Banyak pendaki gunung yang tidak tahu dengan Cantigi, pohon kerdil yang hanya tumbuh di puncak gunung, berdaun kemerahan seperti ibu jari dan berbuah warna hitam. Pohon kerdil inilah yang memberikan bantuan terhadap pendaki untuk berpegang ketika naik dan turun gunung. Pohon ini pulalah yang melindungi pendaki dari terjangan badai. Pohon ini pulalah yang menyediakan lantai yang nyaman untuk bivak. Ia hasilkan buah dan pucuk yang bisa dimakan bagi pendaki yang tersesat.
Dan kembali saat kami menuju Merapi kembali pada tanggal 7 April 2012, untuk pendakian konservatif seperti biasa, kami jumpai lagi Cantigi, Sang Pelindung di Pasar Bubrah Merapi. Kini, Cantigi mulai bersemi. Cantik dan mengagumkan!
Kembali kami pupuk si Cantigi agar nanti apabila kami kelak kembali kesana, Cantigi telah beranjak dewasa dan semakin gagah menjadi pohon pelindung bagi pendaki Merapi. Dan semoga banyak pendaki yang mulai peduli kepada Cantigi dengan langkah kecil: tidak merusaknya!
Cantigi memiliki daya tahan yang hebat. Mampu tumbuh di media yang sedikit makanan dan nutrisi. Akarnya kuat mencengkeram. Sehebat apapun badai, Cantigi tak akan tumbang. Kuat mengadapi cuaca yang ekstrim dingin, dan menepis panas yang lekang. Tidak pernah kita bayangkan bukan, jika Cantigi sehebat itu?
Rasanya tidak ada yang percuma apabila menjadi pendaki konservatif, yang tidak hanya tahu naik dan turun gunung tanpa meninggalkan apapun juga. Mari kita mulai palingkan wajah dan harapan baik ke Cantigi, sang pelindung para pendaki. Rawat dan biarkan dia hidup di rumahnya. Bunga yang tidak hanya indah di sela tebing terjal dan tingginya gunung, dia juga melindungi pendaki dari terpaan badai.
Senang rasanya melihat Cantigi di Merapi mulai bersemi dan perlahan tumbuh dewasa. Bangga rasanya dan tidak merasa rugi dengan melakukan pendakian dan membawa logistik lain, yakni pupuk untuk Cantigi di Merapi.
Memang seharusnya, Cantigi dan pendaki sebaiknya saling menjaga , dan Cantigi telah menjadi pohon penjaga, dan kini saatnya kita pendaki membalas jasanya dengan juga menjaganya. Agar tetap tumbuh di tingginya gunung.
Cobalah saat mendaki gunung, bawalah pupuk sebagai makanan Cantigi, karena dia butuh itu, Cantigi di juluki pohon kerdil karena dia kurang nutrisi! Jangan hanya kagum, tetapi lakukanlah!
ARTIKEL TERKAIT:
konservasi
- Stop Sampah Dan Vandalisme Di Gunung
- Mengenal Bunga Edelweiss Lebih Jauh
- Ranu Kumbolo, Surga Yang Tak Lagi Dirindukan
- Pentingnya Hutan Bagi Kehidupan
- Inilah Ancaman Hukum Bagi Perusak Satwa Liar Yang Dilindungi
- Menjadi Artis Di Medsos Dengan Membunuh Kucing Hutan!
- Karena Menyantap Kucing Hutan, Mahasiswi Jember Ini Di Bekuk Polisi
- Inilah 10 Negara Yang Ikut Menyumbang Rusaknya Bumi
- Pak Sadiman, Sang Penyelamat Hutan Negara
- Inilah Cara Tumbuhan Bertunas Setelah Kebakaran Di Alam
- Apa Yang Menyebabkan Kebakaran Di Hutan?
- Sampah Di Gunung - Gunung Indonesia Semakin Mengkhawatirkan
- Benarkah Harimau Jawa Telah Punah?
- Tangisan Rinjani Karena Pendakinya
- Inilah Elang Jawa, Wajah Asli Garuda Indonesia
- Satu Spesies Satwa Punah, Apa Yang Terjadi?
- Mari Selamatkan Rinjani!
- Pentingnya Pohon Dan Alam Terbuka Bagi Manusia
- Mengenal Gunung Rinjani Lebih Jauh
- Tips Mengurangi Sampah Saat Mendaki Gunung
- Mengenal Penghargaan Kalpataru
- 16 Jenis Burung Elang Di Pulau Jawa
- Hutan Tropis Sumatera Terancam Bahaya
- Misi Menjaga Slamet Tetap Lestari
- Pesan Bumi Di Hari Bumi