Menurut para sesepuh Jawa:
"Gunung Slamet pancen mandan sejen / beda karo gunung - gunung liyane nang tlatah Jawa, Gunung Slamet pancen dudu gunung sing biasa didaki mung kanggo tujuan wisata / rekreasi, hobi utawa mung sekedar pengin naklukaken. Pendakian meng puncak Gunung Slamet biasane kanggo tujuan - tujuan khusus umpamane merga ana alesan spiritual, mulane pendaki - pendaki kudu nglengkapi syarat - syarate ndisit ".
( Konon menurut cerita orang tua Gunung Slamet memang sedikit berbeda dengan gunung lain di tanah Jawa, Gunung Slamet memang bukan gunung biasa didaki cuma untuk tujuan wisata / rekrasi,nhobi atau sekedar ingin menaklukkan, pendakian ke puncak Gunung Slamet biasanya untuk tujuan khusus, misalnya karena ada alasan spiritual, makanya para pendaki harus melengkapi persyaratannya dulu ).
Slamet Dalam Bahasa Indonesia Artinya "Selamat"
Setidaknya sejak jaman kakek buyut hingga sekarang gunung tersebut tidak pernah "terbatuk - batuk" apalagi meletus. Keberadaan gunung yang memberikan rasa aman dan tenang selama ini seakan memberikan "keselamatan" bagi masyarakat di sekitarnya.
Ada semacam anggapan dimasyarakat bahwa jika sejak dulu Gunung Slamet tersebut sering meletus atau lainnya maka mungkin sejak dulu pula gunung tersebut tidak akan dinamakan Gunung Slamet. Itulah mengapa gunung tersebut dinamakan Gunung Slamet hingga sekarang.
Meski hanya cerita mitos, namun akibat yang dibayangkan sungguh mengerikan. Mitos lainnya menceritakan bahwa meletusnya Gunung Slamet akan "membelah" Pulau Jawa menjadi dua bagian.
Entah itu karena timbulnya rekahan besar yang membentang dari utara ke selatan ( dan air laut mengalir masuk hingga menyatu ) atau karena masing - masing wilayah di barat dan timur bergeser saling menjauh.
Letaknya yang hampir tepat ditengah - tengah antara batas pantai utara dan pantai selatan, serta dikelilingi setidaknya 5 wilayah kabupaten yang berbatasan langsung ( Brebes, Tegal, Pemalang, Banyumas, Purbalingga ) dan 2 wilayah yang tidak langsung ( Kab. Cilacap, Kota Tegal ) dimana jika kita lihat di peta akan membentuk suatu garis lurus yang membelah Pulau Jawa.
Tak terbayangkan akibatnya jika memang akhirnya Gunung Slamet benar - benar meletus apalagi dengan letusan yang sangat besar, semua wilayah tersebut masuk dalam jangkuan semburan ( minimal debu atau awan panas ).
Meski mitos tak terbukti, namun bisa dipastikan Pulau Jawa akan lumpuh. Jalur Pantura akan tersendat, jalur selatan tak bisa digunakan dan jalur tengah akan lumpuh total. Jika dibayangkan sungguh mengerikan.
ARTIKEL TERKAIT: