Bangsa Inggris ( Selandia Baru merupakan persemakmuran Inggris ) merayakan keberhasilan Hillary dan Norgay, menganggapnya sebagai pertanda baik kepemimpinan ratu baru mereka. Namun, usaha ini dilakukan dengan susah payah. Malam sebelum mencapai puncak, keduanya mendirikan camp di ketinggian 8.500 meter.
Ketinggian dan suhu dingin ekstrem membuat keduanya gagal memejamkan mata malam itu. Dengan kondisi lelah, duet pendaki ini tetap berhasil mencapai Puncak Selatan Everest pada pukul 09.00 pagi. Beberapa jam kemudian, tepatnya pada 11.30 menuju tengah hari, keduanya menginjak puncak Everest. Menjadikan mereka manusia pertama penginjak lokasi yang disebut Atap Dunia.
Kabar ini kemudian disampaikan lewat pos radio di Namche Bazar untuk diteruskan ke London. Ratu Elizabeth mengetahui kabar ini malam sebelum penobatannya. Di akhir tahun, Hillary menerima gelar Kesatria dari Elizabeth yang sudah resmi menjadi Ratu. Sedangkan Norgay, karena bukan warga Inggris, menerima medali British Empire.
Keberhasilan keduanya memicu pendaki lainnya untuk melakukan hal sama. Pada tahun 1960, ekspedisi dari China berhasil menggapai gunung ini dari sisi Tibet. Dilanjutkan dengan James Whittaker di tahun 1963 sebagai warga Amerika Serikat pertama yang menginjakkan kaki di puncak Everest.
Junko Tabei |
Bagaimana dengan kisah pendaki Indonesia di atap dunia ini? Upaya jalan - jalan ke wilayah Everest dilakukan pertama kali oleh Don Hasman dan rekannya di Mapala UI pada 1978. Keduanya berhasil mencapai base camp Everest.
Berbagai upaya lainnya terus dilakukan untuk mencapai titik tertinggi Sagarmatha. Tahun 1994, Gunawan Achmad, atau kerap disapa Ogun, dari Wanadri mencoba meraihnya dengan bergabung tim pendaki internasional. Sayangnya, upaya pendakian rame - rame itu harus kandas. Ogun pun kembali ke Tanah Air dengan kegagalan.
Clara Sumarwati |
Namun yang disayangkan oleh berbagai pihak, perempuan yang pernah menggapai puncak Aconcagua ( 6.959 meter ) di pegunungan Andes, Amerika Selatan pada 1993 itu tak berhasil menunjukkan bukti - bukti ( terutama foto ) saat ia berada di puncak Everest.
Rekan pendakiannya, Gibang Basuki, pun tak mampu berbuat banyak untuk membantu Clara ( yang pernah mencoba mencapai puncak Everest pada 1994 bersama PPGAD — Persatuan Pendaki Gunung Angkatan Darat ).
Kabar gembira akhirnya mengalir dari Ekspedisi Indonesia Everest 1997. Pendakian sipil - militer itu mengantarkan Asmujiono dari Kopassus menjadi orang pertama Indonesia yang mencapai titik tertinggi Everest.
Asmujiono |
Upaya pendakian ke Everest oleh para pendaki sipil Indonesia terus dilakukan — setelah keberhasilan Asmujiono itu. Akhirnya, tahun 2011, Indonesia masuk dalam jajaran elit pendaki Everest. Tak tanggung - tanggung, empat nama disumbang dalam daftar tersebut: Sofyan Arief Fesa ( 29 ), Xaverius Frans ( 25 ), Broery Andrew Sihombing ( 23 ), dan Janatan Ginting ( 23 ) dari organisasi Pecinta Alam Mahitala Universitas Parahyangan.
Mahitala Unpar |
Namun, Everest tidak begitu saja membuka jalannya pada semua orang. Dalam berbagai percobaan, gunung ini sudah memakan 200 korban jiwa. Salah satu tragedi besar terjadi di tahun 1996 ketika delapan pendaki dari berbagai negara tewas setelah terjebak badai salju. src
ARTIKEL TERKAIT: