Sebenarnya, atraksi tersebut tidak pernah menggunakan api yang benar - benar berkobar. Mereka menggunakan api yang berasal dari potongan kayu sehingga yang diinjak pelaku hanyalah arang yang berpijar.
Potongan - potongan kayu terdiri dari banyak senyawa karbon, beberapa molekul organiknya mudah menguap, termasuk menguapkan air. Ketika dipanaskan, molekul organik akan menguap karena panas yang dikeluarkan api akan menguapkan semua senyawa organik volatil ( mudah menguap ) dan air.
Setelah terjadi pembakaran dan semua molekul organik menguap, yang didapatkan kemudian hanya senyawa karbon yang hampir murni dan karbon adalah salah satu unsur yang ringan.
Struktur karbon yang ringan merupakan penghantar panas yang buruk sehingga dibutuhkan waktu yang relatif lama untuk dapat memindahkan panas dari bara ke kulit seseorang. Sebagai perbandingan, logam adalah penghantar panas yang cepat. Bara yang dihasilkan dari bahan logam dapat memindahkan panas dalam waktu seketika dan orang yang terkena bisa mendapat luka bakar yang parah.
Nah, demikianlah. Pelaku atraksi tidak berjalan di atas logam yang membara, melainkan berjalan di atas arang terbakar yang tertutup abu. Abu yang dihasilkan dari proses pembakaran juga bertindak sebagai penghambat panas atau lapisan isolator sehingga perpindahan panas ke kulit seseorang menjadi lebih lambat.
Kenyataan itu bukan berarti tidak mungkin membakar sama sekali karena perpindahan panas masih mungkin terjadi. Karenanya, pelaku atraksi semacam itu akan berjalan dengan cukup cepat sehingga waktu kontak dengan arang akan lebih pendek dan kaki tidak akan mendapat panas yang cukup untuk membakar kulitnya.
Jadi, gabungan faktor daya hantar arang terhadap panas yang buruk, insulasi ( penghalang panas ) dari abu, dan waktu kontak yang pendek antara kaki dengan arang memungkinkan pelaku atraksi berjalan di atas api tanpa terluka.
Walau demikian, kamu harus berlatih dan sebaiknya langsung belajar di tempat atraksi bersama ahlinya. Penjelasan saat praktek akan lebih bermanfaat guna mengurangi risiko luka bakar. Source
ARTIKEL TERKAIT:
Pengetahuan
- Manfaat Bagi Yang Suka Naik Gunung
- Stop Sampah Dan Vandalisme Di Gunung
- Mengenal Bunga Edelweiss Lebih Jauh
- Cara Mencuci Dan Merawat Jaket Gunung
- 5 Gunung Dengan Jalur Tersulit Di Indonesia
- 7 Puncak Gunung Tertinggi Di Jawa Tengah
- 8 Fakta Gunung - Gunung Di Sumatera Barat
- 7 Gunung Tertinggi Di Jawa Barat
- 5 Mitos Seru Di Gunung Lawu
- Fakta Menarik Tentang Gunung Rinjani
- Fakta Tentang Gunung Bawakaraeng
- Inilah Fakta Tentang Gunung Semeru
- Tips Membuat Bivak
- 5 Gunung Yang Berselimut Mistis
- Tips Tidur Nyenyak Dalam Tenda
- Pastikan 5 Hal Ini Sebelum Mendaki Rinjani
- Tips Memakai Tabir Surya Bagi Pendaki Gunung
- Tips Mendaki Gunung Dalam Hening
- Inilah Tehnik Aklimatisasi Yang Baik
- Tips Sebelum Mendaki Gunung
- Mengenal Gejala Acute Mountain Sickness
- 5 Gunung Tertinggi Di Dunia
- Himalaya Untuk 5 Negara
- Hindari Sambaran Petir Saat Mendaki Gunung
- Fontus, Botol Ajaib Untuk Pendaki