Betapa bangganya pendaki apabila telah pernah menyambangi puncak Mahameru dengan kawah Jonggring Salokanya. Cintailah si Mahameru sang legenda gunung Indonesia.
Kini, Semeru bagaikan TPA ( Tempat Pembuangan Akhir ) sampah pendaki! Tumpukan sampah merajalela, tak akan cukup para pemungut sampah se Indonesia untuk membersihkannya.
Ulah siapa? Jujurlah..Itu ulah para pendakinya. Menuduh? Antara iya dan tidak. Sampah di Semeru sebagian besar adalah plastik - plastik bekas pembungkus makanan dan aneka botol minuman.
Mengapa masih banyak juga yang belum bisa mencintai alam, janganlah menjadi pendaki sampah . Belum lagi disuatu tempat di Ranu Kumbolo, kotoran manusia melanda.
Terlalu tega dan tidak tahu malu buang air besar di pinggiran danau Ranu Kumbolo dan tanpa di siram kembali hingga bersih.
Kapal Selam Kuning teronggok! Merontokkan bulu hidung! ( Maaf gambar foto tidak bisa kami upload, terlalu menjijikkan )
Terima kasih, artikel ini kami dedikasikan untuk salah satu Belantara Indonesia,Charly Putra Mahameru yang rela dan mau melakukan bersih gunung dan memberi contoh tabiat baik kepada pendaki lain dengan mengangkut sampah dari lereng Semeru menuju turun kembali. Jadilah pendaki konservatif!
Cintailah si Mahameru dan jangan rubah nama kawah Jonggring Saloka Semeru nantinya menjadi kawah Jonggring Selokan dengan berkubangnya sampah disana.
Maka bersihkanlah sampahnya atau paling tidak jangan membuang sampah kita di sepanjang lereng gunung dimanapun. Berbicaralah dengan bahasa Bumi, maka alam akan memperlakukan kita layaknya sahabat.
ARTIKEL TERKAIT: