Perjalanan menuju Kerinci dari Kota Padang menempuh sekitar 7 jam.Setelah sampai Di Kersik Tuo, akhirnya ambil ancang - ancang untuk istirahat,demi tenaga nantinya mengingat Kerinci adalah gunung tertinggi di Indonesia diluar Jaya Wijaya. Menjelang cukup tenaga kami putuskan untuk segera mencoba pelan - pelan menaiki Kerinci dengan di tambah doa tentunya, semoga selamat lahir dan bathin..amin..
Oh ya jangan lupa untuk mendaftar dulu di pos penjagaan atau yang disebut R10 yang juga adalah Balai TNKS. Setelah beres mulailah kita mendaki Kerinci malam itu sekitar jam 21.00 Wib, dengan opsi akan sampai puncak pagi hari dan turun tak terlampau malam sesampai di base camp. Setiba di Pintu Rimba yang juga merupakan batas vegetasi ladang penduduk dengan hutan legalah hati, impian menuju Kerinci tersampaikan.
Jalur mendatar dengan dikelilingi hutan lebat merupakan hal yang luar biasa di bumi ini,jarang kita menikmatinya seperti itu jaman sekarang. Mulai dari Pos 1 Pesanggrahan menuju Pos 2 Pesanggrahan masih jalur landai mendatar...nikmat rasanya tak menyangka gunung tertinggi di Indonesia masih banyak bonus nya. Nah karena ingin segera mengisi perbekalan air minum setelah sampai di Pos 2 segera kami menuju Pos 3 Pesanggrahan yang terdapat sumber air buat isi tempat minum kami..lumayan.
Walau cuma air bekas air hujan tetapi lumayan untuk menambah perbekalan merasa nyaman karena ada air.yang mulai berat adalah dari Pos 3 menuju Shelter 1, jalanan mulai menanjak walaupun hutan masih lebat di sekitar kami, jadinya bisa sedikit menghibur dikala lelah.
Diputuskan untuk membuka tenda barang sebentar di Shelter 1 didekat pohon besar guna mengumpulkan tenaga kembali. Tak memakan lama kami segera menuju Shelter 2 yang ya ampuunn....sangat terjal dan disekeliling nya adalah jurang - jurang!..
Terkadang kami gunakan tali untuk keamanan dan pegangan buat pendakian. Saking terjal dan mendakinya jalur.Ya diputuskan untuk membuka lagi tenda tidur di Shelter 2 karena terasa sangat melelahkan dan hampir - hampir pingsan karena capai.
Menjelang dini hari kami segera menyiapkan diri untuk menuju Puncak dan atas keputusan bersama 2 orang kawan terpaksa kami tinggalkan untuk menjaga peralatan kami, karena untuk menuju Puncak Andalas sebaiknya tak perlu membawa barang - barang yang memberatkan, kami hanya membawa Backpacking secukupnya. Lumayan ringan kan? Dan jaket tebal tentunya karena suhu di Kerinci termata dingin dan sering tak beraturan suhunya. Tak bisa ditebak istilahnya.
Menuju Shelter 3 jalan mulai sempit dan terlampau menanjak,hingga mesti sangat berhati - hati. Merangkak adalah pilihan utama menuju Shelter 3. Selain itu lokasi sangat terbuka hingga hembusan angin akan sangat terasa di area tersebut, jaket super tebal disiapkan!!..Nah selepas Shelter 3 kami akan segera melewati batas hutan dan batuan.
Jalur teramat menanjak walau dikejauhan telah nampak Puncak Kerinci. Akhirnya setelah kami sampai di tugu Memoriam untuk pendaki yang tewas di Kerinci, sampailah kami di Puncak Kerinci penuh perjuangan. Berdiri tegak dan nampang diketinggian 3.805 mdpl.
Sungguh Puncak yang maha dahsyat dengan kepulan asap belerang dan angin yang tak henti berhembus lumayan kencang. Kebesaran Tuhan amat terasa di sana, dipuncak aktif tertinggi di Indonesia, jangan sombong sebagai manusia walaupun memiliki kekuatan dan kekuasaan di bumi ini, tiada sebanding dengan kuasa Tuhan yang Esa.
Akhirnya setelah berpuas diri menikmati alam kepunyaan Tuhan, kami segera turun kembali menuju Kersik Tuo dan segera menjemput kawan yang kami tinggalkan di Shelter tadi. Khawatir hilang dimakan tikus..hehehehhehehe...Setelah semua beres kami segera beranjak turun melewati jalur semula dan esoknya bergegas kembali ke Jawa.
Selamat tinggal dan terima kasih Kerinci sang Puncak Andalas!...
ARTIKEL TERKAIT: