Kisah Pahit Di Gunung Merapi

Kembali ke Merapi setelah sekian kali mendakinya. Selalu merindukannya laksana tak ada gunung yang lain, Merapi menjadi idola setelah sekian lama mengarungi rimba belantara. Kalau ini bukan hendak memberikan panduan pendakian lagi, tetapi sebuah kisah yang sampai saat ini tak akan pernah bisa kulupakan. Bukan kisah menarik bagiku, tetapi pasti menarik bagi orang lain, dan akan tertawa terbahak - bahak, Astaga!

Kumulai pendakian dari Selo Boyolali, jalur yang sering aku dan Belantara Indonesia pakai jika mendaki Merapi. Semua berjalan lancar, aman dan damai kecuali uang mungkin yang susah mau berdamai..halah..Perbekalan dan segala yang diperlukan untuk pendakian sudah siap, tinggal raga yang harus juga siap. Sampai di Puncak garuda berjalan lancar tanpa halangan yang sangat berarti. Yang menjadi kendala adalah saat turun, air minum mulai menipis karena di Merapi sama sekali tak ada sumber air yang bisa di ambil untuk di minum. Akhirnya ya apa boleh baut..eh buat, kami harus turun gunung, menguatkan kehausan dan menahan sampai di base camp untuk minum sepuasnya. Kala itu air minum tinggal satu botol, botol bekas air mineral dan tak cukup untuk kami berlima, padahal hari teramat siang dan panas matahari teramat panas kami rasakan, membuat badan jadi hitam..emang udah hitam...Perlahan kami turuni Merapi dan berjalan juga perlahan agar menghemat tenaga.

Sesampai di suatu jalur yang mendatar dan berumput tebal, aku berhenti dengan girang dan mendadak. Aku melihat di pinggir jalur ada sebotol air minum berwarna kuning karena di campur dengan Extra Joss ( maaf iklan ), dan biasanya pendaki gunung melakukan seperti itu, air putih di campur si Joss tadi untuk menambah tenaga katanya. Disamping botol air tadi ada topi gunung, jadi aku pikir ini barang pasti ketinggalan karena buru - buru hendak sampai di base camp kembali. Tanpa ba bi bu dan malu - malu karena haus, aku ambil botol air minum tadi dan dengan semangat ku tenggak air dalam botol, sambil berpikir, tak ada sisa bagi yang lain..egois aku..sialan. Tetapi ditengah jalan aku minum leher seperti di cekek, panas dan sakit serta bau yang ya ampun...macan pun akan kabur lari tunggang langgang! Aku sadari ternyata tadi adalah air kencing!

Hendak muntah rasanya, mata jadi rabun, hidung kembang kempis, tangan panuan..halah lebay...Seonggok kata cacian keluar dari mulutku yang bau kencing, yang gilanya, semua rekanku tertawa terbahak - bahak melihatku kepayahan, seperti nonton dagelan dan banyolan di tengah gunung. Dengan menguatkan hati dan mulut aku sampai juga di base camp Merapi yang tiba - tiba kurasakan sangat jauh dari biasanya. Langsung aku cuci mulut dengan air apa adanya. Dan berpikir: awas nanti kubalas!...Ya akhirnya menjadi bahan perenungan, tak baik berbuat seperti itu, dan pastinya mengotori alam dan mengotoriku! Jika kita berbuat seperti itu, lalu suatu saat kita kena batunya? Hati - hati mengambil sesuatu di gunung, yang bukan milik kita, termasuk kepunyaan alam jangan kita ambil dan rusak. Semoga bisa di ambil hikmahnya ya kawan, jangan ulangi musibah kami...

ARTIKEL TERKAIT:

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×