Mbah Maridjan Gugur Di Pangkuan Merapi

Turun dari wilayah Cangkringan. Mbah Maridjan sang juru kunci telah meninggal dalam pangkuan Merapi. Beliau ditemukan dalam posisi sujud di dapur dengan kostum seperti biasa, berpeci dan berbaju batik. Raden Ngabehi Suraksohargo atau yang lebih terkenal dengan panggilan Mbah Mardijan gugur setelah mengemban tugas sebagai pawang gunung. Amanah Sultan HB IX selesai sudah. Meninggal dalam kesederhanaan di lingkungan sederhana juga, membuat mata dunia terbelalak seolah tak percaya. Bahkan sampai akhir hayatnya dia tidak mau mematuhi perintah untuk turun gunung oleh Sultan Hamengkubuwono X. " Dia bukan Sultan, tetapi Gubernur Jogja.." Kata beliau waktu itu saat di tanya, mengapa tak mematuhi perintah Sultan yang mengangkatnya sebagai juru kunci Merapi.

Ada cerita tentang kesederhanaanya, Pemerintah Jerman yang saat itu sedang menggelar hajatan Piala Dunia bermaksud mengundang Mbah Maridjan untuk menghadiri pembukaan Piala Dunia 2006. Si Mbah lantang menolak. "Kalau saya ke Jerman, siapa yang mencari rumput sapi saya," tutur pria renta itu.



Tak bisa lebih jelas dan lengkap memang sewaktu ke Cangkringan, karena banyak larangan dan lokasi sudah ramai dengan pelayat dan orang yang ingin tahu tentang meninggalnya Mbah Maridjan. Dan juga para pejabat yang tiba- tiba kelihatan peduli! Tetapi ya sudahlah, semoga sore ini, 27 Oktober 2010 tak ada halangan untuk naik kembali menuju Bebeng dan Cangkringan menanti kabar valid selanjutnya tentang si Mbah dan Merapi. Doakan tak hujan dan tak ada larangan yang berarti dari segala pihak. Tokoh Merapi sederhana dan rendah hati kini telah tiada. Mbah Maridjan menepati janjinya kepada Sultan HB IX untuk terus menjaga Merapi sampai akhir hayat. Mbah Maridjan telah gugur di pangkuan Merapi.

Selamat jalan Mbah, di mata kami, sampeyan tetap roso!

ARTIKEL TERKAIT:

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×