Mengemban dakwah adalah pengemban Al Quran, karena Al Quran turun kepada Rasulullah untuk di dakwahkan. Allah Swt bersabda: Al Quran turun kepada Nabi Muhammad Saw dan dibawa turun oleh Ruh Al Amin ( Jibril ), agar Muhammad menjadi orang diantara orang - orang yang memeberi peringatan.(QS asy Syu'ara (26): 193 - 194), karena itu selayaknya para pengemban dakwah selalu berinteraksi dengan Al Quran, bersahabat dan senantiasa brgantung padaNya dan Al Quran. Apa jadinya tentara yang berperang tanpa senjata? Apa artinya jika pendakwah berlaga di medan dakwah tanpa Al Quran di hati dan pikirannya?
Banyak sekali hadis Nabi saw. yang menekankan tentang perlunya setiap Muslim, apalagi pengemban dakwah, untuk selalu membaca, mengkaji, memahami, menghapal dan mengamalkan al-Quran. Bahkan sering Baginda Nabi saw. mengutamakan sebagian Sahabat atas Sahabat lainnya karena keunggulan sebagian mereka atas sebagian yang lain dalam hal penguasaan dan pengamalan mereka terhadap al-Quran.
Dalam sejarah, ketika Nabi saw. hendak mengirim seorang utusan ke suatu wilayah, misalnya, beliau biasanya memilih Sahabat yang paling banyak hapalan al-Qurannya. Ketika hendak mengubur para syuhada Perang Uhud, Nabi saw. pun memerintahkan untuk mendahulukan Sahabat yang paling banyak hapalannya. Begitu pula dalam hal kepemimpinan shalat berjamaah. Nabi saw. bersabda, โHendaklah memimpin shalat orang banyak seorang yang paling banyak membaca/menghapal/mengamalkan al-Quran.โ (HR Muslim, at-Tirmidzi, an-Nasaโi, Abu Dawud dan Ibn Majah).
Rasul saw. bersabda, โSebaik-baik ucapakan adalah Kitabullahโฆโ (HR Ahmad).
Karena itu, wajar jika membaca, mengkaji, menghapal dan mengamalkan al-Quran merupakan ibadah yang paling utama. Dalam hal ini, Khabbab bin al-Art, seorang Sahabat Nabi saw., pernah berkata kepada seseorang, โKetahuilah sesungguhnya tidak ada cara yang lebih mudah untuk mendekatkan diri kepada-Nya dengan sesuatu yang Dia cintai melebihi firman-firman-Nya (yakni al-Quran).โ
Aktivitas membaca, mengkaji, menghapal dan mengamalkan al-Quran sesungguhnya juga merupakan tanda bukti cinta seorang Muslim kepada Allah dan Rasul-Nya. Rasulullah saw. bersabda, โSiapa saja yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, hendaknya ia membaca Al-Quran.โ (HR as-Suyuthi).
Abdullah bin Masโud, yang amat gemar membaca al-Quran, juga pernah berkata, โSiapa saja yang mencintai al-Quran, berarti ia mencintai Allah dan Rasul-Nya.โ
Dengan kata lain, kecintaan pada al-Quran merupakan bukti atas kecintaan kita kepada Allah dan Rasul-Nya. Begitu pula sebaliknya.
Nabi saw. bersabda, sebagaimana dituturkan oleh Utsman bin Affan ra., โSebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Quran dan mengajarkannya kepada orang lain.โ (HR al-Bukhari).
Al-Hafiz Ibnu Katsir dalam kitabnya, Fadhรขโil al-Qurโรขn (hlm. 126-127), โMaksud dari sabda Rasulullah saw., โSebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari al-Quran dan mengajarkan kepada orang lain,โ adalah bahwa mereka itu orang-orang Mukmin yang selalu mengikuti dan meneladani para rasul. Mereka telah menyempurnakan diri sendiri dan menyempurnakan orang lain.โ
Terkait dengan hadis ini, Imam Abu Abdurrahman as-Sulami tak pernah berhenti mengajarkan al-Quran selama empat puluh tahun di Masjid Agung Kufah karena ia begitu memahami makna hadis ini.
Pada kesempatan lain, Rasulullah saw. pernah bersabda, sebagaimana dituturkan oleh Abu Hurairah ra., โTidaklah suatu kaum berkumpul di suatu rumah Allah, membaca kitab Allah dan mempelajarinya, melainkan akan diturunkan kepada mereka ketenangan; mereka akan diliputi oleh rahmat, dikelilingi oleh malaikat dan akan disebut-sebut Allah di hadapan orang-orang yang ada di sisi-Nya (para malaikat).โ (HR Muslim).
Abu Umamah ra. juga pernah mendengar Rasulullah saw., bersabda: โBacalah oleh kamu al-Quran, sesungguhnya (al-Quran) itu datang pada Hari Kiamat menjadi syafaat bagi pembacanya.โ (HR Muslim).
Dengan semua keutamaan itu, wajarlah jika para Sahabat berlomba-lomba membaca, mempelajari dan mengamalkan kandungan al-Quran. Dalam hal membaca, misalnya, ada yang mengkhatamkan al-Quran dalam sehari semalam, bahkan ada yang khatam dua kali dalam sehari semalam. Dalam sebuah hadis sahih, Rasulullah saw. menyuruh Abdullah bin Umar agar mengkhatamkan al-Quran seminggu sekali. Begitu pula para Sahabat seperti Usman bin โAffan, Zaid bin Tsabit, Ibnu Masโud dan Ubay bin Kaโab; telah menjadi wiridnya untuk mengkhatamkan al-Quran pada setiap hari Jumat. Namun demikian, paling tidak, hendaknya setiap Muslim bisa mengkhatamkan al-Quran sebulan sekali. (HR Ahmad).
Itulah standar yang diberikan oleh Rasulullah saw. dalam membaca al-Quran. Bagaimana dengan kita? Mudah-mudah kita mengamalkan standar yang paling minimal dalam hal mengkhatamkan al-Quran: sebulan sekali. Jika saat ini mungkin terasa berat dan sulit sekali, terutama karena faktor kemalasan, hendaklah kita segera sadar, bahwa hati kita mungkin sedang dipenuhi dengan kotoran. Sebab, sebagaimana kata Utsman bin Affan ra. โJika hatimu bersih, niscaya ia tidak akan pernah kenyang dari firman-firman Tuhannya (al-Quran).โ
Perkataan Utsman ini bermakna, bahwa kecintaan dan interaksi kita dengan al-Quran merupakan ukuran kebersihan hati kita. Jika suatu ketika kita merasa berat untuk membaca al-Quran, sangat boleh jadi itu adalah pertanda bahwa hati kita kotor. Untuk membersihkannya, paksakanlah untuk membaca al-Quran, insya Allah ayat-ayat al-Quran yang kita baca pun akan membersihkan kotoran-kotoran tersebut.
Dalam sejarah, ketika Nabi saw. hendak mengirim seorang utusan ke suatu wilayah, misalnya, beliau biasanya memilih Sahabat yang paling banyak hapalan al-Qurannya. Ketika hendak mengubur para syuhada Perang Uhud, Nabi saw. pun memerintahkan untuk mendahulukan Sahabat yang paling banyak hapalannya. Begitu pula dalam hal kepemimpinan shalat berjamaah. Nabi saw. bersabda, โHendaklah memimpin shalat orang banyak seorang yang paling banyak membaca/menghapal/mengamalkan al-Quran.โ (HR Muslim, at-Tirmidzi, an-Nasaโi, Abu Dawud dan Ibn Majah).
Rasul saw. bersabda, โSebaik-baik ucapakan adalah Kitabullahโฆโ (HR Ahmad).
Karena itu, wajar jika membaca, mengkaji, menghapal dan mengamalkan al-Quran merupakan ibadah yang paling utama. Dalam hal ini, Khabbab bin al-Art, seorang Sahabat Nabi saw., pernah berkata kepada seseorang, โKetahuilah sesungguhnya tidak ada cara yang lebih mudah untuk mendekatkan diri kepada-Nya dengan sesuatu yang Dia cintai melebihi firman-firman-Nya (yakni al-Quran).โ
Aktivitas membaca, mengkaji, menghapal dan mengamalkan al-Quran sesungguhnya juga merupakan tanda bukti cinta seorang Muslim kepada Allah dan Rasul-Nya. Rasulullah saw. bersabda, โSiapa saja yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, hendaknya ia membaca Al-Quran.โ (HR as-Suyuthi).
Abdullah bin Masโud, yang amat gemar membaca al-Quran, juga pernah berkata, โSiapa saja yang mencintai al-Quran, berarti ia mencintai Allah dan Rasul-Nya.โ
Dengan kata lain, kecintaan pada al-Quran merupakan bukti atas kecintaan kita kepada Allah dan Rasul-Nya. Begitu pula sebaliknya.
Nabi saw. bersabda, sebagaimana dituturkan oleh Utsman bin Affan ra., โSebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Quran dan mengajarkannya kepada orang lain.โ (HR al-Bukhari).
Al-Hafiz Ibnu Katsir dalam kitabnya, Fadhรขโil al-Qurโรขn (hlm. 126-127), โMaksud dari sabda Rasulullah saw., โSebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari al-Quran dan mengajarkan kepada orang lain,โ adalah bahwa mereka itu orang-orang Mukmin yang selalu mengikuti dan meneladani para rasul. Mereka telah menyempurnakan diri sendiri dan menyempurnakan orang lain.โ
Terkait dengan hadis ini, Imam Abu Abdurrahman as-Sulami tak pernah berhenti mengajarkan al-Quran selama empat puluh tahun di Masjid Agung Kufah karena ia begitu memahami makna hadis ini.
Pada kesempatan lain, Rasulullah saw. pernah bersabda, sebagaimana dituturkan oleh Abu Hurairah ra., โTidaklah suatu kaum berkumpul di suatu rumah Allah, membaca kitab Allah dan mempelajarinya, melainkan akan diturunkan kepada mereka ketenangan; mereka akan diliputi oleh rahmat, dikelilingi oleh malaikat dan akan disebut-sebut Allah di hadapan orang-orang yang ada di sisi-Nya (para malaikat).โ (HR Muslim).
Abu Umamah ra. juga pernah mendengar Rasulullah saw., bersabda: โBacalah oleh kamu al-Quran, sesungguhnya (al-Quran) itu datang pada Hari Kiamat menjadi syafaat bagi pembacanya.โ (HR Muslim).
Dengan semua keutamaan itu, wajarlah jika para Sahabat berlomba-lomba membaca, mempelajari dan mengamalkan kandungan al-Quran. Dalam hal membaca, misalnya, ada yang mengkhatamkan al-Quran dalam sehari semalam, bahkan ada yang khatam dua kali dalam sehari semalam. Dalam sebuah hadis sahih, Rasulullah saw. menyuruh Abdullah bin Umar agar mengkhatamkan al-Quran seminggu sekali. Begitu pula para Sahabat seperti Usman bin โAffan, Zaid bin Tsabit, Ibnu Masโud dan Ubay bin Kaโab; telah menjadi wiridnya untuk mengkhatamkan al-Quran pada setiap hari Jumat. Namun demikian, paling tidak, hendaknya setiap Muslim bisa mengkhatamkan al-Quran sebulan sekali. (HR Ahmad).
Itulah standar yang diberikan oleh Rasulullah saw. dalam membaca al-Quran. Bagaimana dengan kita? Mudah-mudah kita mengamalkan standar yang paling minimal dalam hal mengkhatamkan al-Quran: sebulan sekali. Jika saat ini mungkin terasa berat dan sulit sekali, terutama karena faktor kemalasan, hendaklah kita segera sadar, bahwa hati kita mungkin sedang dipenuhi dengan kotoran. Sebab, sebagaimana kata Utsman bin Affan ra. โJika hatimu bersih, niscaya ia tidak akan pernah kenyang dari firman-firman Tuhannya (al-Quran).โ
Perkataan Utsman ini bermakna, bahwa kecintaan dan interaksi kita dengan al-Quran merupakan ukuran kebersihan hati kita. Jika suatu ketika kita merasa berat untuk membaca al-Quran, sangat boleh jadi itu adalah pertanda bahwa hati kita kotor. Untuk membersihkannya, paksakanlah untuk membaca al-Quran, insya Allah ayat-ayat al-Quran yang kita baca pun akan membersihkan kotoran-kotoran tersebut.
ุงููููุขุงูููุฒูููููุงูู ููู ููููููุฉู ุงููููุฏูุฑู
Artinya:โSesungguhnya Kami yang telah menurunkannya (Al-Qurโan) pada malam kemuliaanโ. (Q.S. Al-Qadr: 1).
โฆ ููุจูุงููุญูููู ุฃูููุฒูููููุงูู ููุจูุงููุญูููู ููุฒูููโฆ
Artinya:โDan kami turunkan (Al-Quran itu) dengan sebenar-benarnya dan (Al-Quran itu) telah turun dengan (membawa) kebenaranโ. (Q.S. Al-Israโ : 105)
โฆููุงููููุง ููุฐูุง ู
ูุงููุนูุฏูููุง ุงูููู ููุฑูุณููููููู ููุตูุฏููู ุงูููู ููุฑูุณูููููููโฆ
Artinya :โMereka berkata: Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita, dan benarlah Allah dan Rasul-Nyaโ. (Q.S. Al-Ahzab : 22)
โฆููููุงูู ุงูู
ูุฑู ุงูููู ู
ูููุนููููุงู
Artinya:โDan ketetapan Allah pasti berlakuโ. (Q.S. An-Nisa: 47)
Sedangkan dalam Tadzkirah, potongan ayat-ayat tersebut dirangkaikan dengan beberapa perubahan, dan disebutkan beberapa kali dengan redaksi yang berbeda, yaitu:
ุงููููุขุงูููุฒูููููุงูู ููุฑูููุจูุงู
ูููู ุงููููุงุฏูููุงูู ููุจูุงููุญูููู ููุฒููููููุงูู ููุจูุงููุญูููู ููุฒูููู ุตูุฏููู ุงูููู ููุฑูุณููููููู ููููุงูู ุงูู
ูุฑู ุงูููู ู
ูููุนููููุงู
Artinya:โSesungguhnya Kami telah menurun-kannya (Tadzkirah) dekat Qadian dan dengan sebenarnya kami menurunkannya dan dengan sebenarnya telah turun. Maha Benar Allah dan Rasul-Nya dan ketetapan Allah pasti berlakuโ.
(Tadzkirah 1969 halaman 74-75, 360, dan 367)
ุงููููุขุงูููุฒูููููุงูู ููุฑูููุจูุงู
ูููู ุงููููุงุฏูููุงูู ููุจูุงููุญูููู ููุฒููููููุงูู ููุจูุงููุญูููู ููุฒูููู ููููุงูู ุงูู
ูุฑู ุงูููู ู
ูููุนููููุงู
Artinya:โSesungguhnya Kami telah menurun-kannya (Tadzkirah) dekat Qadian dan dengan sebenarnya kami menurunkannya dan dengan sebenarnya telah turun. Dan ketetapan Allah pasti berlakuโ.
(Tadzkirah 1969 halaman 275)
2. Dalam Al Qurโan disebutkan beberapa potongan ayat berikut:
ุงููููุขุงูููุฒูููููุงูู ููู ููููููุฉู ุงููููุฏูุฑู
Artinya:โSesungguhnya Kami yang telah menurunkannya (Al-Qurโan) pada malam kemuliaanโ. (Q.S. Al-Qadr: 1).
Sedangkan dalam Tadzkirah, ayat tersebut ditulis dengan penambahan, yaitu:
ุงููููุง ุงูููุฒูููููุงูู ูููู ููููููุฉู ุงููููุฏูุฑู ุงููููุง ูููููุง ู
ูููุฒููููููู
Artinya:โSesungguhnya Kami menurunkannya (Tadzkirah ini) pada malam Lailatul Qadar, sesungguhnya Kami benar-benar menurunkannya.โ
(Tadzkirah 1969 halaman 569)
3. Dalam Al Qurโan disebutkan potongan ayat berikut:
ูู ุฅููู ููููุชูู
ู ููู ุฑูููุจู ู
ููู
ููุง ููุฒููููููุง ุนูููู ุนูุจูุฏูููุง ููุงูุชูููุง ุจูุณูููุฑูุฉู ู
ูููู ู
ููุซููููู
โDan jika kamu dalam keraguan tentang Al Qurโan yang Kami wahyukan kepada hamba Kami, buatlah satu surat yang semisal Al Qurโan itu.โ
(QS. Al Baqarah: 23)
Sedangkan dalam Tadzkirah, potongan ayat tersebut dirubah dan disebutkan beberapa kali dengan redaksi yang berbeda, yaitu:
ููุงููู ููููุชูู
ู ููู ุฑูููุจู ู
ููู
ููุง ููุฒููููููุง ููุงูุชูููุง ุจูุงูููุฉู ู
ูููู ู
ููุซููููู
Artinya:โDan jika kamu dalam keraguan tentang apa yang telah Kami turunkan, maka buatlah satu ayat yang semisal dengannya.โ
(Tadzkirah 1969 halaman 798)
ุงููู ููููุชูู
ู ููู ุฑูููุจู ู
ูู
ููุข ุงููููุฏูููุง ุนูุจูุฏูููุง ููุงูุชูููุง ุจูููุชูุงุจู ู
ููู ู
ูุซููููู
Artinya:โJika kamu dalam keraguan tentang apa yang telah Kami kuatkan kepada hamba Kami, maka buatlah satu kitab yang semisal dengannya. โ
(Tadzkirah 1969 halaman 251)
4. Dalam Al Qurโan disebutkan ayat mengenai fungsi kerasulan Muhammad shallallhu โalaihi wasallam, yaitu:
โDan tiadalah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alamโ. (QS. Al Anbiyaโ: 107)
Sedangkan dalam Tadzkirah, terdapat ayat buatan Mirza Ghulam Ahmad tentang kerasulannya, yaitu:
ุงููููุง ุงูุฑูุณูููููุง ุงูุญูู
ูุฏู ุงูููู ููููู
ููู ููุงูุนูุฑูุถูููุง ููููุงููููุง ููุฐููุงุจู ุฃูุดูุฑู
Artinya:โSesungguhnya Kami mengutus Ahmad kepada kaumnya, akan tetapi mereka berpaling dan mereka berkata: seorang yang amat pendusta lagi sombong.โ
(Tadzkirah 1969 halaman 375 dan 391)
5. Dalam Al Qurโan disebutkan ayat berikut:
ูููู ุฅููู ููููุชูู
ู ุชูุญูุจูููููู ุงูููู ููุงุชููุจูุนููููููู ููุญูุจูุจูููู
ู ุงููู ูู ููุบูููุฑูููููู
ู ูุฐููููุจูููู
ู ููุงูููู ุบูููููุฑู ุฑููุญูููู
ู
Artinya:โKatakanlah (wahai Muhammad): Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayangโ. (Q.S. Ali Imran: 31)
Ayat Al Qurโan yang ditujukan kepada Nabi Muhammad shallallhu โalaihi wasallam hanya disebutkan satu kali, sedangkan dalam Tadzkirah ayat yang ditujukan kepada Nabi Mirza Ghulam Ahmad disebutkan beberapa kali, sehingga ayat-ayat tersebut seolah-olah berebut pengaruh antara Nabi Muhammad shallallhu โalaihi wasallam dengan Nabi Mirza Ghulam Ahmad dari India. Ayat-ayat tentang Mirza Ghulam Ahmad diantaranya:
ูููู ุงููู ููููุชูู
ู ุชูุญูุจูููููู ุงูููู ููุงุชููุจูุนููููููู ููุญูุจูุจูููู
ู ุงูููู
Artinya:โKatakanlah (wahai Ahmad): Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mengasihimu.โ
(Tadzkirah 1969 halaman 46)
ูููู ุงููู ููููุชูู
ู ุชูุญูุจูููููู ุงูููู ููุงุชููุจูุนููููููู ููุญูุจูุจูููู
ู ุงูููู
Artinya:โKatakanlah (wahai Ahmad): Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mengasihimu.โ
(Tadzkirah 1969 halaman 61)
ูููู ุงููู ููููุชูู
ู ุชูุญูุจูููููู ุงูููู ููุงุชููุจูุนููููููู ููุญูุจูุจูููู
ู ุงูููู ููููุฌูุนููู ูููููู
ู ููููุฑูุง ูููููุฌูุนููู ูููููู
ู ููุฑูููุงููุง ูููููุฌูุนูููููู
ู ู
ูููู ุงููู
ูููุตูููุฑููููู
Artinya:โKatakanlah (wahai Ahmad): Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mengasihimu, dan memberikan kepadamu cahaya dan furqan, dan menjadikan kamu termasuk orang-orang yang diselamatkan.โ
(Tadzkirah 1969 halaman 218)
ูููู ุงููู ููููุชูู
ู ุชูุญูุจูููููู ุงูููู ููุงุชููุจูุนููู ูููู ููุญูุจูุจูููู
ู ุงูููู ูู ููุบูููุฑูููููู
ู ุฐู ููููุจูููู
ู ูู ููุฑูุญูู
ู ุนูููููููู
ู ูููููู ุงูุฑูุญูู
ู ุงูุฑููุงุญูู
ููููู
Artinya:โKatakanlah (wahai Ahmad): jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihimu dan meng-ampuni dosa-dosamu dan mem-berikan rahmat kepadamu dan Dia Maha Penyayang diantara para penyayang.โ
(Tadzkirah 1969 halaman 221)
ูููู ุงููู ููููุชูู
ู ุชูุญูุจูููููู ุงูููู ููุงุชููุจูุนููููููู ููุญูุจูุจูููู
ู ุงูููู ูููููู ููุงุงููููููุง ุงููููุงุณู ุงููููู ุฑูุณููููู ุงูููู ุงูููููููู
ู ุฌูู
ูููุนูุง ุงููู ู
ูุฑูุณููู ู
ูููู ุงูููู
Artinya:โKatakanlah (wahai Ahmad): Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mengasihimu โ dan katakanlah: โHai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua โ yaitu sebagai orang yang diutus oleh Allahโ.
(Tadzkirah 1969 halaman 352)
ูููู ุงููู ููููุชูู
ู ุชูุญูุจูููููู ุงูููู ููุงุชููุจูุนููููููู ููุญูุจูุจูููู
ู ุงูููู
Artinya:โKatakanlah (wahai Ahmad): Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mengasihimu.โ
(Tadzkirah 1969 halaman 368)
ูููู ุงููู ููููุชูู
ู ุชูุญูุจูููููู ุงูููู ููุงุชููุจูุนููููููู ููุญูุจูุจูููู
ู ุงูููู
Artinya:โKatakanlah (wahai Ahmad): Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mengasihimu.โ
(Tadzkirah 1969 halaman 467)
6. Dalam Al Qurโan disebutkan ayat berikut:
โฆ ููุงุฌูุนููู ุฃูููุฆูุฏูุฉู ู
ูููู ุงููููุงุณู ุชููููููู ุงูููููููู
ู โฆ
โโฆMaka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada merekaโฆโ (QS. Ibrahim: 37)Sedangkan dalam Tadzkirah, potongan ayat tersebut dirubah dan ditambahi, yaitu:
ููุงุฌูุนููู ุงูููุฆูุฏูุฉู ููุซูููุฑูุฉู ู
ูููู ุงููููุงุณู ุชููููููู ุงูููููู
Artinya:โBuatlah hati banyak orang cenderung kepadakuโ
(Tadzkirah 1969 halaman 776)
1. Dalam Tadzkirah juga banyak ayat-ayat yang merupakan buatan Mirza Ghulam Ahmad sendiri, diantaranya:
ุงูููุชู ู
ูููููู ููุงููุงู ู
ููููู
Artinya:โKamu berasal dari-Ku dan Aku darimu. โ
(Tadzkirah 1969 halaman 774)
ููุถูุนูููุง ุงููููุงุณู ุชูุญูุชู ุงูููุฏูุงู
ููู
Artinya:โKami menempatkan manusia berada dibawah kedua telapak kakimu.โ
(Tadzkirah 1969 halaman 744)
ุงูููุชู ู
ูููููู ููุงููุงู ู
ููููู
ุธูููููุฑููู ุธูููููุฑููู
Artinya:ุธูููููุฑููู ุธูููููุฑููู
โKamu berasal dari-Ku dan Aku darimu.
Punggungmu adalah punggung-Kuโ
(Tadzkirah 1969 halaman 704)
โAllah mengasihimu.
Sesungguhnya kamu adalah yang tertinggi.โ
(Tadzkirah 1969 halaman 693)
7. Dalam Al Qurโan disebutkan ayat berikut:
โโฆ dan diberikan-Nya kepadamu apa yang belum pernah diberikan-Nya kepada seorangpun diantara umat-umat yang lain.โ (QS. Al Maidah: 20)
Sedangkan dalam Tadzkirah, potongan ayat tersebut dirubah dan ditambahi, yaitu:
ุงูููุญูู
ูุฏู ููููู ุงูููุฐููู ุงูุฐูููุจู ุนููููู ุงููุญูุฒููู ููุขุชูุงูููู ู
ูุงููู
ู ููุคูุชู ุงูุญูุฏู ู
ูููู ุงููุนูุงููู
ููููู
Artinya:โSegala puji bagi Allah Dzat Yang telah menghilangkan dariku kesedihan dan telah memberikan kepadaku apa yang tidak pernah Dia berikan kepada seorangpun di alam ini.โ
(Tadzkirah 1969 halaman 664)
8. Dalam Al Qurโan disebutkan ayat berikut:
ุฃููููุงู ููุชูุฏูุจููุฑููููู ุงููููุฑูุขูู ููููููููุงูู ู
ููู ุนูููุฏู ุบูููุฑู ุงูููู ููููุฌูุฏูููุง ูููููู ุงุฎูุชููุงูููุง ููุซูููุฑูุง
Artinya:โMaka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qurโan? Kalau kiranya Al Qurโan itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak didalamnya.โ (QS. An Nisaโ: 82)
Sedangkan dalam Tadzkirah, ayat tersebut dipenggal dan dirubah, yaitu:
ูููู ุงููู ููุงูู ู
ููู ุนูููุฏู ุบูููุฑู ุงูููู ููููุฌูุฏูููุง ูููููู ุงุฎูุชููุงูููุง ููุซูููุฑูุง
Artinya:โKatakanlah: kalau kiranya bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapati pertentangan yang banyak di dalamnya.โ
(Tadzkirah 1969 halaman 663)
PERIHAL WAHYU YANG MERUPAKAN BAJAKAN
DARI AL QURโAN
Dalam Buku Suatu Tanggapan Benarkah Ahmadiyah Sesat?, terbitan Pedoman Besar Gerakan Ahmadiyah Indonesia (PB GAI), Yogyakarta, Agustus 2002, halaman 13 disebutkan:
โโฆ Apakah wahyunya merupakan potongan-potongan Alqurโan atau bukan potongan Alqurโan, bukan urusan Mirza Ghulam Ahmad tetapi urusan Allah subhanahu wataโala.!
DARI AL QURโAN
Dalam Buku Suatu Tanggapan Benarkah Ahmadiyah Sesat?, terbitan Pedoman Besar Gerakan Ahmadiyah Indonesia (PB GAI), Yogyakarta, Agustus 2002, halaman 13 disebutkan:
โโฆ Apakah wahyunya merupakan potongan-potongan Alqurโan atau bukan potongan Alqurโan, bukan urusan Mirza Ghulam Ahmad tetapi urusan Allah subhanahu wataโala.!
TANGGAPAN AKHIR LPPI
Perilaku dusta yang amat keji seperti ini telah dijelaskan dalam Al Qurโan, yaitu ancaman bagi orang yang mengaku menerima wahyu dan menulis kitab dengan tangannya sendiri, kemudian dikatakannya dari Allah subhanahu wataโala, serta merubah dan membajak wahyu Allah yang telah diturunkan kepada Rasul-Nya. Allah berfirman:{ู
ููู ุงูููุฐููููู ููุงุฏูููุง ููุญูุฑูููููููู ุงููููููู
ู ุนููู ู
ููููุงุถูุนููู ูู ูููููููููููู ุณูู
ูุนูููุง ููุนูุตูููููุง ููุงุณูู
ูุนู ุบูููุฑู ู
ูุณูู
ูุนู โฆ}
Artinya:โYaitu orang-orang Yahudi, mereka merubah perkataan dari tempat-tempatnya. Mereka berkata: โKami mendengarโ, tetapi kami tidak mau menurutinya. Dan (mereka mengatakan pula): โDengarlahโ sedang kamu sebenarnya tidak mendengar apa-apaโฆโ (QS. An Nisaโ: 46)
{ููุจูู
ูุง ููููุถูููู
ู ู
ูููุซูุงููููู
ู ููุนููููุงููู
ู ููุฌูุนูููููุง ููููููุจูููู
ู ููุงุณูููุฉู ููุญูุฑูููููููู ุงููููููู
ู ุนููู ู
ููููุงุถูุนููู ููููุณูููุง ุญูุธููุง ู
ููู
ููุง ุฐููููุฑูููุง ุจูููโฆ}
Artinya:โ(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannyaโฆโ (QS. Al Maidah: 13)
{ูููููููู ููููููุฐููููู ููููุชูุจููููู ุงููููุชูุงุจู ุจูุฃูููุฏูููููู
ู ุซูู
ูู ูููููููููููู ูุฐูุง ู
ููู ุนูููุฏู ุงูููู ููููุดูุชูุฑูููุง ุจููู ุซูู
ูููุง ูููููููุงู ูููููููู ูููููู
ู ู
ูู
ููุง ููุชูุจูุชู ุฃูููุฏูููููู
ู ูููููููู ูููููู
ู ู
ููู
ููุง ููููุณูุจููููู}
Artinya:โMaka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: โIni dari Allahโ, (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan.โ (QS. Al Baqarah: 79).
Semoga menjadi hikmah dalam kita mencintai Kitabullah.....amin..
ARTIKEL TERKAIT:
Inspirasi
- Ternyata Air Lebih Mahal Dari Emas
- Rindu Gunung Yang Dulu...
- Pendaki Era 90 an, Penuh Perjuangan
- Jangan Salah Pilih Teman Pendakian Gunungmu!
- Norman Edwin Quotes
- Tips Seru Petualangan Dengan Anak
- Inilah Sensasi Saat Mendaki Gunung
- Ingin Sahabat Sejati? Carilah Di Hutan Belantara
- Berilah 'Kelas Alam' Bagi Si Kecil
- 10 Lagu Wajib Nasional Indonesia Yang Menggetarkan Hati
- Romantisnya Mendaki Gunung Dengan Pasangan
- Mengharukan: Demi Anak, Seorang Ayah Jual Pena
- 70 Kali Dalam Sehari Maut Dekat Dengan Manusia
- Menikmati Pemandangan Alam Adalah Hak Kita, Tapi....
- Mendaki Gunung Tidak Akan Merubah Apapun!
- Inilah Masjid Portable Yang Pertama Di Indonesia
- Tips Berwudhu Di Alam Bebas
- Tips Packing Yang Tepat Untuk Mendaki Gunung
- Modal Utama Pendakian Gunung: Niat Belajar Dari Alam
- Menjadi Pendaki Yang Cerdas
- Gunung, Racun Yang Menyembuhkan!
- Sang Pemberani Yang Masuk Dalam Kawah Merapi
- Jatuh Cinta Paling Indah Itu Di Puncak Gunung
- Izinkanlah Aku Mendaki Gunung, Sekali Ini
- Dari Gunung Untuk Para Pendakinya