"Semua anak bisa melakukan ini, cuma perlu mencoba saja," kata Tyler merendah tentang prestasinya. Ia berhasil mencapai puncak pada malam Natal tahun 2013 lalu, sementara tahun 2012 pencapaian tertingginya adalah puncak Kilimanjaro, titik tertinggi di Afrika.
"Yang penting pusatkan perhatian pada tujuan", tambahnya membagi rahasia sukses mendaki puncak - puncak tertinggi dunia.
Tetapi pencapaian ini bukan main - main. Sudah lebih dari 100 orang yang meninggal dunia akibat upaya pendakian tersebut, yang terletak di titik hampir 7000 meter di atas permukaan laut. "Anda bisa melihat atmosfer dunia dari puncaknya. Semua awan ada dibawah, dan sangat dingin," kata Tyler.
Ayahnya, Kevin Armstrong mengatakan, putra kecilnya itu berlatih mendaki secara rutin dua kali dalam sehari selama enam bulan sebelum akhirya melakukan pendakian ke Aconcagua.
Karena usianya yang masih belia, Tyler membutuhkan izin khusus dari seorang hakim di Argentina untuk melakukan pendakian itu.
Menurut ayahnya sang hakim juga mempertimbangkan bahwa upaya ini dilakukan dengan tujuan amal yakni menggalang dana untuk riset penyakit kelainan otot muscular dystrophy.
Rekor pendaki Aconcagua termuda sebelumnya dipegang oleh Matthew Moniz, 10, juga berasal dari AS pada tahun 2008. Sementara tahun 2011, Jordan Romero, 15, juga asal AS di batalkan sebagai remaja termuda pendaki tiga puncak tertinggi dunia.
ARTIKEL TERKAIT: