Ranu Kumbolo mempunyai air yang bersih dan jernih sehingga banyak di gunakan sebagai lokasi beristirahat bagi banyak pendaki Semeru.
Malam itu, sendiri ku melihat langit yang di hiasi kilauan beribu - ribu bintang di atas Danau Ranu Kumbolo. Ditemani indahnya bintang dan dinginnya malam Ranu Kumbolo.
Cahaya Matahari pagi mengintip di antara dua bukit, dengan malunya sedikit demi sedikit keluar dari sangkar. Hawa dingin Gunung Semeru terhapus sinar cerahnya.
Berbagai sensasi akan di rasakan para pendaki saat di Ranu Kumbolo. Tertiup angin pagi di ketinggian 2400 mdpl. Kabut putih menyelimuti permukaan Ranu Kumbolo, seakan menghangatkan suasana dingin di pagi hari Gunung Semeru.
Mata seakan rugi untuk berkedip, kilatan blits dari kamera para pendaki Gunung Semeru membuat Ranu Kumbolo menjadi selayaknya artis pada saat itu.
Sebuah Keagungan Tuhan tersirat dalam setiap detiknya. Karya Seni Sang Maha Pencipta dan Sang Pemilik Mayapada dengan komponen utama Alam, di iringi indahnya kicau burung di pagi hari, pepohonan hijau sebagai pemanis, permukaan danau Ranu Kumbolo seakan lembaran cermin besar yang di gelar asri. Ditambah udara segar Gunung Semeru yang tak mungkin kita dapatkan di kota.
Tetapi, semua hal menyenangkan itu akan hilang dalam sekejap, karya Agung Sang Maha Pencipta yang mengiringi pagi para pendaki Gunung Semeru akan mengungkap sebuah kenyataan pahit.
Perlahan - lahan sampah - sampah akan terlihat jelas tercecer di hamparan sabana. Tumpukan arang kayu bakar merusak keindahan rumput Ranu Kumbolo.
Botol - botol dan bungkus plastik makanan instan, adalah sebuah tiket yang dibayarkan para pendaki saat pertunjukan Karya seni Sang Pemilik Mayapada tadi usai.
Dengan tak bertanggung jawab para pendaki pun meninggalkan keindahan Ranu Kumbolo seakan tak peduli. Dengan kamera yang berisi gambar dirimu, mereka pergi menuju Mahameru.
Ranu Kumbolo, semoga kau tetap bertahan seperti ini, sehingga anak cucu kami bisa menyapa engkau di suatu pagi seperti ini. Tetaplah bertahan walau setiap hari kau di khianati para pecinta alam.
ARTIKEL TERKAIT:
Inspirasi
- Ternyata Air Lebih Mahal Dari Emas
- Rindu Gunung Yang Dulu...
- Pendaki Era 90 an, Penuh Perjuangan
- Jangan Salah Pilih Teman Pendakian Gunungmu!
- Norman Edwin Quotes
- Tips Seru Petualangan Dengan Anak
- Inilah Sensasi Saat Mendaki Gunung
- Ingin Sahabat Sejati? Carilah Di Hutan Belantara
- Berilah 'Kelas Alam' Bagi Si Kecil
- 10 Lagu Wajib Nasional Indonesia Yang Menggetarkan Hati
- Romantisnya Mendaki Gunung Dengan Pasangan
- Mengharukan: Demi Anak, Seorang Ayah Jual Pena
- 70 Kali Dalam Sehari Maut Dekat Dengan Manusia
- Menikmati Pemandangan Alam Adalah Hak Kita, Tapi....
- Mendaki Gunung Tidak Akan Merubah Apapun!
- Inilah Masjid Portable Yang Pertama Di Indonesia
- Tips Berwudhu Di Alam Bebas
- Tips Packing Yang Tepat Untuk Mendaki Gunung
- Modal Utama Pendakian Gunung: Niat Belajar Dari Alam
- Menjadi Pendaki Yang Cerdas
- Gunung, Racun Yang Menyembuhkan!
- Sang Pemberani Yang Masuk Dalam Kawah Merapi
- Jatuh Cinta Paling Indah Itu Di Puncak Gunung
- Izinkanlah Aku Mendaki Gunung, Sekali Ini
- Dari Gunung Untuk Para Pendakinya