Di beberapa titik pendakian di gunung yang masuk kawasan Bromo Tengger Semeru itu penuh dengan sampah yang berserakan.
Mengapa ya sebagian para pendaki Semeru masih suka membuang sampah sembarangan?
Beberapa titik pendakian yang penuh sampah itu antara lain di Ranu Kumbolo, Kalimati, dan Arcopodo. Ketiga titik pendakian ini merupakan lokasi yang biasa dijadikan para pendaki untuk mendirikan tenda.
Keberadaan sampah plastik di kawasan gunung api tertinggi di Pulau Jawa ini sudah sangat mengkhawatirkan. Gunung Semeru terlihat kumuh.
Sangat mengesalkan melihat kondisi tersebut. Bukan hanya sampah yang berserakan, tetapi banyak sampah plastik yang dibakar dan dibiarkan begitu saja.
Dibandingkan dengan beberapa gunung lain di Pulau Jawa, Bali, dan Lombok, keberadaan sampah di Gunung Semeru yang paling parah. Kuantitas sampah di Gunung Semeru mengalahkan gunung lainnya.
Kita semua berharap otoritas Taman Nasional harus segera menemukan formula yang tepat untuk mengelola sampah di Gunung Semeru yang kian menumpuk. Keberadaan sampah di Gunung Semeru merupakan masalah yang harus segera diatasi.
Coba kita bayangkan, bagaimana Gunung Semeru sepuluh tahun ke depan jika persoalan sampah tidak segera ditemukan solusinya.
Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Kabupaten Lumajang, Sucipto, membenarkan perihal sampah yang mengotori kawasan Gunung Semeru ini. "Hal ini tidak bisa dibenarkan," kata Sucipto.
Taman Nasional bersama dengan sukarelawan, kata dia, akan membersihkan sampah di sejumlah titik pendakian. "Nanti setelah libur panjang akhir pekan mendatang. Tanggung kalau sekarang dilakukan karena libur panjang akhir pekan mendatang pasti akan banyak pendaki lagi yang datang," katanya.
Kalau begitu, dari awal, apabila Anda seorang pendaki yang cinta alam, sesuai dengan nama di jaket Anda, hindari buang sampah di gunung, terutama Semeru. Atau saat mendaki Semeru, lakukan kegiatan berguna: Bersih Gunung. Buang sampah pada tempatnya.
Cintai Alam Sepenuh Hati Agar Bumi Bernafas Kembali...
ARTIKEL TERKAIT:
konservasi
- Stop Sampah Dan Vandalisme Di Gunung
- Mengenal Bunga Edelweiss Lebih Jauh
- Ranu Kumbolo, Surga Yang Tak Lagi Dirindukan
- Pentingnya Hutan Bagi Kehidupan
- Inilah Ancaman Hukum Bagi Perusak Satwa Liar Yang Dilindungi
- Menjadi Artis Di Medsos Dengan Membunuh Kucing Hutan!
- Karena Menyantap Kucing Hutan, Mahasiswi Jember Ini Di Bekuk Polisi
- Inilah 10 Negara Yang Ikut Menyumbang Rusaknya Bumi
- Pak Sadiman, Sang Penyelamat Hutan Negara
- Inilah Cara Tumbuhan Bertunas Setelah Kebakaran Di Alam
- Apa Yang Menyebabkan Kebakaran Di Hutan?
- Sampah Di Gunung - Gunung Indonesia Semakin Mengkhawatirkan
- Benarkah Harimau Jawa Telah Punah?
- Tangisan Rinjani Karena Pendakinya
- Inilah Elang Jawa, Wajah Asli Garuda Indonesia
- Satu Spesies Satwa Punah, Apa Yang Terjadi?
- Mari Selamatkan Rinjani!
- Pentingnya Pohon Dan Alam Terbuka Bagi Manusia
- Mengenal Gunung Rinjani Lebih Jauh
- Tips Mengurangi Sampah Saat Mendaki Gunung
- Mengenal Penghargaan Kalpataru
- 16 Jenis Burung Elang Di Pulau Jawa
- Hutan Tropis Sumatera Terancam Bahaya
- Misi Menjaga Slamet Tetap Lestari
- Pesan Bumi Di Hari Bumi