Sebuah Mitos Di Rinjani

Sebuah Mitos Di Rinjani, gunung tertinggi ketiga di Indonesia setelah Gunung Jayawijaya dan Gunung Kerinci. Gunung yang berketinggian 3.726 Mdpl yang berada di wilayah Lombok Nusa Tenggara Barat ini merupakan gunung yang masih aktif.

Selain gunung yang banyak menjadi incaran para pendaki, Gunung Rinjani juga ditetapkan oleh Unesco sebagai Taman Geologi Indonesia.

Di dalam komplek Gunung Rinjani juga terdapat danau yang sangat luas yang bernama Segara Anak seluas 11.000.000 m persegi dengan kedalaman 230 m. Air yang mengalir dari danau ini membentuk air terjun yang sangat indah, mengalir melewati jurang yang curam.

Di danau ini juga banyak terdapat ikan Mas dan ikan Mujair yang tak jarang para pendaki Gunung Rinjani memancing di danau ini. Suhu udara di puncak Rinjani sangat dingin berkisar antara 4 derajat celcius.

Jika ingin mendaki Gunung Rinjani terdapat dua pintu, pintu Senaru dan pintu Sembalun tetapi yang banyak dilalui adalah pintu Sembalun karena dirasa lebih dekat sehingga dapat menghemat tenaga.

Menurut cerita penduduk, Gunung Rinjani dihuni oleh makhluk ghaib yaitu Dewi Anjani dan menurut penduduk sekitar konon jika kita melihat Segara Anak luas dipercaya umur kita masih panjang, tetapi jika kita melihat Segara Anak sempit umur kita tidak akan lama. Ini hanya mitos, Anda boleh percaya atau tidak. Sekali lagi hanya Mitos

Apabila kita ingin bermalam kita tidak perlu khawatir karena di sekitar Gunung Rinjani banyak terdapat penginapan dengan berbagai pilihan yang bisa kita sesuaikan dengan kantong. Lebih murah jika kita datang berombongan.

Jika kita lupa ataupun memang tidak mempersiapkan untuk mendaki Gunung Rinjani, jangan panik karena di tempat ini juga menyediakan atau menyewakan perlengkapan untuk pendakian.

Di tempat ini juga terdapat kolam air panas yang merupakan air panas tertinggi di Indonesia. Gunung rinjani wajib menjadi agenda liburan Anda terutama bagi yang menyukai tantangan. написание студенческих работ

BELANTARA INDONESIA

Sebuah Mitos Di Rinjani

"Salam Rimba Indonesia"