Hal yang wajib di taati pendaki Agung.
1. Di Bali unsur adat sangat kental dalam kehidupan spiritual beragama. Diusahakan untuk tidak mendaki ketika ada kegiatan upacara agama di Pura Besakih ataupun di Pura Pasar Agung. Hal ini mungkin untuk menjaga kesucian gunung agung sendiri dimana pura-pura tersebut berada ditempat lebih rendah dari tempat pendakian.
2. Cuaca harus menjadi Prioritas utama dalam keselamatan mendaki. Apabila musim hujan atau musim-musim yang tidak memungkinkan untuk mendaki, lebih baik diurungkan untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. Medan mendaki terdiri dari batu-batu yang tentunya akan lebih licin dari biasanya.
3. Untuk wanita yang sedang datang bulan, diwajibkan untuk tidak mendaki. Ingat, bahwa orang Bali sangat menghormati dan menjunjung tinggi mengenai kesucian Gunung Agung dan areal sekitarnya. Dan kita tahu sendiri mengenai mitos orang yang sedang datang bulan dianggap lagi kotor dan tentunya kalau dipaksakan akan berakibat kurang baik bagi seorang pendaki.
4. Disarankan untuk tidak membawa makanan atau minuman yang berbau sapi. Entah ini atas dasar apa, tapi masyarakat Bali percaya bahwa hal ini juga sangat-sangat menjadi pantangan bagi seorang pendaki di daerah Bali.
5. Jumlah pendaki ganjil. Jika ini adalah Walauhualam, hanya Tuhan yag tahu dan mengatur hidup kita. Jika kita ber empat mendakinya, kita yakin bahwa ada Tuhan di sekitar kita, jadi ganjil bukan?
Ya itulah beberapa aturan mendaki gunung agung yang sebisanya kita taati dan lakukan agar kita juga tak ada kendala dalam kegiatan alam bebas di Bali. Bukankah kita sebagai manusia bermoral dan bermartabat wajib menjaga hati dan kelakuan agar juga di hormati orang lain? Tips mendaki Gunung Agung juga bisa di baca dan di pahami, kita sebagai pecinta alam dan pengiat alam bebas. Selamat menuju Agung..
ARTIKEL TERKAIT: