Dari semalaman, 4 - 5 November 2010, Basecamp Belantara Indonesia bergiat dan jauh dari tidur. Basecamp terbuka untuk pengungsian untuk rekan dan keluarga Belantara Indonesia. Karena status amukan wedus gembel sejauh 20 km dari puncak Merapi. Suara dentuman, hujan abu dan pasir, belum lagi gemuruh kendaraan lalu lalang di sepanjang jalanan Jogjakarta, menghindari amukan Merapi. Pada akhirnya, sepeda motor Belantara Indonesia kru harus rusak dan macet karena abu! Sial, padahal hendak di gunakan pergi belanja gula pasir di toko 24 jam di kawasan Basecamp. jalan kaki sambil dengan alasan olahraga di jalani..he he he..
Kini suasana Basecamp seolah hidup kembali. Ramai di jadikan tempat singgah. Inilah wujud bakti kami secara kemanusiaan. Di saat seluruh Jogjakarta di selimuti abu vulkanik, kami merasa terlindungi di Basecamp Belantara Indonesia. Semoga Merapi tak melupakan kenangannya bersama kami saat kami melintasinya dan ikut semampu apapun untuk membersihkan badannya dari onggokan sampah. Jangan lupakan kami Merapi! Kami masih mencintaimu dan tak akan hilang cinta ini dengan segala amukanmu.
Biarkan kami hidup dan nantinya masih bisa mengukir kenangan lagi bersamamu, di lereng indahmu dan puncak megahmu. Biarkan kami hidup ya Allah..Ingatkan Merapi agar tak melupakan kami. Seimbangkan kematian saudara kami dengan kenaikan derajat alam ini. Pelukan Merapi telah merubah pola, semoga membuat kami ingat, bahwa Merapi dan gunung - gunung lain adalah milik Tuhan dan mereka berhak atas kehidupan layak di alam semesta. Tak akan pantas sampai kapanpun kami merubah dan merusaknya.
Biarkan kami hidup di bawah Merapi yang kami cintai dan kami kagumi, agar nantinya masih ada kesempatan untuk merasakan pelukan ramah Merapi kembali saat berada di rumahnya. Ingat dan tunggu kami Merapi, kami Belantara Indonesia akan mengunjungimu suatu saat nanti.
Ketika engkau sering berteriak dan menangis karena disakiti oleh cinta,tak kah kau sadar bahwa alam dan hutan ini juga berteriak mengerang karena kau sakiti? Betapa engkau telah merusaknya dengan bermacam alasan yang kadang tak masuk akal. Jangan mengeluh saat alam membalas, dengan amukannya yang tak pandang bulu karena terlalu dalam sakitnya.
Merayap dipekatnya malam, menyeruak semak belukar, menembus hutan belantara, mendaki batu terjal, menggapai Puncak Dunia!!...Kurengkuh karya luar biasa sang Maha Karya, kucapai bersama peluh, seiring gemuruh badai gunung, walau sepi terkungkung...Nikmatmu Ya Allah..tak terkira ketika karyamu yang agung berhasil kucapai, seiring teriakku: "Kan kujaga segala milikMu!!!"...Alam indah Indonesia!
ARTIKEL TERKAIT: