Partner Your Adventure

Facebook Instagram

Pemandu

Pemandu gunung profesional dan Porter berpengalaman Membuat wisata gunungmu menyenangkan.

Baca

Guide

A mountain guide is a profession that is not easy in the waistband by climbers who are already poor...

Baca

Tetaplah Bertualang

Karena dengan bertualang, maka sejarah peradaban manusia akan terus berkembang.

Baca

Hymne

Hymne Belantara Indonesia silahkan anda semua miliki dan dengarkan nuansa pemujaan.

Baca

Showing posts with label Kesehatan. Show all posts
Showing posts with label Kesehatan. Show all posts

Cara Mengatasi Kram Otot Saat Mendaki

Mendaki gunung memang menyenangkan. Tetapi menjadi seperti bencana saat kaki atau bagian tubuh yang lain terkena kram. Rasa sakit yang muncul tiba - tiba akan menjadi penghalang untuk pendaki melakukan kegiatannya.

Cara Mengatasi Kram Otot Saat Mendaki

Kram otot pada kaki yang dirasakan pendaki di sebabkan oleh cedera, dehidrasi atau juga kelelahan otot karena digunakan bderjalan terus - menerus. Gejala ini memang akrab bagi pendaki gunung.

Untuk mencegah adanya kram otot kaki, kamu bisa membiasakan latihan fisik sebelum mendaki gunung. Aktivitas sederhana yang bisa kamu lakukan adalah dengan jogging beberapa putaran lapangan sepak bola.

Selain bisa melatih otot kakimu, jogging juga bisa melatih pernapasan kamu saat udara semakin yang semakin menipis ketika mendaki.

Tetapi biasanya yang sering terjadi adalah kamu kelupaan melakukan beberapa langkah pencegahan kram otot yang harus kamu lakukan untuk meminimalisir adanya kram otot.

Jika sudah terlanjut mengalami kram ototkamu bisa mencoba langkah - langkah berikut ini untuk mengatasinya:

Hentikan Langkahmu Dan Lemaskan Otot Kaki 
Usahakan jangan memaksa kakimu untuk terus berjalan ketika kamu merasakan gejala kram otot. Segerakan berhenti dan merilekskan kakimu agar otot kakimu tidak merasakan sakit yang menyiksa akibat kram otot.

Semakin memaksakan kakimu untuk berjalan hanya akan membuat gejala kram otot semakin menyiksa dan semakin berat untuk berjalan.

Duduk Rileks Dan Letakkan Kaki Lebih Tinggi Dari Organ Jantung 
Salah satu penyebab adanya kram otot adalah adanya gangguan sirkulasi darah karena penyempitan otot. Dengan meletakkan kaki lebih tinggi dari jantung bisa membantu kamu untuk menstabilkan sirkulasi darah di kaki kamu.

Cara Mengatasi Kram Otot Saat Mendaki

Rileks ya biar tampilanmu tetap keren!

Tarik Jempol Kaki Ke Arah Tubuh
Jangan terlalu berlebihan melakukan langkah ini. Lakukan perlahan agar otot kaki tidak cidera. Minta bantuan teman mendaki kamu jika kamu kesulitan melakukannya sendiri.

Cara Mengatasi Kram Otot Saat Mendaki

Pijat Betis Atau Bagian Tubuh Yang Kram Dengan Perlahan
Kalau kamu sudah selesai melakukan ketiga langkah - langkah tersebut, selanjutnya kamu bisa memijat kaki kamu dengan perlahan - lahan dan hati - hati.

Cara Mengatasi Kram Otot Saat Mendaki

Pada langkah ini, kamu akan bolak - balik mengalami gejala kram. Ulangi langkah kedua, ketiga dan keempat saat gejala kram muncul kembali.

Usahakan tetap rileks, jangan langsung memutuskan untuk melanjutkan perjalanan sebelum kamu bernar benar menghilangkan rasa kram kamu. Karena dipastikan kamu akan mengalami kram lagi saat kamu memaksa kakimu berjalan lagi,

Minum Air Putih Yang Cukup Untuk Mencegah Dehidrasi
Selain kelelahan otot, dehidrasi adalah penyebab paling mutlak adanya penyempitan otot kamu. Jangan pernah lupa untuk selalu minum ketika kamu merasakan haus.

Meskipun kram adalah hal yang sepele, nyatanya rasa sakitnya sangat menyiksa. Jangan sampai kamu tidak tahu cara mengatasinya. 

Yang pasti, kamu wajib melakukan pencegahan kram sebelum mendaki. Urusan nanti terkena kram atau tidak, setidaknya kamu sudahmencoba meminimalisirnya.   phinemo

Jangan Naik Gunung Jika Mempunyai Penyakit Ini

Kegiatan mendaki gunung sangat membutuhkan fisik ekstra sehat. Dan jika ada orang yang memiliki riwayat penyakit tertentu sangat dianjurkan untuk tidak mendaki gunung, sebab resikonya sangatlah serius, mulai dari cedera hingga kematian mendadak!

Jangan Naik Gunung Jika Mempunyai Penyakit Ini

Kita tahu bahwa ada beberapa faktor yang perlu diperhitungkan sebelum mendaki gunung. Pertama kondisi personel, seberapa berat medan yang dilalui, serta kondisi lingkungan yang meliputi cuaca, rekan sesama pendaki dan juga kelengkapan.

Terkait kondisi personel, orang - orang yang memiliki riwayat penyakit berikut ini tidak dianjurkan untuk mendaki gunung. ( kecuali Panu! )

1. Gangguan Jantung
Seperti halnya aktivitas fisik berintensitas berat lainnya, aktivitas mendaki gunung juga bisa meningkatkan kerja jantung.

Risiko kematian mendadak akibat serangan jantung dipastikan akan meningkat apabila sejak awal seorang pendaki punya riwayat gangguan jantung.

2. Darah Tinggi
Meski tidak memiliki gangguan jantung, seseorang dianjurkan agar menahan diri untuk tidak mendaki gunung jika punya riwayat hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Aktivitas fisik yang berat seperti pendakian gunung akan semakin meningkatkan tekanan darah dan dampaknya bisa sangat buruk bagi jantung dan pembuluh darah.

3. Gangguan Paru - Paru
Gangguan fungsi paru - paru baik karena sesak napas maupun sekedar flu bisa berbahaya jika dibawa naik gunung.

Selain kadar udara di ketinggian memang tipis, menurunnya kemampuan paru - paru dalam menyerap oksigen membuat jantung harus bekerja lebih keras untuk mendistribusikan oksigen yang hanya sedikit.

4. Glaukoma
Meski tidak fatal, risiko kerusakan mata saat mendaki gunung juga perlu diwaspadai jika memiliki riwayat glaukoma atau meningkatnya tekanan bola mata meskipun kondisinya tidak terlalu parah.

Saat mendaki medan terjal, seseorang cenderung mengejan sehingga tekanan rongga perut meningkat lalu diikuti juga oleh tekanan pada bola mata.

Kondisi ini seringkali tidak disadari, karena yang dirasakan biasanya hanya pusing-pusing di kepala. Padahal jika pendakian masih diteruskan, lama - kelamaan pandangan akan menjadi kabur dan bukan tidak mungkin akan memicu kerusakan yang lebih serius pada mata.

5. Diabetes
Pengidap diabetes sebenarnya tidak dilarang naik gunung, asal kondisinya terkontrol dalam arti rutin minum obat dan kadar gulanya sedang normal.

Namun jika tidak terkontrol, maka risiko yang perlu diwaspadai saat naik gunung adalah kemungkinan lecet atau cedera yang lebih serius.

Seperti yang kita tahu, lecet sekecil apapun pada pengidap diabetes bisa memicu komplikasi yang lebih serius.

Dampaknya mungkin tidak dirasakan saat itu juga, tetapi setelah turun dari gunung harus segera mendapat perawatan   health.detik

Mengenal Gejala Acute Mountain Sickness

Mendaki gunung adalah kegiatan luar ruang yang populer bagi masyarakat Indonesia. Namun dalam berkegiatan tersebut kita harus memperhatikan kondisi dan keadaan tubuh kita, apakah layak untuk mendaki atau tidak.

Acute Mountain Sickness

Kenali juga berbagai penyakit yang nantinya bisa menyerang pada saat pendakian. Penyakit ini biasa disebut altitude illness atau penyakit ketinggian.

Penyakit ketinggian yang biasanya menyerang para pendaki di atas gunung adalah Acute Mountain Sickness atau biasa disebut AMS.

Hal - hal yang bisa menyebabkan pendaki terkena penyakit ini adalah daya tahan tubuh pendaki terhadap perbedaan ketinggian dan kecepatan pendakian yang tidak teratur.

Menurut gejala dan levelnya, AMS masih terbagi menjadi tiga kategori yakni AMS ringan, AMS sedang dan AMS berat.

Sebanyak 75 persen kasus yang ada, AMS ringan biasanya terjadi pada saat pendaki memasuki ketinggian 3.000 - 4.000 Mdpl. Gejala munculnya AMS ringan biasanya muncul 12 - 24 jam setelah pendaki tiba di ketinggian tersebut.

Acute Mountain Sickness

Gejala yang muncul biasanya berupa sakit kepala, mual, kehilangan nafsu makan, sesak nafas, tidur terganggu, dan lain sebagainya.

Solusi untuk mengatasi hal ini adalah pendaki harus tetap sadar dan tetap melakukan aktivitas ringan. Disarankan untuk tidak langsung tidur jika mengalami gejala tersebut.

Sementara AMS sedang akan menyerang pendaki jika gejala pada AMS rendah tidak teratasi dengan baik.
Biasanya gejala yang muncul pada AMS sedang, pendaki akan merasakan sakit kepala parah, mual disertai muntah, penurunan kesadaran ( ataksia ), dan lain sebagainya.

Solusi jika pendaki mengalami gejala - gejala tersebut, segeralah turun ke tempat yang lebih rendah untuk proses penyesuaian ketinggian atau aklimatisasi.

Hal ini harus dilakukan untuk menghindari gejala ataksia mencapai titik puncaknya di mana si penderita tidak akan bisa berjalan dengan normal.

AMS berat terjadi ketika si penderita mengalami sesak nafas dan kehilangan kesadaran total ( penurunan status mental ).

Dalam kasus ini, pendaki tersebut sudah tidak sadarkan diri dan harus segera ditandu menuju tempat yang lebih rendah dan harus ditangani serius oleh petugas medis.

Sebenarnya untuk menghindari penyakit AMS cukup simpel. Pada saat mendaki, biasakan untuk berjalan sesuai ritme, tidak terburu - buru atau tergesa - gesa. Hal ini berguna bagi tubuh membiasakan ketinggian atau aklimatisasi. Sehingga kerja tubuh juga tetap berjalan dengan normal.   nationalgeographic

Kenali Gejala Hipotermia

Banyak pendaki yang tidak sadar akan gejala hipotermia. Apalagi pendaki Indonesia yang seringkali 'ngotot' pengen ke puncak, padahal kulitnya sudah membiru atau detak jantungnya melemah.

Kenali Gejala Hipotermia

Hipotermia tak hanya terjadi di gunung - gunung es, tapi juga wilayah tropis seperti Indonesia. Kenali gejalanya, jangan sampai salah langkah menyikapinya.

Kenali Gejala Hipotermia

Hipotermia tak hanya terjadi karena suhu dan ketinggian, tapi juga kondisi badan. Hipotermia adalah kondisi ketika suhu bagian dalam tubuh di bawah 35 derajat Celcius. Suhu dalam ini berbeda dengan suhu luar atau suhu kulit.

Suhu tubuh normal adalah 36,5-37,5 derajat Celcius. Saat kurang dari itu, respon tubuh untuk mengatur suhu akan aktif menyeimbangkan produksi panas dan kehilangan panas dalam tubuh.

Hipotermia bisa berakibat fatal, termasuk kematian. Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk itu, pendaki harus dibekali informasi soal gejala - gejala hipotermia.

Gejalanya antara lain tidak berhenti menggigil, halusinasi, juga muntah - muntah. Selain itu, gejala hipotermia juga melingkupi bicara melantur, kulit sedikit berwarna abu - abu, detak jantung melemah, tekanan darah menurun. Menggigil terjadi karena kontraksi otot sebagai usaha tubuh untuk menghasilkan panas.

Penyebab hipotermia bisa beragam. Ketinggian daerah dan suhu menjadi faktor utama. Lainnya, bisa berasal dari pendaki sendiri.

Misal, tidur menggunakan baju basah atau tak makan. Yang paling fatal sebetulnya jika tidak makan, tidak ada asupan makanan.

Jika terjadi gejala hipotermia pada Anda maupun teman, ada baiknya langsung ganti baju bersih dan masuk ke dalam sleeping bag.

Harus diberi minum air putih hangat juga. Kalau menggigilnya sudah berkurang, bisa diberi makanan hangat.. kompas

Tips Agar Tetap Sehat Saat Mendaki Gunung

Saat mendaki gunung, badan sehat tentu hal pokok yang di butuhkan. Tubuh yang segar dan kuat sangat dibutuhkan saat berusaha menggapai puncak tertinggi di gunung. Banyak pendaki yang tidak bisa melanjutkan perjalanan hingga ke puncak dikarenakan kondisi tubuh yang tidak memungkinkan seperti sakit, lelah dan lain sebagainya.

www.belantaraindonesia.org

Bagi para pendaki, melangkah menuju puncak merupakan hal yang sangat mendebarkan. Meski dilanda rasa lelah dan medan yang begitu sulit, semuanya akan terbayar ketika para pendaki sampai kepuncak. Pemandangan indah akan menghapus semua rasa lelah para pendaki.
 
Namun dalam mendaki gunung juga memiliki resiko, diantara berbagai penyakit yang bisa menyerang kapan saja ketika Anda sedang dalam perjalan pendakian. Agar dalam pendakian Anda aman dan untuk mencegah penyakit menghampiri Anda. Anda perlu melakukan  tips ini.
 
Berdoa
Berdoa walaupun sulit dibuktikan secara ilmiah, namun berdoa sangat penting dilakukan saat Anda mengawali segala aktivitas apapun, termasuk sebelum melakukan pendakian. Doa bisa membantu pikiran Anda tetap positif dan membuat Anda dalam keadaan beruntung. Jadi sebelum Anda melakukan pendakian baiknya Anda dan teman - teman melakukan doa bersama terlebih dahulu untuk keselamatan dan kelancaran selama perjalanan pendakian.
 
Lakukan Peregangan Sebelum Dan Sesudah Pendakian
Berolah raga secara rutin atau melakukan perenggangan sebelum melakukan pendakian akan membantu memulihkan otot dengan cepat dan mencegah keram. Jika Anda langsung melakukan pendakian tanpa pemanasan terlebih dahulu, bukan tidak mungkin ditengah perjalanan akan merasa pegal - pegal, badan terasa kaku dan keram sehingga sangat mengganggu perjalanan Anda. Untuk menghindari ini baiknya jauh - jauh hari melakukan olah raga secara rutin atau setidaknya melakukan pemanasan sebelum melakukan pendakian.
 
Minum Air Secukupnya
Saat melakukan pendakian, tubuh melakukan aktivitas fisik yang membuat kekurangan cairan. Pendakian merupakan aktivitas fisik yang membakar kalori, walaupun udara terasa dingin, namun tubuh akan tetap mengeluarkan keringat. Aktivitas ini tentunya memicu dehidrasi dan kekurangan cairan. Kondisis seperti ini akan berakibat fatal jika di biarkan, namun banyak pendaki yang mengabaikan hal ini. Untuk mengurangi resiko mengalami dehidrasi, Anda harus minum air secukupnya. Jika dihari biasa Anda minum air sebanyak 2 liter, mungkin saat mendaki bisa minum 5 - 6 liter.
 
Lindungi Kulit Dari Sinar Ultraviolet
Udara di pegunungan memang dingin dan sejuk, namun Anda juga tidak boleh membiarkan kulit terkena sinar Matahari secara langsung. Sinar Matahari memang sehat namun jika mengabaikan hal ini, kulit bisa terbakar dan terasa perih. Selalu gunakan jaket dan celana panjang atau pakaian tertutup lainnya. Gunakan juga masker untuk melindungi bibir dari pecah - pecah.
 
Persiapan Yang Cukup
Udara di pegunungan sangat dingin, tentunya persiapan harus cukup dan memadai. Tidak hanya udara dingin saja, namun cuaca buruk juga kerap menghantui para pendaki. Untuk itu Anda harus benar - benar melakukan persiapan dan bekal yang cukup.
 
Jangan Tergesa - Gesa Ingin Cepat Sampai Puncak
Saat melakukan pendakian, kondisi udara tentunya jauh berbeda dengan yang ada di tempat tinggal kita. Tubuh akan melakukan penyesuaian, Anda tidak boleh menganggap remeh hal ini, walaupun tidak kasat mata, namun jika tubuh tidak dapat melakukan penyesuaian secara sempurna, bukan tidak mungin akan terserang penyakit Mountain Sickness di atas gunung. Gejala mulai dari mual, lemas, tidak nafsu makan. Hal ini sangat berbahaya, karena jika di biarkan pendaki bisa kehilangan nyawa.
 
Bawalah Obat - Obatan
Tubuh kita berbeda dengan orang lain, Anda yang paling paham dengan keadaan tubuh sendiri, penyakit apa yang Anda derita dan obat apa yang Anda perlukan. Walaupun mungkin tidak menderita penyakit apapun, bukan berarti Anda tidak perlu membawa obat - obatan. Ingat di dalam perjalanan pendakian segala hal bisa terjadi seperti kecelakaan adan lain sebagainya, dan disana tidak ada dokter ataupun apotek. Jadi Anda harus persiapkan obat dari rumah.  src

Manfaat Luar Biasa Mendaki Gunung

Mendaki gunung selain sebuah kegiatan yang menyenangkan, juga terkandung manfaat yang luar biasa bagi kesehatan tubuh.

Tahukah Anda, bahkan kegiatan berkemah di gunung pun bisa membuat paru - paru Anda menjadi lebih sehat. Itulah mengapa para pendaki gunung yang serius dengan kegiatannya, akan nampak lebih sehat. Apa saja manfaat luar biasa mendaki gunung atau hiking?

Manfaat Luar Biasa Mendaki Gunung

Menyehatkan Jantung
Ya, hiking sangat baik untuk melatih otot jantung Anda. Anda dapat mencegah penyakit jantung jika rutin melakukannya.

Menjaga Kepadatan Tulang
Memanjat tebing dan melakukan aktivitas menantang seperti hiking juga dapat menjaga kepadatan tulang Anda sehingga mencegah penyakit seperti osteoporosis.

Menjaga Kesehatan Paru - Paru
Mendaki gunung hampir sama seperti latihan cardio. Kegiatan ini melibatkan sistem pernapasan Anda.

Manajemen Berat Badan
Aktivitas hiking bukan hanya menyenangkan namun juga dapat membantu menjaga berat badan.

Manajemen Kolesterol
Setiap kali Anda ingin berpetualang di alam bebas, ingatlah kalau risiko kolesterol tinggi dapat berkurang.

Mengurangi Stress Dan Depresi
Sleep Research menemukan, mendaki gunung dapat mengurangi depresi dan meningkatkan kualitas tidur.

Mencegah Diabetes
Ini adalah fakta menarik. Aktivitas fisik seperti mendaki gunung secara teratur dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2.

Ingin sehat dengan cara menyenangkan? Ayo Packing dan dakilah gunung dengan serius!
 

Jangan Terlalu Lama Istirahat Saat Mendaki Gunung

Mendaki gunung, menapak jejak di tengah hutan belantara, mengayuh langkah satu demi satu di tanjakan yang seolah tiada henti, merupakan sebuah keunikan penuh gairah yang dilakukan oleh para pendaki gunung. Sebuah hal yang terkadang sangat dirindukan saat lama tak terengkuh. Mendaki gunung tak hanya menggapai puncak, tetapi proses perjalanan yang sering menjadi hal utama.

www.belantaraindonesia.org

Para pendaki gunung, sering kita menjumpai, ketika lelah dalam pendakian akan duduk istirahat untuk sekedar mengumpulkan energi kembali guna kemudian melanjutkan perjalanan kembali. Tetapi banyak dari pendaki yang terlalu lama beristirahat.

Hal tersebut sebaiknya jangan dilakukan. Mengapa? Akan lebih terasa cepat pegal! Alasannya? Awal - awal tubuh akan memakai glikogen di otot melalui metabolism anaerobic ( Grafik kotak hitam ) dengan hasil sampingan asam laktat.

Asam laktat ini yang bikin rasa sakit dan pegel di otot. Asam laktat ini akan maksimal dibuang jika aliran darah ke otot lancar. Kalau istirahat dengan posisi kaki salah ya sama saja masih menumpuk asam laktat. Kalau jalan pelan dengan konstan, malah melancarkan pembuluh darah balik / vena di kaki buat membawa asam laktat ke hepar / hati agar diolah lebih lanjut.

www.belantaraindonesia.org

Jika aktivitas berlanjut tubuh akan menggunakan cadangan lemak otot melalui metabolism aerobic ( grafik kotak putih ). Jika kita terlalu lama beristirahat, metabolism aerobic tidak maksimal tercapai karena proses metabolisme ini butuh hitungan jam.

Kita akan kembali lagi dari awal ke metabolism anaerobic, asam laktat lagi, pegel lagi, males lagi, begitu seterusnya. Jadi start mendaki pelan tapi konstan, usahakan istirahat tanpa sering duduk. Biarkan metabolism aerobic yang mengambil alih kebutuhan energi kita

Kadar gula di dalam darah selalu dipertahankan stabil, karena otak kita lebih butuh gula dibanding otot kita. Jika kebutuhan gula buat otot sampai mencuri gula yang diperuntukkan untuk otak, kita akan mengalami pusing, berkunang.

Dari grafik bulat terlihat dalam 2 jam aktivitas, kadar gula darah mulai menurun. Oleh karena itu, konsumsi makanan seperti coklat, gula setiap 2 - 3 jam akan memberikan tambahan sumber energi buat otak kita bekerja terus menerus dengan prima meski cadangan energi habis - habisan dipakai oleh otot kita.  src

Cara Mencegah Sakit Di Telinga Saat Mendaki Gunung

Banyak para pendaki gunung yang mengeluh sakit telinga saat mendaki gunung. Rasa sakit tersebut mungkin bisa hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari, tetapi bila sakit tersebut bisa ditanggulangi dengan cepat mengapa harus menunggu lama?

Dan berikut ini cara mencegah sakit di telinga saat mendaki gunung yang disebabkan oleh perbedaan tekanan udara.

Cara Mencegah Sakit Di Telinga Saat Mendaki Gunung

1. Pahami Apa Yang Menyebabkan Rasa Sakit Pada Telinga
Ketika tekanan udara di sekitar Anda berubah dengan ekstrim dalam tempo yang lumayan singkat, tekanan dalam telinga bagian dalam juga ikut berubah.

Tetapi terkadang perbedaan tekanan tersebut tidak menghasilkan perubahan tekanan pada telinga.

Perbedaan tersebut akan menimbulkan rasa sakit pada telinga hingga tekanan udara di dalam telinga bisa seimbang dengan tekanan di lingkungan sekitar.

2. Minum Obat Sebelumnya
Jika telinga Anda bermasalah dengan perubahan tekanan, maka Anda harus mempersiapkan diri sebelum Anda melakukan aktivitas di tempat yang perbedaan tekanan udaranya mencolok.

Anda bisa berkumur dengan air garam yang hangat, kemudian minumlah decongestan setiap 6 jam selama 24 jam untuk mempercepat adaptasi telinga Anda. Ikuti aturan yang berlaku.

3. Jika tidak berhasil, Anda bisa menghubungi dokter untuk memeriksakan telinga Anda

Itulah tadi beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah rasa sakit pada telinga yang diakibatkan oleh perbedaan tekanan udara.

Semoga bermanfaat bagi Anda yang suka berpetualang mendaki gunung tinggisrc

Meningkatkan Kreativitas Dengan Mendaki Gunung

Bagi para pendaki gunung, kegiatan mendaki gunung memang selayaknya berbagi kisah dengan alam. Ya, alam memang bisa memberikan inspirasi bagi manusia.

Hal ini dibuktikan dalam sebuah penelitian terbaru yang menunjukkan bahwa menghabiskan waktu beberapa hari untuk mendaki gunung bisa meningkatkan kreativitas.

Meningkatkan Kreativitas Dengan Mendaki Gunung

Penelitian ini dilakukan pada 56 pendaki selama empat hari. Mereka tidak diperkenankan membawa laptop, telepon genggam, atau teknologi lain.

Hasilnya, peneliti menemukan bahwa berinteraksi dengan alam selama empat hari tanpa gangguan teknologi bisa meningkatkan kreativitas para pendaki hingga 50 persen.

Hal ini diketahui melalui ujian kreativitas yang mereka lakukan sebelum berangkat mendaki dan setelah melakukan pendakian.

Peneliti menjelaskan bahwa hal ini disebabkan aktivitas otak yang beristirahat dari terpaan teknologi dan stres yang dirasakan di keseharian.

"Otak manusia sangat dipengaruhi oleh keadaan sekitarnya. Otak lama - lama menjadi tak berguna jika terus berhadapan dengan teknologi," ungkap peneliti David Strayer dari University of Utah, seperti dilansir oleh Today Health.

Meningkatkan Kreativitas Dengan Mendaki Gunung

Mengalihkan perhatian dari jejaring sosial, telepon genggam, komputer, dan tekanan keseharian membuat bagian otak yang berhubungan dengan kreativitas menjadi segar kembali.

Alam tampaknya memberikan efek positif pada otak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mendaki tak hanya meningkatkan kreativitas tetapi juga meningkatkan kekebalan tubuh untuk melawan kanker. Berada di alam terbuka juga membuat seseorang bersikap lebih lembut.

Jadi, tunggu apa lagi? Tak ada salahnya untuk mulai merencanakan liburan ke alam liar atau mendaki ke pegunungan ketika Anda punya waktu senggang. src

Perlunya Memiliki Asuransi Kesehatan

Perencanaan keuangan adalah hal yang wajib disusun sedini mungkin agar kita dapat menentukan bagaimana uang yang kita dapatkan dari hasil kerja dapat dikelola dengan baik. Kesadaran untuk merencakanan keuangan biasanya mulai timbul saat seseorang mulai berpikir untuk membentuk keluarga baru atau menjelang pernikahan.

www.belantaraindonesia.org

Sebelum melangkah lebih jauh, anda harus membekali diri dengan berbagai informasi tentang keuangan sehingga perencanaan yang dibuat lebih matang. Salah satu komponen dalam perencaan keuangan yang harus anda perhitungkan adalah Asuransi Kesehatan.

Asuransi adalah salah satu bentuk proteksi yang bisa menjaga kita dari hal-hal yang tidak diinginkan di masa depan. Tidak ada orang yang bisa menebak apa yang akan dia alami di masa depan sehingga memiliki proteksi adalah hal yang wajib.

Salah satu hal buruk yang mungkin bisa menimpa seseorang karena usia yang semakin bertambah adalah kesehatan yang semakin menurun sehingga dia memerlukan proteksi kesehatan. Banyak orang yang merasa dirinya sehat-sehat saja dan bisa melakukan banyak kegiatan namun tiba - tiba ada serangan penyakit tak terduga yang membutuhkan biaya besar sedangkan dana itu tidak bisa disediakan dengan cepat.

Solusi terbaiknya adalah dengan mengikuti program asuransi. Berikut ini adalah beberapa alasan logis yang melatarbelakangi kebutuhan proteksi ini:

Kita tidak bisa memprediksi musibah,
Biaya pengobatan yang mengalami peningkatan,
Kemudahan dalam mengajukan klaim.

Seorang peramal bisa saja membuat prediksi yang salah apalagi kita orang awam yang tidak mengerti bagaimana kehidupan di masa yang akan dating. Asuransi sangat diperlukan sebagai persiapan untuk menghadapi musibah yang akan datang nantinya. Musibah ini bisa saja menimpa diri kita atau anggota anggota keluarga sehingga proteksi ini wajib dimiliki oleh setiap individu.

Ada beberapa asuransi yang menyediakan fasilitas asuransi bagi satu keluarga sehingga siapapun yang jatuh sakit bisa tertangani dengan baik. Saat ini ada dua jeni asuransi yaitu:

Asuransi murni,
Asuransi sekaligus investasi.

Asuransi murni tidak bernilai investasi dan biasanya ditawarkan dengan premi yang lebih terjangkau. asuransi ini akan menutup biaya perawatan di rumah sakit, pengobatan, maupun terapi lainnya berdasarkan nilai premi yang dibayarkan.

Dengan adanya asuransi ini, anda tidak perlu kahwatir jika ada anggota keluarga yang tiba - tiba jatuh sakit. Sebelum memilih asuransi ini, anda harus membaca dengan cermat komponen pembiayaan apa saja yang masuk dalam klaim asuransi.

Asuransi sekaligus investasi lebih cocok bagi anda yang ingin mendapatkan keuntungan dari premi yang anda bayar tiap bulannya. Biaya pengobatan saat ini sangat mahal. Seseorang yang menjalani operasi bisa menghabiskan puluhan hingga ratusan juta rupiah dan biaya ini belum termasuk obat yang harus dikonsumsi pasca operasi.

Jadi apabila dijumlahkan, kita akan mendapatkan nominal yang fantastis dan mungkin akan menguras tabungan kita. Untuk itu, sangat perlu untuk memiliki asuransi sehingga perencaaan kita tidak kacau karena harus menanggung biaya kesehatan yang besar dan selalu mengalami kenaikan tiap tahunnya.

Klaim yang diajukan kepada perusahaan asuransi akan lebih mudah apabila anda memahami perjanjian yang sudah ditawarkan diawal. Meskipun ada banyak asuransi yang menawarkan premi rendah, sebaiknya anda tetap harus memilih perusahaan yang kredibel dan bisa diandalkan untuk keadaan yang mendesak contohnya seperti kecelakaan.

Perusahaan asuransi yang konsisten dengan perjanjian akan memberikan klaim sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Berikan proteksi berupa Asuransi Kesehatan kepada diri anda dan keluarga agar tidak mengalami kendala dalam pembiayaan rumah sakit dan pengobatan lainnya.

Ingin Badan Langsing? Mendakilah Gunung!

Udara gunung yang segar dan suasana alam yang tenang ternyata bisa membuat badan langsing. Walau kata banyak pendaki, suasana di pegunungan banyak diartikan sebagai suasana yang mudah membuat nafsu makan kita bertambah. Tetapi bukan berarti tidak bisa membuat badan kita menjadi langsing.

www.belantaraindonesia.org

Mungkin terdengar seperti sebuah mitos, tapi nyatanya sebuah penelitian melaporkan bahwa pegunungan bisa menjadi sekutu Anda yang tengah berjuang membuat badan langsing

Sebuah studi yang dihelat pada tahun 2013 silam di Amerika Serikat, mengemukakan bahwa orang yang bermukim di kawasan pinggir laut lebih berpotensi mengalami obesitas empat sampai lima kali lebih tinggi, dibandingkan mereka yang hidup di daerah pegunungan Colorado.

Perbandingan pada hasil tersebut di atas sudah meliputi kontrol faktor luar lainnya seperti tingkat olahraga, status sosio - ekonomi, dan silsilah keluarga.

Lalu, agar tubuh menjadi langsing dan proporsional apakah kita harus pindah dan tinggal di daerah pegunungan? Tidak juga.

Menurut sebuah studi tahun 2010 mengatakan, Anda tak perlu tinggal dan menetap di pegunungan kalau ingin langsing. Hal sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan pergi berwisata ke daerah pegunungan saja.

Penelitian yang melibatkan 20 orang obesitas dan penduduk asli pegunungan di Amerika ini, memboyong seluruh responden ke  daerah pegunungan dengan ketinggian 2.651 meter. Di sana mereka dipersilahkan untuk menyantap semua makanan yang dihidangkan. Namun, mereka tidak diperbolehkan untuk berolahraga, kecuali berjalan - jalan santai.

Seminggu kemudian, ternyata berat badan mereka malah menyusut tiga kilogram. Sebulan kemudian, para responden dipersilahkan kembali ke tempat asal di dataran rendah. Hasilnya, mereka mampu mempertahankan penurunan berat badan sebanyak dua kilogram.

Hal ini disebabkan karena adanya perubahan proses metabolisme. Perubahan ketinggian ternyata memengaruhi metabolisme serta membuat Anda memiliki level yang berbeda ketika merasa lapar dan kenyang.

Ketika berada di dataran tinggi, Anda tidak akan merasakan lapar berat ( dalam satu waktu ), melainkan jadi lebih sering lapar. Ini disebabkan oleh leptin ( hormon kenyang ) yang meningkat dalam tubuh. Sedangkan hormon grehlin ( hormon lapar ) jumlahnya tidak berubah. Tingkat metabolisme juga akan melonjak, ini berarti tubuh Anda membakar kalori lebih besar dibanding biasanya. Pembakaran ini berfungsi untuk menjaga tubuh Anda tetap hangat.

Penelitian juga membuktikan, Anda yang tinggal di daerah dingin akan menyantap 730 kalori lebih sedikit per hari dibandingkan dengan orang di dataran rendah. Tribun Jogja

Menjadi Bagian Dari Rantai Keselamatan

Menjadi Bagian dari Rantai Keselamatan ( Chain Of Survival ) adalah metode dari Anda untuk melakukan pertolongan pertama terhadap seseorang yang tidak sadar ketika sangat minimnya peralatan dan bantuan medis. Metode sederhana dan bisa Anda lakukan ketika orang lain membutuhkan pertolongan Anda.

www.belantaraindonesia.org

1. Amankan Kondisi Sekitar 
Bila Anda menemukan seseorang tidak sadar, perhatikan keadaan sekitar, adakah sumber bahaya yang dapat mencederai pasien maupun Anda sebagai penolong seperti di tengah jalur pendakian, ditepi jurang, didekat daerah rawan longsor maupun asap - asap berbahaya Kalau sumber bahaya ini tidak dapat dikendalikan, pindahkan korban ke lokasi aman dan sebisanya bertanah datar.

2. Periksa Kesadaran Korban 
Panggil korban dengan suara keras dan jelas : “Bapak, Ibu, mas, mbak, om, tante.. Anda tidak apa - apa?” sambil menepuk atau menggoyang pundak korban. Apabila tidak ada respon dari korban, artinya korban benar - benar tidak sadar 

3. Panggil Bantuan 
Langkah berikutnya segera memanggil bantuan. Bila ada orang lain disana mintalah mereka untuk melakukannya supaya Anda bisa segera kembali ke pasien. Minta tolong untuk meminta dukungan medis maupun tim SAR.

4. Cek Nadi Korban 
Pemeriksaan nadi harus dilakukan dengan cepat, tidak melebihi 10 detik dengan menggunakan dua jari. Lokasi nadi yang dapat diraba antara lain di pembuluh nadi leher ( karotis ), terletak di samping kiri dan kanan jakun. Pembuluh ini berukuran lebih besar dan lebih dekat dengan jantung dibandingkan pembuluh darah di pergelangan tangan ( radialis ), sehingga lebih mudah dirasakan. Bila nadi tidak berdenyut, segera mulai Resusitasi Jantung Paru ( RJP

5. Lakukan RJP Dengan Mengingat Singkatan “C-A-B” 
C-A-B adalah kependekan dari Chest Compression ( tekanan pada dada ) – Airway ( pembebasan jalan nafas ) – Breathing ( meniupkan bantuan nafas buatan ) Rekomendasi ini dibuat oleh American Heart Association tahun 2010 berdasarkan beberapa penelitian mutakhir yang menunjukkan bahwa prioritas terhadap kompresi dada yang lebih cepat dan lebih kuat mampu menyelamatkan lebih banyak nyawa, tanpa menunda terlalu lama pemberian nafas buatan. 

www.belantaraindonesia.org

C : Compression 
Letakkan tangan Anda, satu diatas yang lain pada sternum yaitu bagian tengah tulang dada, kira - kira diantara kedua puting. 

Lokasi Kompresi 
Berikan tekanan pada dada kurang lebih sedalam 2 inci ( 5 cm ), dengan lengan lurus tanpa menekukkan siku Lakukan 30 kali tekanan dengan kecepatan 100x / menit ( artinya satu tekanan kurang lebih 1,5 detik ). Tetap berikan waktu rongga dada untuk membal kembali ke posisi semula diantara tiap tekanan yang diberikan agar jantung mendapat kesempatan untuk terisi darah kembali. 

Satu siklus kompresi yang terdiri dari 30 kali tekanan dada hanya memerlukan waktu 18 detik saja. Bila ada interupsi atau ingin bergantian untuk melakukan kompresi, jeda waktunya jangan melebihi 10 detik. 

Saat melakukan RJP, perhatikan posisi poros lutut anda jangan terlalu jauh dari tubuh pasien agar anda tidak mudah lelah. 

A : Airway 
Perhatikan daerah dalam mulut korban, bila ada sisa makanan atau benda asing yang menghalangi, bebaskan jalan nafas memakai jari dengan gerakan mengorek keluar. Hati - hati jangan sampai semakin terdorong ke dalam. Selalu periksa jalan napas, apakah ada yang menghalangi atau tidak 

Lakukan manuver head tilt - chin lift untuk melapangkan jalan nafas. Caranya dengan mendongakkan dahi ke belakang dengan satu tangan, dan mengangkat dagu ke atas dengan dua jari tangan lainnya. Bila Anda curiga ada cedera leher, kerjakan dengan perlahan tanpa manipulasi berlebihan pada leher. Pindahkan tangan yang tadinya di dahi korban untuk menjepit hidungnya, sementara dua jari tangan lain tetap mengangkat dagu korban. 

 B : Breathing
Tarik nafas dan hembuskan perlahan nafas buatan ke mulut korban selama 1 detik. Bila tiupan terlalu kuat, kadang - kadang udara bisa meleset masuk ke lambung. Karena itu sambil meniup biarkan mata melirik ke dada, apakah mengembang naik atau tidak seiring masuknya udara ke paru - paru. 

Pastikan mulut Anda menempel rapat ke mulut korban sehingga udara yang diberikan efektif dan tidak bocor keluar lagi. Bila nafas buatan belum masuk dengan benar, posisikan kepala kembali dan ulangi. Apabila sudah masuk maka nafas buatan diberikan sekali lagi, sehingga totalnya adalah dua hembusan efektif. 

6. Lanjutkan RJP 
Ulangi siklus pemberian 30 kompresi dada + 2 nafas buatan RJP harus dilakukan setidaknya selama 2 menit ( 5 siklus kompresi + nafas buatan ) sebelum memeriksa kembali denyut nadi.

Lanjutkan RJP hingga : ada orang lain yang menggantikan Anda, tenaga medis datang, atau kembalinya tanda - tanda kehidupan ( denyut nadi / gerakan nafas ) Bila anda terlalu lelah untuk melanjutkan berhentilah untuk istirahat sejenak jangan sampai justru Anda yang akhirnya butuh pertolongan

7. Posisi Pemulihan Bila RJP Berhasil 
Bila RJP berhasil dimana nadi dan nafas spontan sudah nyata, maka korban diberikan posisi pemulihan untuk mencegah tersedak bila korban tiba - tiba muntah. 

Caranya letakkan lengan korban yang terdekat dengan Anda terlentang dengan telapak menghadap ke atas. Lalu, letakkan tangan lainnya diatas dada. Angkat lutut korban yang terjauh sehingga kaki korban menekuk dan telapak kaki menjejak lantai.

Tarik lutut korban ke arah Anda sehingga pasien / korban akan terguling ke sisi. Kemudian, tarik telapak tangan yang tadi diatas dada ke bawah kepala sebagai bantalan, sehingga telapak tangan yang bersentuhan dengan lantai dan kepala tersanggah oleh punggung tangan. 

Bagaimana? Sederhana bukan, mungkin ada perbedaan tipis antara hidup dan mati seseorang. Anda adalah bagian dari rantai keselamatan ( chain of survival ) dan perpanjangan tangan tenaga medis. Semoga bermanfaat.   Courtesy Alap - Alap Merbabu

Sehat Jiwa Raga Dengan Yoga

Banyak cara agar menjadi sehat jiwa raga. Salah satunya adalah dengan Yoga. Yoga berikut ini adalah Mudra, yakni Yoga dengan mengatupkan jari jemari. Mud berarti kebahagiaan, Ra secara harafiah berarti pemberian. Artinya gerakan ini memberikan kebahagiaan. Aktivitas Mudra meningkatkan vitalitas dan membuat perasaan puas.

www.belantaraindonesia.org

Lakukanlah dengan ibu jari dan telunjuk dipertemukan dan saling menekan, sambil menarik napas dalam - dalam. Ikuti 8 gerakan mudra untuk manfaat kesehatan yang mengagumkan.

1. Gyan Mudra ( Mudra Pengetahuan )
 
www.belantaraindonesia.org

Sentuh ujung ibu jari pada ujung telunjuk, dan tiga jari lain lurus ke atas.
Durasi: Tidak ada durasi khusus untuk Mudra ini. Anda dapat mempraktikkan dengan duduk, berdiri atau berbaring di tempat tidur dimana pun dan kapan pun. Praktikkan mudra ini saat meditasi. Waktu terbaik untuk mempraktikkannya adalah di pagi hari saat pikiran masih jernih.
Manfaat:
-Meningkatkan kekuatan ingatan dan mempertajam otak.
-Meningkatkan konsentasi dan mencegah insomnia.
-Jika dipraktikkan teratur, gerakan ini akan menyembuhkan semua gangguan psikologi seperti marah, stres, histeria, dan depresi.

2. Prithvi Mudra ( Mudra Bumi ) 

www.belantaraindonesia.org

Ujung jari manis menekan ujung ibu jari dan ketiga jari yang lain lurus ke atas.
Durasi: Tidak ada durasi tertentu. Anda dapat mempraktikkan kapan pun. Sangat baik dilakukan di pagi hari.
Manfaat:
-Membantu meningkatkan berat badan.
-Membuat kulit wajah lebih bersinar secara alami.
-Menjaga tubuh tetap sehat.
-Mengusir stres.

3. Varuna Mudra ( Mudra Air )  

www.belantaraindonesia.org

Ujung jari kelingking menyentuh ujung ibu jari dengan ketiga jari yang lain lurus ke atas.
Durasi: Tidak ada durasi khusus dan dapat dipraktikkan kapan pun.
Manfaat:
-Mempertahankan kejernihan darah dengan menyeimbangkan kandungan air dalam tubuh.
-Mencegah penyakit yang berkaitan dengan pencernaan.

4. Vayu Mudra ( Mudra Udara ) 

www.belantaraindonesia.org

Letakkan jari telunjuk di bawah ibu jari dan tekanlah dengan ibu jari sementara tiga jari lain lurus ke atas. Anda bisa mempraktikkan mudra dalam posisi berdiri, duduk atau tidur. Pastikan perut Anda tidak dalam keadaan lapar saat melakukan mudra ini.   
Durasi: Lakukan selama 45 menit untuk mengurangi risiko penyakit dalam 12 hingga 24 jam.
Agar optimal praktikkan selama 2 bulan
Manfaat:
-Meminimalisir keluhan rematik, artritis, asam urat, dan mati rasa.
-Wajah kaku dan sakit saraf di leher.

5. Shunya Mudra ( Mudra Kehampaan ) 

www.belantaraindonesia.org

Tekan jari tengah pada puncak venus dan tekan dengan ibu jari.
Durasi: 40 – 60 menit hingga sembuh dari penyakit
Manfaat:
-Menghilangkan rasa sakit dalam telinga dalam waktu 4 atau 5 menit
-Meningkatkan vitalitas.

6. Surya Mudra ( Mudra Matahari )  

www.belantaraindonesia.org

Lengkungkan jari manis dan tekan dengan ibu jari.
Durasi: Dua kali sehari selama 5 – 15 menit.
Manfaat:
-Mengurangi kadar kolesterol dan memangkas lemak di tubuh.
-Mengusir perasaan gelisah dan galau.
-Menyembuhkan masalah pencernaan.

7. Prana Mudra ( Mudra Kehidupan )  

www.belantaraindonesia.org

Lengkungkan jari manis dan kelingking dan sentuh ujung ibu jari sementara jaga kedua jari yang lain lurus ke atas.
Durasi: Tidak ada durasi waktu khusus. Dapat dipraktikkan setiap saat.
Manfaat:
-Meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit.
-Meningkatkan kekuatan mata dan mengurangi penyakit yang berkaitan dengan mata.
-Menghilangkan kekurangan vitamin dan kelelahan.

8. Apana Mudra ( Mudra Pencernaan ) 

www.belantaraindonesia.org

Ujung jari tengah dan jari manis menyentuh ujung ibu jari sementara dua jari yang lain lurus ke atas..
Durasi: Setiap hari selama 45 menit, lebih lama akan memberikan manfaat lebih besar.
Manfaat:
-Mengatur kadar gula darah pada penderita diabetes
-Mengobati konstipasi.
-Melancarkan BABYoga

Berhenti Merokok Dengan Cara 5 D

Merokok menjadi salah satu faktor yang dapat mempercepat kematian. Menurut Badan Kesehatan Dunia ( WHO ), setiap 6,5 detik ada satu orang meninggal karena rokok. Riset juga menyebutkan, orang mulai merokok pada usia remaja; dengan persentase 70% perokok memulai di usia remaja.

www.belantaraindonesia.org

Disampaikan oleh dr. Susanti dari Medical Center Kompas Gramedia dalam sebuah forum internal korporat, ternyata perokok tidak cuma terbagi perokok aktif ( primer ) dan perokok pasif ( sekunder ) saja.

"Ada tiga jenis perokok. Umumnya yang diketahui adalah perokok aktif dan pasif, yang satunya adalah perokok tersier. Sesuai penelitian, perokok tersier kasusnya terjadi ketika sekumpulan orang merokok di dalam sebuah ruangan, asap yang memenuhi ruangan itu akan menyebarkan racun. Racun menempel di ruangan, kemudian meracuni orang berikutnya yang masuk ruangan," terang dr. Santi, "Kadang asap sudah tidak ada, tapi racun tetap tinggal di ruangan."

"Untuk menghentikan kebiasaan merokok, yang paling penting itu motivasi dari diri sendiri," tambahnya.

Ia menyarankan beberapa cara mudah dan manjur untuk berhasil stop merokok, yang disingkat 5D. Sebagai berikut penjelasannya.

1. Distract: Tiap kali timbul keinginan merokok, kita alihkan pikiran kita pada hal - hal lain dan kerjakan kegiatan lain.
2. Delay: Jangan langsung merokok hingga berbatang - batang. Dengan menunda, lambat laun diharapkan agar keinginan merokok hilang.
3. Deep breath: Menarik napas panjang dapat membantu menahan keinginan mengisap rokok.
4. Drink /eat something: Kadangkala kita merasa lapar atau haus lalu mengasosiakannya dengan keinginan merokok. Oleh karena itu, cobalah makan atau minum sesuatu.
5. Doctor: Langkah ini adalah langkah terakhir, sebaiknya diambil setelah keempat cara sebelumnya sudah dilakukan tapi gagal. Pergi ke dokter untuk berkonsultasi.  NG

Cara Melepaskan Gigitan Pacet

Ketika Anda digigit pacet, jangan buru - buru di cabut karena jika dipaksa akan membuat alat penghisapnya tertinggal, hal ini akan menyebabkan pendarahan kita sulit dihentikan, paling tidak satu jam baru bisa berhenti. Jadi ada baiknya didiamkan sampai pacetnya kenyang dan terlepas sendiri.

www.belantaraindonesia.org

Cara lain yang bisa digunakan untuk melepaskan gigitan pacet dengan aman adalah dengan menggunakan bahan - bahan berikut ini.

1. Minyak Kayu Putih
Cukup oleskan di sekitar tempat pacet menggigit, aroma dan dari minyak kayu putih akan membuat syaraf dari pacet merasakan hal yang berbeda sehingga memutuskan untuk menghentikan serangannya.

2. Tembakau
Selain untuk mencegah, tembakau juga bisa bermanfaat untuk melepaskan gigitan pacet dengan aman. campurlah tembakau dengan air lalu  siramkan ke tempat pacet menggigit. Tidak lama kemudian dijamin pacet akan melepaskan diri karena tidak tahan dengan zat yang terdapat pada tembakau.

3. Api Atau Puntung Rokok
Panas yang berasal dari api atau bara puntung rokok cukup ampuh untuk melepaskan gigitan pacet dengan aman. Cukup tempelkan bara ke tubuh pacet, pacet yang merasa kepanasan dan kaget otomatis akan melepaskan gigitannya.

4. Minyak Tanah
Minyak tanah juga bermanfaat untuk melepaskan gigitan pacet. Dengan aromanya yang kuat akan memberikan rasa yang berbeda pada pacet sehingga pacet akan menganggapnya sebagai situasi yang tidak aman sehingga memutuskan untuk menghentikan gigitannya.

5. Balsem
Sama dengan minyak angin, balsem juga bisa digunakan untuk menghentikan gigitan dari pacet, cukup oleskan di sekitar area gigitan pacet maka pacet pun akan melepaskan gigitannya. Hal ini disebabkan rasa mint dan aroma khas dari balsem.

6. Air Garam 
Caranya cukup dengan menyiramkan air garam ke pacet yang sedang menggigit terutama ke bagian mulutnya. Pacet yang peka dengan rasa akan melepaskan gigitannya ketika merasakan asin dari garam. src

Tips Menyiapkan Bekal Makanan Untuk Pendakian Gunung

Ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan ketika memilih makanan untuk kegiatan pendakian gunung. Perbekalan makanan dalam pendakian gunung memang tidak bisa dilakukan sembarangan karena hal tersebut menunjang untuk kegiatan Anda.

Tips Menyiapkan Bekal Makanan Untuk Pendakian Gunung

1. Tinggi Energi
Kebutuhan energi bisa meningkat hingga 50%dari kondisi normal ketika Anda melakukan pendakian gunung.

Jadi, pertimbangkan makanan yang kandungan energinya tinggi. Jika berat atau volume makanan itu kemudian jadi persoalan, coba manfaatkan makanan dengan kepadatan energi yang tinggi seperti cokelat, kacang - kacangan, biskuit, dan lain - lain.

2. Mudah Disiapkan
Jika Anda memasak dan hanya punya sedikit waktu serta memiliki bahan bakar, kemampuan, maupun peralatan dapur yang terbatas, Anda perlu membawa bahan makanan yang mudah diolah. Pilih yang di bawah 15 menit.

3. Bobot Ringan
Penting bagi Anda untuk selalu membawa makanan Anda sendiri. Jika memungkinkan, pilih tipe dryfood, yang akan meringankan beban Anda.

4. Mudah Disimpan
Jangan lupa untuk memilih makanan - makanan yang mudah dikemas dan memiliki masa kadaluarsa yang lama. Simpan makanan Anda dalam kemasan yang rapi, kokoh, namun ringkas. Jika perlu, bagi berdasarkan peruntukkan atau waktu penggunaan. 

5. Bervariasi
Pilih makanan yang sesuai dengan selera Anda atau rekan satu tim. Bagaimana pun, makanan yang Anda pilih tak akan mempunyai nilai tinggi sebelum bisa masuk ke mulut Anda.

Pilih juga makanan yang bervariasi hingga Anda tidak mengalami kebosanan saat akan melakukan mendaki gunung.

6. Sesuaikan Isi Kantong
Ingat, jangan lebih besar pasak dari tiang. Sesuaikan juga makanan yang akan Anda gunakan dengan anggaran Anda.

Jika memungkinkan, cari dukungan dari sponsor. Tentu saja, untuk hal ini Anda harus memberi imbal balik.

7. Nutrisi Seimbang
Pasokan nutrisi yang seimbang akan mempertahankan performa Anda di lapangan, baik secara fisik maupun mental. Dalam perjalanan panjang, pertimbangkan untuk menggunakan multivitamin dan suplemen mineral.

Berikut ini makanan - makanan yang kami rekomendasikan sebagai bekal pendakian gunung Anda:

Selai kacang atau kacang - kacangan. 
Keju, terutama keju asli seperti edam cheese. 
Protein bar atau snack bar tinggi lemak dan tidak terlalu tinggi gula ( snickers bar, dark chocolate ). 
Cracker, rice cake, biskuit. 
Dried fruit ( buah kering ) seperti kismis, kurma, aprikot, kiwi, dan lain - lain. 
Makanan kaleng yang gampang dibuka tanpa menggunakan alat, seperti tuna kalengan. 
Madu 
Minuman jahe bubuk instan  src

Asma Dan Pendakian Gunung

Penyakit asma adalah penyakit inflamasi ( radang ) kronik saluran nafas menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan nafas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi ( nafas berbunyi ngik - ngik ), sesak nafas, dada terasa berat dan batuk - batuk terutama malam menjelang dini hari.

www.belantaraindonesia.org

Gejala tersebut terjadi berhubungan dengan obstruksi jalan nafas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversible dengan atau tanpa pengobatan.

Orang yang memiliki asma dan amat menikmati aktivitas di luar ( outdoor ) umumnya akan merasa khawatir ketika hendak melakukan perjalanan ke dataran tinggi seperti mendaki gunung, misalnya.

Ternyata, melakukan perjalanan ke dataran tinggi atau gunung tidak selalu mustahil dilakukan oleh penderita asma, meskipun tentunya kehati - hatian tetap diperlukan.

Tidak dipungkiri bahwa penderita asma lebih rentan jika bepergian ke dataran tinggi jika dibanding dengan orang normal atau yang tidak menderita asma.

Namun, jika kondisi tubuh fit dan sehat, serta asma yang terkontrol dengan baik, seharusnya melakukan perjalanan ke ketinggian tidak akan menimbulkan masalah berarti.

Tentu saja, perjalanan mendaki gunung harus dilakukan secara perlahan-lahan dengan mengetahui batas kemampuan diri dan tidak dipaksakan. Ketinggian umumnya memiliki sedikit efek pada penderita asma yang stabil.

Tapi jika asma yang diderita begitu parah, maka melakukan perjalanan ke ketinggian dapat menempatkan penderita dalam bahaya.

Ditambah kondisi yang dingin serta lapisan oksigen yang lebih tipis di dataran tinggi, semuanya ini bisa memicu gejala asma.

www.belantaraindonesia.org


Penderita asma yang biasa menggunakan bronkodilator tiga kali atau lebih dalam seminggu yang sudah berlangsung selama setidaknya satu tahun juga memiliki risiko besar saat melakukan perjalanan ke dataran tinggi.

Seperti telah disebutkan, kondisi yang dingin dan lembab yang umumnya ditemui pada ketinggian atau dataran tinggi cenderung memperburuk asma. Perjalanan mendaki yang melelahkan juga bisa memicu serangan asma.

Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah kondisi inhaler yang sering digunakan oleh penderita asma. Dalam cuaca yang lebih dingin, tekanan inhaler mungkin saja akan berubah sehingga inhaler tidak dapat bekerja secara normal.

Jadi sebelum menggunakannya, inhaler perlu dipanaskan menggunakan panas tubuh dari tangan. Jadi, genggam inhaler dalam telapak tangan selama beberapa saat sebelum digunakan.

Agar perjalanan lebih aman dan nyaman, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter beberapa hari sebelum keberangkatan.

Dokter akan memberikan saran - saran yang tentunya amat bermanfaat selama melakukan perjalanan ke dataran tinggi.

Dokter mungkin juga akan meresepkan pengobatan pencegahan untuk memberikan perlindungan ekstra selama perjalanan.

Ini termasuk memberikan bekal obat tambahan yang bisa diminum saat terjadi sesuatu yang tidak diinginkan atau situasi darurat.

Jadi, dataran tinggi bukan merupakan tempat yang harus selalu dihindari. Pastikan saja untuk berhati-hati dan mengambil langkah antisipasi sebelumnya.

Pada beberapa penderita asma, terutama yang dipicu oleh tungau debu rumah, berada di dataran tinggi mungkin justru akan meningkatkan kondisi mereka. Di dataran tinggi, tungau debu umumnya tidak dapat bertahan hidup.

Jadi, konsultasikan kepada dokter sebelum melakukan perjalanan ke ketinggian atau mendaki gunung untuk menjamin perjalanan tetap aman dan menyenangkan.

Jangan Sakit Saat Di Alam Bebas

Menikmati sejuknya udara di gunung atau saat mengarungi arus liar di sungai merupakan kegiatan yang menyenangkan. Keluar sejenak dari rutinitas kota untuk menyatu dengan alam memang mengasyikkan. Namun, ada kalanya Anda tidak bisa menikmati perjalanan, dikarenakan sakit yang muncul tiba- tiba.

Jangan Sakit Saat Di Alam Bebas

Inilah beberapa penyakit atau cedera yang kerap terjadi dalam kegiatan di alam bebas dan cara mengatasinya.

Luka
Luka / pendarahan walaupun kecil tetap saja mengganggu. Untuk mencegahnya, Anda dapat menggunakan kaos tangan saat mendaki gunung ataupun menjelajah hutan. Bila Anda mengarungi sungai atau bermain di pantai, usahakan memakai sandal gunung agar kaki tidak terluka oleh bebatuan.

Bila terluka, cucilah luka dengan NaCl 0,9%. Jangan mencuci luka dengan alkohol, karena itu dapat merusak jaringan baru yang akan menutup luka. Kemudian, oleskan salep antiseptik. Bagian yang terluka bisa ditutup dengan kasa untuk mencegahnya terkena kotoran.

Sesak Nafas
Sesak nafas bisa terjadi karena kadar oksigen yang semakin menipis di ketinggian. Untuk mencegahnya, Anda biasakan melakukan aklimatisasi ( adaptasi ) terhadap suhu. Jangan langsung mendaki gunung sampai dengan ketinggian tertentu. Lebih baik, Anda menginap dulu di beberapa titik untuk memberikan waktu bagi tubuh untuk beradaptasi.

Bila terjadi sesak nafas, segera longgarkan pakaian. Hirup napas secara perlahan, lalu tahan beberapa saat. Hembuskan secara perlahan, lalu teruskan proses ini sampai dirasa cukup. Bila perlu, Anda dapat menggunakan tabung oksigen portable untuk mengatasi sesak nafas.

Kutu Air
Jangan anggap remeh penyakit yang satu ini. Dalam kondisi lembab atau basah, kutu air kerap menyerang sela - sela jari kaki dan tangan. Untuk mencegahnya, Anda harus menggunakan kaus kaki yang kering.
Bila sudah terkena, bersihkanlah bagian jari yang terkena kutu air, dan keringkan. Oleskan salep agar proses penyembuhan lebih cepat.

Nyeri Otot
Kegiatan di alam bebas membutuhkan kemampuan fisik yang cukup mumpuni. Anda dapat melakukan peregangan dan pemanasan sebelum memulai aktivitas.

Bila sudah terkilir, Anda dapat mengoleskan salep pereda nyeri di tempat yang sakit dan pijat secara perlahan. Resepnya, pemijatan harus dilakukan satu arah, tidak boleh bolak - balik.

Hipotermia
Penyakit kedinginan ini menjadi momok bagi Anda yang hobi menjelajahi hutan dan naik gunung. Untuk mencegahnya, usahakan pakaian tetap kering. Gunakan jaket, kupluk, dan kaos tangan. Dingin juga dapat dicegah dengan cara melakukan aktivitas, seperti membuat perapian, mendirikan tenda, dan memasak.

Cara mengatasi hipotermia ialah dengan menghangatkan tubuh penderita. Penderita sebaiknya menggunakan sleeping bag. Air panas dalam botol bisa menjadi tambahan. Masukan botol tersebut untuk mempercepat pemanasan tubuh penderita. Selain itu, berikan minuman hangat secara berkala. Pemberian minuman ini juga menjaga kondisi penderita agar tetap sadar.

Cara Benar Membersihkan Sisa Abu Vulkanik

Salah satu efek dari letusan gunung berapi adalah abu vulkanik yang menutup hampir wilayah tempat tinggal kita. Ada yang tipis maupun tebal. Dan semuanya bisa menjadi berbahaya bagi kesehatan apabila tidak di bersihkan dengan cukup hati - hati.

www.belantaraindonesia.org

Abu yang baru saja keluar saat erupsi berbeda dengan abu gunung api biasa. Abu ini memiliki struktur kristal yang berujung runcing dan bisa menggores serta mengelupas permukaan ketika dibersihkan. Sebenarnya abu jenis ini bisa bersih secara alami apabila turun hujan. Namun, bila tidak ada hujan turun, maka abu tersebut harus dibersihkan secara manual.

Menurut The International Volcanic Health Hazard Network ( IVHHN ) inilah cara yang benar untuk membersihkan sisa abu vulkanik gunung berapi.

1. Gunakan masker sebelum membersihkan abu. Apabila tidak ada masker, gunakanlah kain yang sudah dibasahi.

2. Buka semua pintu dan jendela agar udara bisa berganti. Pastikan ventilasi ruangan baik, namun gunakan satu pintu untuk mengeluarkan debu.

3. Basahi terlebih dahulu tumpukan abu halus dengan sedikit air sebelum dibersihkan dengan sekop. Hal ini akan membantu agar abu tidak beterbangan dan malah mengganggu.

4. Saat membersihkan atap, jangan menunggu abu terakumulasi dalam jumlah banyak. Abu yang terlalu banyak bisa berbahaya karena akan membebani atap dan malah membuatnya runtuh.

5. Gunakan metode pembersihan efektif menggunakan deterjen dan air. Teknik membersihkan dengan air atau penyedot debut sangat dianjurkan.

6. Ketika membersihkan bahan kaca, porselen atau permukaan akrilik, jangan ditekan atau digosok terlalu berlebihan agar tidak tergores dan terkelupas. Misalnya seperti membersihkan spion, kaca atau mobil, gunakan sedikit deterjen dan air.

7. Gosok abu pada permukaan yang dipelitur akan tidak menyebabkan kepudaran. Anda juga bisa membersihkannya dengan penyedot debut.

8. Kain yang terkena abu harus dibilas dengan air yang mengalir dan dicuci secara hati - hati. Sebelum mencuci pakaian kotor, bersihkan terlebih dahulu pakaian dari abu yang menempel, dan gunakan air yang cukup agar kotoran hilang.

Yang perlu dihindari saat membersihkan abu vulkanik

1. Jangan menyapu abu kering agar abu tidak bercampur pada udara dan terkena mata atau terhirup.

2. Jangan menggunakan lensa kontak saat membersihkan abu karena dapat menggores lensa.

3. Jangan terlalu banyak memberi air pada abu karena abu dapat membentuk masa padat dan malah susah dibersihkan.

4. Jangan mengumpulkan abu di pinggir jalan karena bisa terbawa angin dan mengganggu pengguna jalan.

5. Jangan mengalirkan abu ke talang atau saluran air, karena dapat menyebabkan tersumbat.

6. Berhati - hati berkendara dan jangan menambah kecepatan terlalu berlebihan karena jalanan berabu yang terkena air sangat licin.

Sebarkan informasi penting ini agar abu vulkanik bisa segera dibersihkan dan tidak menimbulkan masalah atau korban jiwa lainnya. src

Sedia Obat Sebelum Mendaki

Mendaki gunung, kegiatan yang luar biasa menyenangkan selain melelahkan. Impian menggapai puncak seringkali meniadakan segala halangan, termasuk rasa lelah, sakit, dingin dan sebagainya. Tetapi tetap ada yang mesti kita persiapkan sebelum mendaki gunung. Yaitu obat.

Sedia Obat Sebelum Mendaki

AMS ( Acute Mountain Sickness ) sering menghantui para pendaki. AMS ini tergantung kepada ketinggian, kecepatan mendaki, seberapa lama eksposure, exertion dan kebugaran individual.

Gawatnya, AMS ini bisa menyebabkan penyakit ketinggian yang lebih parah lagi. Gejala AMS antara lain sakit kepala, pusing - pusing, lelah, hilang selera makan dan rasa mual.

Gejala ini muncul biasanya kalau sudah naik lebih dari ketinggian 1000 M, walau kadang terjadi juga di ketinggian yang lebih rendah. AMS perlu dideteksi sejak awal.

Paling gampang adalah menghentikan pendakian. Tubuh jadi bisa beraklimatisasi walaupun cara ini bisa makan waktu berhari - hari. Kalau gejalanya terus memburuk, tidak ada cara lain selain turun dari gunung.

Dan berikut ini obat - obatan yang mesti di bawa saat melakukan pendakian gunung.

1. Acetazolimide / Diamox
Cara kerja obat ini adalah dengan mengurangi tekanan cairan dalam tubuh. Acetazolimide bisa membantu pendaki tidur soalnya obat ini mengurangi gejala sesak napas di tempat tinggi.

Tidak hanya itu, Acetazolimide juga berfungsi mengurangi sakit kepala dan mual yang disebabkan oleh HACE ( High Altitude Cerebral Oedema ) atau kondisi otak yang dipenuhi cairan terlalu banyak.

Dosisnya 125 mg ( setengah tablet Diamox 250 mg ) setiap 12 jam. Obat ini berefek samping kesemutan di tangan dan kaki ( tetapi tidak berbahaya ), selain itu pipis juga jadi lebih banyak.

Buat yang alergi sama sulfur sebaiknya jangan konsumsi obat ini, karena Acetazolimide mengandung unsur belerang ( sulfur ).

Sedia Obat Sebelum Mendaki

2. Deksametason

Sedia Obat Sebelum Mendaki

Obat ini bisa mengurangi gejala AMS - HACE terutama yang di sebabkan karena kurangnya aklimatisasi, seperti kepala pusing yang berat dan berkepanjangan serta gangguan keseimbangan badan.

3. Nifedipine
Obat yang biasa dikonsumsi oleh penderita hipertensi ini juga bisa mengurangi tekanan berlebih dalam pembuluh darah arteri dan paru - paru. Dosis untuk awal adalah 10 mg per 8 jam.

Sedia Obat Sebelum Mendaki

Ketiga obat di atas tergolong obat yang memerlukan resep dokter. Alangkah baiknya kalau Anda periksa dahulu ke dokter.

Perlu dicatat, obat - obatan tadi sifatnya hanya untuk mengurangi gejala AMS, bukan menyembuhkan. Jadi sebaiknya setelah mengkonsumsi Anda turun saja dahulu.

Tunda dahulu sampai sehat. Tetapi jika masih ingin tetap mau mendaki, maka Anda harus melakukan aklimatisasi lagi.

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×