Di Desa Cancar, Kabupaten Manggarai, NTT, ada pemandangan persawahan yang harus dilihat wisatawan. Kalau Ubud di Bali terkenal dengan teras - teras sawah bertingkat, maka di Cancar sawahnya membentuk pola jaring laba - laba. Keren!
Dilihat dari kejauhan, tentu ini tampak seperti Crop Circle bertema jaring laba - laba. Namun rupanya ini bukan Crop Circle. Garis - garis yang membentuk pola jaring laba - laba tidak lain merupakan pematang sawah.
Dari situs resmi pariwisata Indonesia, disebutkan kalau sawah di Desa Cancar digarap dengan sistem Lingko. Ini adalah sistem komunal dalam menggarap sawah, di mana sawah diolah dengan filosofi sebuah rumah induk Mbaru Niang.
Dalam rumah adat Manggarai, bagian tengah adalah bagian terpenting tempat menaruh tiang utama. Lantas, tiang - tiang lain dipasang berkeliling. Begitu juga pola perkampungan yang rumah - rumahnya diposisikan membentuk alur melingkar mengelilingi batu altar bernama Compang.
Saat mereka mengelola Lingko, akhirnya sawah pun dibentuk dengan alur melingkar semakin jauh ke arah luar. Garis - garis pematang sawah ke segala penjuru arah, berpadu dengan jalur konsentris melingkar ke arah luar. Akibatnya, terbentuklah pola Crop Circle tradisional yang mirip dengan jaring laba - laba.
Cancar paling dekat dijangkau dengan wisatawan dari daerah Ruteng. Jika ingin melihat sawah berbentuk jaring laba - laba, mintalah bantuan pemandu wisatawa atau warga lokal untuk membawa Anda ke Golo Cara, daerah di tempat agak tinggi seperti perbukitan dan bisa melihat sawah unik ini.
Cancar masih belum berkembang menjadi tempat kunjungan wisata utama. Namun, siapapun dijamin terpana dengan sawah Lingko berbentuk jaring laba - laba. Inilah Crop Circle asli dari Indonesia! source
ARTIKEL TERKAIT: