Berangkat dari Jogja siang hari menuju ke Solo dengan Bus umum, sesampai di Solo lalu ganti lagi dengan bus angkutan menuju Tawangmangu. Sesampai Tawangmangu hari sudah menuju malam, lalu ganti lagi angkutan kecil jurusan ke Cemoro Kandang kaki Lawu.
Memang kita jalur pendakiannya akan lewat Cemoro Kandang. Hari sudah malam saat kami tiba dan melapor ke petugas penjaga gunung ( kehutanan ).Mengurusi administrasi dan tanda pengenal. Setelah beres kami segera mulai mendaki takut jika malam segera menuju pagi.
Kami menuju Pos 1 Taman Sari Bawah dengan melewati tangga berbatu melintasi Ngurang - urangan. Sesampai di Pos 1 yang ternyata ada warung kami putuskan istirahat sambil pesan teh panas dan gorengan untuk menghangatkan badan.
Ternyata di masing - masing pos di Lawu sudah didirikan bangunan permanen untuk istirahat para pendaki daripada harus mendirikan tenda. Lumayan hangat dan menentramkan.Setelah selesai,lalu segera meneruskan langkah menuju pos 2 Taman Sari Atas.
Tanpa mampir langsung berangkat menuju pos 3 Penggik, Nah sepanjang jalur ke pos 3 ini kita akan melewati jurang - jurang berkawah kecil yang nama jurangnya Parang Gupito dan Pangarip - arip. Segera setelah pos 3 kami berkehendak untuk ambil istirahat di Pos 4 Cokro Srengenge melewati jalur trakking yang memotong jalan daripada melewati jalur datar tetapi berkelok - kelok.
Lumayan ngos - ngosan sebenarnya tetapi hasrat tidur mengalahkan rasa lelah. Pos 4 Cokro Srengenge merupakan tempat yang luas dan datar tempat pendaki membuka tenda dan membuka ransum perbekalan.
Dari pos 4 menuju pos 5 sekitar 1 jam, pos 5 juga tempat yang datar dan juga tempat untuk beristirahat pendaki, karena sebelumnya kita harus melewati jalan yang menanjak dan panas di siang hari, serta di lingkungan padang Edelweis.
Setelah berfoto ria dan mengumpulkan tenaga segera menuju Puncak Lawu Hargo Dumilah, yang unik dan asyik, jalur menuju Hargo Dumilah cenderung lebih enak dengan jalan yang menanjak hanya sekitar 5 meter setelah itu mendatar bahkan ada yang menurun!..
Puncak Lawu sekelilingnya adalah kawah mati yang tiap tanggal 17 agustus sering dipakai para pendaki Lawu untuk upacara kemerdekan, bagus lah..Hampir tak ada yang menarik di Hargo Dumilah, justru lebih menarik alam di bawah puncak yang cenderung masih hijau walaupun sampah tak dapat di elakkan..masih lumayan banyak.
Segera tak berlama - lama kami segera turun segera menuju pos - pos menuju Base Camp Lawu Di Cemoro Kandang. Tentu dengan rasa yang masih lelah setelah pendakian ke atas menuju Puncak Lawu. Tetapi kami putuskan sesampai di Pos 1 yang ada warungnya, kami bermalam menunggu pagi disana karena hujan sudah turun lumayan deras.
Sempat kami ngobrol - ngobrol dengan penduduk Lawu tentang apa saja. Setelah hari mulai siang kami segera bersiap turun gunung pulang ke Jogja membawa kenangan Lawu.
Jika anda memiliki keinginan mencapai Puncak Lawu satu hal yang harus di ingat adalah jangan memetik Edelweis karena jika ketahuan petugas, maka anda wajib mengembalikan Edelweis nya ke tempat semula. Padahal bunga itu hanya tumbuh di Pos 5!..bayangkan betapa capai nya kan?.....dan jangan merusak alam serta membuang sampah di sepanjang gunung. Sayangi Hutan kita!
ARTIKEL TERKAIT: