Mendatangi Pelayan Setan!

Kebutuhan kita untuk lebih mengerti tentang tauhid, haruslah di barengi dengan mengenal lebih jauh, manakah jalan - jalan kesyirikan. Sebab dengan hal itu, kita akan lebih mudah mengetahui, mana yang benar dan mana yang salah, mana yang kawan dan mana yang menjadi lawan. Kita bisa memahami yang tauhid, jika kita paham yang syirik. Dan nantinya kita tak jatuh pada hal yang syirik tersebut.

Hal ini selaras dengan perkataan Hudzaifah bin al Yaman rodhiyallohu ‘anhu, "Orang - orang bertanya kepada Rasulullah tentang kebaikan sedangkan aku bertanya kepada Rasulullah tentang keburukan, karena aku takut keburukan tersebut menimpaku." ( HR. Bukhori )

Musibah yang menimpa umat ini salah satunya adalah kejahilan tentang hakekat tauhid dan syirik. Sehingga sangat dimungkinkan umat ini akan terjerumus ke dalam perbuatan syirik tanpa sadar bahwa dia telah melakukan perbuatan yang merupakan larangan Allah Swt yang terbesar tersebut. Maka sungguh sangat penting bagi kita untuk mempelajari tauhid dan rinciannya dan mempelajari syirik dan rinciannya supaya kita selamat dari musibah tersebut.
Menjamurnya Dukun alias Paranormal

Kemajuan peradaban manusia seringkali diukur dengan kemajuan teknologi dan semakin lepasnya masyarakat dari praktek - praktek berbau tahayul. Namun begitu, di zaman sekarang ini praktek perdukunan benar-benar menjamur bak cendawan di musim penghujan. Padahal hal ini merupakan salah satu dampak ketidaktahuan terhadap syirik dan perinciannya. Dunia perdukunan, dunia paranormal, dunia tukang ramal dan yang semisalnya sangat digemari di negeri kita ini. Sehingga kita lihat banyak sekali orang yang berprofesi sebagai paranormal atau tukang ramal. Kacaunya banyak masyarakat kita yang mempercayai mereka, tak peduli tua atau muda dan tidak melihat kaya atau miskin.

Mereka yang aktif mendatangi dukun ternyata bukan cuma orang yang mencari pesugihan. Kita sering menjumpai apabila seseorang hendak menikahkan anaknya, maka ia akan datang kepada dukun dan bertanya kapankah hari pernikahan yang cocok. Contoh lainnya, jika mau membangun rumah atau bangunan mesti mendatangkan dukun. Orang yang mau tes ke perguruan tinggi datangnya juga kepada dukun, orang yang mau tes masuk jadi polisi datang kepada dukun bahkan orang yang mau mencalonkan diri jadi pejabat pun tak mau kalah datang ke dukun. Ketika ada orang yang kehilangan barang maka datangnya kepada dukun. Padahal semua perbuatan tersebut menjadikan seseorang bergantung kepada selain Allah Swt yang hal tersebut mengurangi ketauhidan, seseorang bahkan dapat menjadikan seseorang melakukan syirik akbar yang mengeluarkan pelakunya dari Islam.
Jika ada yang bertanya, “Kenapa disamakan antara dukun dan paranormal, bukankah istilah paranormal itu berbeda dengan dukun?” Maka dijawab: Hakekat keduanya sama, dan perubahan nama tidak akan merubah hakekat. Seperti halnya khomr, maka walaupun namanya diubah menjadi minuman penyegar atau minuman kenikmatan, bir, whiski atau kemasan nama halus yang lain maka kita tetap menganggapnya haram, karena hakekatnya adalah khomr.


Hanya Allah Swt yang Tahu Segala Sesuatu yang Ghoib

Tukang ramal atau paranormal biasanya mengaku tahu sesuatu yang ghaib, padahal Allah Swt menjelaskan bahwa yang mengetahuinya hanya Dia. Allah Swt berfirman yang artinya, “Dia adalah Rabb yang mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorang pun tentang ghaib tersebut.” ( Al Jin: 26 ). Dan Allah Swt hanya memberitahukan ilmu ghaib tersebut hanya kepada orang - orang yang diridhoi - Nya yaitu para Rosul, sebagaimana firman Allah Swt yang artinya, "Ilmu tentang yang ghaib tidak ditampakkan kepada seorang pun kecuali orang - orang yang Allah Swt ridhoi diantara para rosul." ( Al Jin: 27 )

Pada ayat di atas dapat diketahui bahwa hanya para Rosul sajalah yang diberi tahu oleh Allah Swt tentang ilmu ghaib. Dan itupun hanya sebagian yang teramat kecil saja dari seluruh Ilmu Allah Swt. Maka barang siapa yang mengaku dia mengetahui perkara yang ghaib maka dia telah mendustakan al Qur’an dan barang siapa mendustakan al Qur’an meskipun hanya satu ayat saja maka dia telah kafir kepada Allah Swt. Tukang ramal, dukun dan paranormal mendapat berita dari setan yang mencuri berita dari langit kemudian dibumbui dengan banyak kedustaan. Dan tidaklah para dukun tersebut mendapatkan berita dari setan kecuali jika mereka bertakarrub kepada setan dan menjadi budak setan dan hal ini merupakan Syirik Akbar yang mengeluarkan pelakunya dari Islam.

Memasukkan Dukun ke Dalam Rumah ?!

Alhamdulillah, tentunya di kalangan kaum muslimin masih ada yang sadar akan hal ini dan tidak mau mendatangi dukun. Namun begitu masih banyak pula yang bukan hanya datang ke dukun, tetapi malah mendatangkan dukun sementara mereka tidak sadar. Kini lihatlah koran - koran atau majalah - majalah. Banyak sekali atau kalau tidak mau dikatakan sebagian besar dihiasi dengan rubrik ramalan bintang. Maka bagi yang mengerti tauhid dengan benar, mereka dapat mengetahui bahwa hal ini termasuk syirik dan menjauhinya. Namun jika tidak, maka seperti kebanyakan kaum muslimin yang secara tidak sadar bahwa telah memasukkan dukun dalam bentuk ramalan bintang kedalam rumah - rumah mereka. Maka hukumnya sama sebagaimana jika seseorang mendatangi ke dukun.

Bahkan bahaya ini lebih besar bagi umat ini, karena keluarga kita jika membaca tentang ramalan bintang kemudian mempercayainya maka kita telah menjerumuskan keluarga kita ke dalam salah satu bentuk kesyirikan. Oleh karena itu, sudah seharusnya bagi kita yang sadar akan kebobrokan besar ini berusaha untuk memperbaiki umat ini dengan mendakwahkan tauhid dan memperingatkan umat dari bahaya kesyirikan. Dan dakwah terhadap tauhid ini merupakan dakwahnya semua rosul, sebagaimana firman Allah Swt yang artinya, "Dan sungguh kami telah mengutus kepada setiap kaum seorang rosul yang menyerukan kepada mereka "Sembahlah Allah Ta'alla dan jauhilah thogut." ( An Nahl: 36 ). Maka jika kita ingin meniru Rasulullah, maka tentunya kita akan memulai dakwah dengan tauhid dan menjelaskan segala bentuk kesyirikan kepada manusia.


Hukum Bertanya Kepada Dukun

Bertanya kepada dukun berbeda hukumnya sesuai dengan tujuannya, yaitu:

1. Bertanya dengan maksud iseng maka haram. Meski dia tidak membenarkan jawabannya.

2. Bertanya dengan maksud ingin membenarkan jawabannya maka hukumnya haram dan tidak diterima sholatnya selama 40 hari. Rosulullah bersabda "Barang siapa mendatangi tukang ramal lalu menanyakan kepadanya tentang sesuatu perkara dan dia mempercayainya, maka sholatnya tidak di terima selama 40 hari." ( HR. Muslim )

3. Bertanya karena memiliki keyakinan bahwa dukun mengetahui ilmu ghaib secara mutlak maka hukumnya Kufur Akbar.

4. Bertanya untuk mengujinya apakah dia orang yang jujur atau pendusta bukan untuk mengambil jawabannya, hukumnya boleh.

5. Bertanya dalam rangka menunjukkan kedustaannya, ketidakmampuannya, dan mengingkarinya, maka hal tersebut dituntut atau bahkan wajib.

Oleh karena itulah kita memohon kepada Allah Swt agar kita di berikan ilmu yang dapat menghalangi kita dari terjerumus kedalam kesyirikan.

ARTIKEL TERKAIT:

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×