Bagi Si Kecil
- 10 Lagu Wajib Nasional Indonesia Yang Menggetarkan Hati
- Romantisnya Mendaki Gunung Dengan Pasangan
- Mengharukan: Demi Anak, Seorang Ayah Jual Pena
- 70 Kali Dalam Sehari Maut Dekat Dengan Manusia
- Menikmati Pemandangan Alam Adalah Hak Kita, Tapi....
- Mendaki Gunung Tidak Akan Merubah Apapun!
- Inilah Masjid Portable Yang Pertama Di Indonesia
- Tips Berwudhu Di Alam Bebas
- Tips Packing Yang Tepat Untuk Mendaki Gunung
- Modal Utama Pendakian Gunung: Niat Belajar Dari Alam
- Menjadi Pendaki Yang Cerdas
- Gunung, Racun Yang Menyembuhkan!
- Sang Pemberani Yang Masuk Dalam Kawah Merapi
- Jatuh Cinta Paling Indah Itu Di Puncak Gunung
- Izinkanlah Aku Mendaki Gunung, Sekali Ini
- Dari Gunung Untuk Para Pendakinya