Dalam buku beliau banyak memuat kisah-kisah hikmah dari pasien yang ditangani jantungnya melalui operasi dan kisah-kisah hikmah lain dari pasien-pasien beliau. Ada pasien yang wafat dengan cara mengenaskan bahkan mengerikan , tetapi beliau juga sering menangani pasien berakhlakul karimah sehingga wafat dengan cara syahdu dan tawadhu pada Allah Subhanawata’ála.
Dan ini adalah salah satu kisah dalam buku beliau yang patut kita simak dan jadikan bahan renungan muhasabah pribadi.
Dokter Jasim al-Haditsy seorang penasehat kesehatan jantung anak di “Amir Sulthan Center Untuk Penyakit Jantung” Rumah Sakit Angkatan Bersenjata Riyadh, mengkisahkan kepadaku, “Salah seorang rekanku yang bisa dipercaya bercerita kepadaku, bahwa suatu malam saat ia sedang bertugas di rumah sakit, ada seorang pasien yang meninggal dunia, maka ia segera memastikan akan kematian pasien tersebut., maka ia segera meletakkan stetoskop di atas dadanya hingga ia mendengarkan suara , “ Allahu Akbar, Allahu Akbar, Asyhadu Alla Ilaha Illallah….”
Ia berkata, ” Saya rasa adzan Subuh. Kemudian saya bertanya kepada perawatnya, ” Jam berapa sekarang ? ” Ia menjawab , ” Jam Satu Malam “.
Saya tahu bahwa saat ini belum tiba saatnya adzan Subuh , kemudian saya kembali meletakkan stetoskop di atas dadanya dan saya kembali mendengarkan adzan tersebut selengkapnya.
Saya pun bertanya kepada keluarga orang ini, tentang keadaannya semasa hidup, mereka menjelaskan, “Ia bekerja sebagai muadzin pada sebuah masjid, biasanya ia datang ke masjid seperempat jam sebelum tiba waktunya atau kadang lebih awal lagi, ia selalu mengkhatamkan Al Qur’an dalam tiga hari dan sangat menjaga lisannya dari kesalahan. “
Subhanallah...
Thanks To : NewsPaper
ARTIKEL TERKAIT: