Ada cerita tentang kesederhanaanya, Pemerintah Jerman yang saat itu sedang menggelar hajatan Piala Dunia bermaksud mengundang Mbah Maridjan untuk menghadiri pembukaan Piala Dunia 2006. Si Mbah lantang menolak. "Kalau saya ke Jerman, siapa yang mencari rumput sapi saya," tutur pria renta itu.
Tak bisa lebih jelas dan lengkap memang sewaktu ke Cangkringan, karena banyak larangan dan lokasi sudah ramai dengan pelayat dan orang yang ingin tahu tentang meninggalnya Mbah Maridjan. Dan juga para pejabat yang tiba- tiba kelihatan peduli! Tetapi ya sudahlah, semoga sore ini, 27 Oktober 2010 tak ada halangan untuk naik kembali menuju Bebeng dan Cangkringan menanti kabar valid selanjutnya tentang si Mbah dan Merapi. Doakan tak hujan dan tak ada larangan yang berarti dari segala pihak. Tokoh Merapi sederhana dan rendah hati kini telah tiada. Mbah Maridjan menepati janjinya kepada Sultan HB IX untuk terus menjaga Merapi sampai akhir hayat. Mbah Maridjan telah gugur di pangkuan Merapi.
Selamat jalan Mbah, di mata kami, sampeyan tetap roso!
ARTIKEL TERKAIT: