Bila kita sampai di Ranu Gumbolo, dan akan melanjutkan perjalanan menuju Pos Kalimati, kita akan melalui sebuah tanjakan curam, yang dinamakan Tanjakan Cinta. Mengapa di namakan Tanjakan Cinta? Banyak alasannya, yang tentunya kadang kita anggap tak ada hubungannya. Tetapi ini yang bisa di cek secara langsung, jika telah sampai di pertengahan tanjakan cinta, cobalah tengok ke belakang, dan pandang danau Ranu Gumbolo, walau tak persis, tetapi danau tersebut akan berbentuk seperti hati, walaupun tak segaris seperti hati sepanjang kita tahu gambaran hati.
Kemudian Pos Kalimati. Dinamakan Kalimati, karena dahulu disana adalah sungai yang telah mati, hingga dinamakan Kalimati ( Kali : sungai ). Disana di jadikan tempat peristirahatan pendaki ala kadarnya untuk membuka tenda.
Kalimati Semeru |
Lalu, sampai di pos berkesan selanjutnya, yakni Arcopodo. Disana ada dua arca kembar peninggalan kerajaan dahulu tetapi yang bisa melihat hanya orang yang bisa "melihat". Ada kontroversi dari yang sudah melihat, katanya arcanya hanya sebesar anak kecil, tetapi ada yang bilang dua arca itu sebesar arcopodo. Sudah kelihatan dari kalimati dan kalau kita sedang ngecamp di arcopodo berarti kita sedang ada di pangkuannya.
Kembali, dari jalur awal pendakian, di Ranu Pane. Ranu : Danau, Pane : Telinga. Jadi, karena Ranu Pane dan Ranu Regulo letaknya bersebelahan, maka bentuknya akan mirip daun telinga.
Semua kembali ke kita manusia pendaki, percaya silahkan, tidak pun tak meninggalkan keadaan apapun juga. Yang penting, hormati adat masyarakat setempat, dan tak meremehkan atau keluar kata yang meniadakan kesan mitos tempat - tempat tersebut. Dan bila anda memiliki pengetahuan tentang pos - pos lain, silahkan di share kan, hingga akan menambah ilmu kita semua. Bukankah itu juga pahala? Amin.
ARTIKEL TERKAIT: