Kita akan turun pakai tali sejauh 18 meter lalu menjelajahi gua dengan kegelapan abadi. Berani? Karakteristik di Cokro lebih mengutamakan batuan, suasana begitu menawan dengan padu padan remang - remang dari cahaya diatap gua.
Gua Cokro, sebagai salah satu potensi wisata peminat geowisata karst Gunungkidul, berdekatan dengan Gua Gremeng yang bertipe horisontal, Wisata Gua Cokro hadir dengan tipe vertikal, cahaya surga ke 2 setelah Jomblang, mengesankan keindahan didalam gua sangat menakjubkan.
Gua Cokro pertama kali dibuka untuk wisatawan di tahun 2009. Pengelolanya adalah warga Dusun Blimbing.
Gua Cokro memang layak menjadi destinasi wisata dan masuk kategori ekstrem, sebab kita harus turun sejauh 18 meter untuk sampai di dalam guanya.
Gua Cokro adalah goa vertikal dengan kedalaman 18 meter, bibir gua memiliki diameter 1 m sedangkan dasar gua sekitar 20 meter.
Bagian bawan gua terdapat 2 lorong membujur ke arah selatan dan utara, panjangnya 50 meter dan 250 meter, keahlian khusus pun sangat diperlukan untuk menaklukkan gua ini.
Dilihat dari luar, pintu masuk guanya saja sudah gelap. Ketika turun, siap - siap merasakan udara gua yang dingin dan lembab. Jangan panik, tenang dan fokuslah pada tali yang kita pegang.
Begitu mendarat, suasananya makin gelap. Gua Cokro memang masuk dalam kategori zona gelap abadi. Cahaya Matahari tidak masuk sampai ke dalam dan satu - satunya cahaya adalah dari senter yang dipakai di kepala.
Perumpamaan zona gelap abadi begini, kita tidak akan bisa melihat jari yang masuk ke dalam hidung sendiri.
Saat berjalan menelusuri bagian dalam Gua Cokro, terlihat banyak aliran air. Tak ayal, gua ini memiliki sungai bawah tanah.
Namun, wisatawan dilarang untuk mendekat ke sungai bawah tanahnya lebih dekat karena bahaya jika banjir.
Untuk menikmati keindahan gua yang tersebunyi ini, memerlukan penguasaan minimal teknik rappeling dan Single Rope Techique ( SRT ).
Di sediakan pemandu bagi Anda yang belum pernah melakukan, pengelola setempat sudah menyediakan jasa pemanduan sehingga mempermudah wisatawan.
Para pelancong yang datang memang memerlukan kesabaran, untuk menjaga ornamen dan pelestarian ekosistem dalam gua, pihak pengelola membatasi wisatawan yang datang, maksimal hanya 10 orang, dengan biaya paket sekitar RP 400.000, pemesanan dikonfirmasi dua hari sebelum masuk, begitulah penuturan pengelola.
Di dalam perut Gua Cokro Gunungkidul Yogyakarta ini terdapat stalaktit dan formasi Speleothem batuan karst, berbagai corak akan di temukan, salah satunya membentuk corak batik, pancaran sinar Matahari menembus dasar gua, jatuh menawan bagai di Jomblang, terlihat lebih sederhana, namun mengagumkan.
Rute Menuju Gua Cokro Dari Kota Jogja :
Jogja – Jalan Wonosari – Piyungan – Patuk – Sambipitu – Lanud TNI AU Gading – Siyono – Alun - alun Wonosari – Jalan Karangmojo – Perempatan Pasar Karangmojo – Ponjong – Perempatan Warungayu Genjahan ke kiri – Umburejo – Padukuhan Blimbing – Gua Cokro. src
ARTIKEL TERKAIT: