Mengenal Gejala Acute Mountain Sickness

Mendaki gunung adalah kegiatan luar ruang yang populer bagi masyarakat Indonesia. Namun dalam berkegiatan tersebut kita harus memperhatikan kondisi dan keadaan tubuh kita, apakah layak untuk mendaki atau tidak.

Acute Mountain Sickness

Kenali juga berbagai penyakit yang nantinya bisa menyerang pada saat pendakian. Penyakit ini biasa disebut altitude illness atau penyakit ketinggian.

Penyakit ketinggian yang biasanya menyerang para pendaki di atas gunung adalah Acute Mountain Sickness atau biasa disebut AMS.

Hal - hal yang bisa menyebabkan pendaki terkena penyakit ini adalah daya tahan tubuh pendaki terhadap perbedaan ketinggian dan kecepatan pendakian yang tidak teratur.

Menurut gejala dan levelnya, AMS masih terbagi menjadi tiga kategori yakni AMS ringan, AMS sedang dan AMS berat.

Sebanyak 75 persen kasus yang ada, AMS ringan biasanya terjadi pada saat pendaki memasuki ketinggian 3.000 - 4.000 Mdpl. Gejala munculnya AMS ringan biasanya muncul 12 - 24 jam setelah pendaki tiba di ketinggian tersebut.

Acute Mountain Sickness

Gejala yang muncul biasanya berupa sakit kepala, mual, kehilangan nafsu makan, sesak nafas, tidur terganggu, dan lain sebagainya.

Solusi untuk mengatasi hal ini adalah pendaki harus tetap sadar dan tetap melakukan aktivitas ringan. Disarankan untuk tidak langsung tidur jika mengalami gejala tersebut.

Sementara AMS sedang akan menyerang pendaki jika gejala pada AMS rendah tidak teratasi dengan baik.
Biasanya gejala yang muncul pada AMS sedang, pendaki akan merasakan sakit kepala parah, mual disertai muntah, penurunan kesadaran ( ataksia ), dan lain sebagainya.

Solusi jika pendaki mengalami gejala - gejala tersebut, segeralah turun ke tempat yang lebih rendah untuk proses penyesuaian ketinggian atau aklimatisasi.

Hal ini harus dilakukan untuk menghindari gejala ataksia mencapai titik puncaknya di mana si penderita tidak akan bisa berjalan dengan normal.

AMS berat terjadi ketika si penderita mengalami sesak nafas dan kehilangan kesadaran total ( penurunan status mental ).

Dalam kasus ini, pendaki tersebut sudah tidak sadarkan diri dan harus segera ditandu menuju tempat yang lebih rendah dan harus ditangani serius oleh petugas medis.

Sebenarnya untuk menghindari penyakit AMS cukup simpel. Pada saat mendaki, biasakan untuk berjalan sesuai ritme, tidak terburu - buru atau tergesa - gesa. Hal ini berguna bagi tubuh membiasakan ketinggian atau aklimatisasi. Sehingga kerja tubuh juga tetap berjalan dengan normal.   nationalgeographic

ARTIKEL TERKAIT:

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×