Mereka menyebutkan Gunung Lawu seolah menyembunyikan 'jati dirinya'. Bagi masyarakat sekitar, Lawu seolah 'bernyawa' dan tidak sembarangan orang diterima oleh gunung itu.
Penampakan - penampakan aneh sering terjadi dan ini dirasakan juga oleh warga yang bermukim di kaki Lawu. Kisah mistis apa saja yang pernah terjadi di Lawu?
1. Petilasan Prabu Brawijaya V
Namun anehnya tak satupun ditemukan jasad Sang Prabu. Dia disinyalir menghilang bersama raganya alias moksa. Sang Prabu ditemani abdi dalemnya yang setia yakni Kyai Jalak. Sama seperti tuannya, Kyai Jalak juga bermoksa dan menjelma menjadi burung Jalak sesuai namanya. Namun Jalak jelmaan kyai bukan berwarna hitam melainkan gading. Tak semua pendaki bisa bertemu dengan Jalak ini.
2. Kyai Jalak atau Jalak Gading, Pelindung Pendaki
Namun perlakuan khusus ini bagi pendaki yang dikehendaki oleh Jalak Lawu ini. Sebaliknya, jika pendaki itu tak memiliki hati bersih, Jalak Lawu tidak akan muncul. Pendaki biasanya tidak akan sampai puncak sebab tak memiliki restu dari Kyai Jalak.
3. Gunung Lawu Seolah Bernyawa
Apa pun yang kamu keluhkan biasanya terwujud. Jika kamu mengatakan kelelahan mendaki Lawu, kamu benar - benar dibuat lelah. Jika kamu mengatakan sangat dingin, kamu bisa dibikin kedinginan habis. Seram kan?
4. Pasar Setan
Pasar ini tak terlihat dengan mata biasa namun terdengar keramaian. Hanya orang - orang tertentu yang bisa mendengarnya. Jika kamu mendengar suara 'Arep tuku opo mas / mbak?' ( mau beli apa mas / mbak ), sebaiknya kamu membuang uangmu, berapa pun nilainya. Lalu petiklah daun seperti sedang berbelanja. Jika ini tak dilakukan, konon kamu bakal menghadapi masalah di Lawu.
5. Kupu - Kupu Hitam Dengan Bulatan Biru Di Sayapnya
Kalau kamu melihat kupu - kupu ini pertanda kamu diterima baik di gunung tersebut. Bahkan beberapa orang mempercayai ketemu berkah setelah pulang mendaki. Namun jangan sampai menangkap, mengusir, mengganggu, bahkan membunuh si kupu - kupu, ya. Penunggu Lawu akan murka sama kamu!
6. Dilarang Berbusana Hijau Daun
Hijau merupakan busana ratu Pantai Selatan yakni Nyi Roro Kidul yang tak sembarangan dipakai di Jawa. Selain itu, jangan pernah mendaki Gunung Lawu dengan rombongan berjumlah ganjil. Hal ini bisa mendatangkan kesialan.
Silahkan, mau di percaya atau tidak, semua kembali kepada para tamu Gunung Lawu. Yang pasti, hikmahnya kita harus bertindak baik dalam hal perkataan dan perbuatan dimana saja di Bumi milik Tuhan Sang Pemilik Mayapada. Bintang
ARTIKEL TERKAIT: